Mahasiswa KKN-PPM UGM Unit 80 menggunakan empat rumah warga Desa Kebondalem Kidul sebagai pondokan. Anggota cowok dan cewek dibagi sama rata ke dua rumah. Berikut adalah rumah-rumah yang digunakan sebagai pondokan subunit.
Rumah Banjarsari
Rumah ini dikenal juga sebagai rumahnya Pak Harianto, atau markasnya Subunit 1. Rumah ini ditempati oleh seluruh anggota pria Subunit 1 dan dua anggota pria Subunit 3 yaitu Gunawan dan Irsyad. Rumah ini memiliki garasi. Lantai rumah juga sudah ditegel.
Yang minus dari rumah ini adalah pintu kamar mandi belum permanen. Sebelum menuntaskan hajat, pengguna kamar mandi harus terlebih dahulu memposisikan papan asbes sebagai ganti pintu kamar mandi. Nggak kebayang deh kalau ada yang sudah kebelet. #hehehe
Rumah Kadipaten
Rumah ini ditempati oleh seluruh anggota pria Subunit 2 dan tiga anggota pria Subunit 3 yaitu aku, Mas Ferry dan Catur. Rumah ini dikenal juga sebagai rumah Bu Saelah. Lebih rinci mengenai rumah ini bisa disimak pada artikel Home Sweet Home.
Rumah Pak Pardiman
Rumah ini merupakan rumah keluarga Teguh yang ditempati oleh seluruh anggota wanita Subunit 1 dan 3. Walau rumah ini merupakan rumah keluarga Teguh, namun menurut keputusan unit rumah ini merupakan markas Subunit 3. Agak aneh sebetulnya, karena markas Subunit 1 yang dikomandoi Teguh malah tidak bertempat di rumah ini.
Rumah ini turut merangkap warung mie ayam yang merupakan mata pencaharian ibunya Teguh. Rumah ini boleh dikata menyebabkan terjadinya sejumlah konflik. Untuk lebih lanjut, silakan membaca artikel Apakah Kami Menjajah?.
Rumah Bu Ndaru
Rumah ini merupakan rumah ibunda Mas Ndaru, salah satu kepala dusun di Desa Kebondalem Kidul. Rumah ini ditempati oleh anggota wanita Subunit 2 yang hanya berjumlah dua orang. Rumah ini juga dikenal sebagai markas Subunit 2. Aku sama sekali belum pernah memasuki dan mengetahui isi dari rumah ini.