Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
- Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
- Patuhi peraturan yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Sejak pukul setengah 6 pagi, aku sudah nongkrong manis di seberang rumahnya Pak Riyadi sambil mengamati Gunung Merapi. Lima belas menit berlalu, pemandangannya masih tetap sama. Awan mendung kelihatan masih asyik bergumul dengan satu-satunya gunung berapi di Yogyakarta itu.
Duh, suram sekali pemandangan di hari pertama di bulan April tahun 2015 ini... #sedih
Tiga puluh menit kemudian, saat percikan mentari pagi mulai menghalau rumpun kabut, aku putuskan buat pulang. Soalnya, NGANTUK! Bayangkan, berangkat bersepedanya saja sudah sejak pukul 4 pagi. Bener-bener rindu deh sama bantal dan kasur di rumah.
Lha nggak kerja?
Ah gampang. Nanti masuk kerja siang sajalah. #hehehe
Dari rumah Pak Riyadi aku bersepeda pulang lewat jalan yang tadi aku lalui pas berangkat. Kemudian, sampailah aku di perempatan pos ronda. Tadi pas berangkat aku lewatnya tanjakan SUTET di dekatnya Resor Abhayagiri. Nah, untuk rute pulangnya aku putuskan lewat jalan cor semen yang landai saja. Jalan ini sedikit memutar karena nggak tembus langsung ke Resor Abhayagiri.
Pas lagi asyik-asyiknya bersepeda turun tanpa perlu mengayuh pedal, sepintas aku melihat sesuatu yang tersamar oleh rimbunnya hutan. Penasaran, aku berhenti dan mengamati lebih jelas. Ada tiang-tiang besi yang sepertinya memagari benda buatku tidak asing.
Nggak ada semenit aku jalan kaki dari jalan cor semen sampai ke pagar besi yang aku lihat barusan. Betul dugaanku. Pagar besi itu mengelilingi seonggok batu besar yang biasa disebut arca. Beruntung pintu masuknya nggak digembok. Jadi, nggak perlu ada adegan vulgar lompat pagar deh, hehehe. #hehehe
Kesan pertama saat menyaksikan arca ini dari dekat adalah GEDE BANGET! Biasanya arca kan berukuran kecil, makanya banyak diburu kolektor liar buat pajangan di dalam rumah. #emosi
Nggak sulit buat menebak bahwa arca ini adalah arca Ganesha, karena:
- Posisi kakinya.
- Perut buncitnya.
- Potongan belalainya.
Ganesha sendiri termasuk dewa yang populer di kalangan rakyat jelata, karena Ganesha itu:
- Dewa ilmu pengetahuan dan kecerdasan.
- Dewa kebijaksanaan.
- Dewa pelindung.
Oh iya, situs Arca Ganesha ini letaknya di dusun Dawangsari, desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Sepengetahuanku, Ganesha adalah salah satu dewa yang kerap hadir di candi-candi Hindu. Biasanya, arca Ganesha berada di sisi bangunan candi yang bertolak-belakang dengan pintu masuk candi. Tapi, kalau menurutku arca Ganesha raksasa ini sepertinya sih bukan bagian dari ornamen candi. Aku nggak melihat ada bekas susunan atau reruntuhan batuan candi di sekitar lokasi. Apa mungkin masih tertimbun tanah ya? Hmmm.
Tapi kalau misalnya memang arca Ganesha ini kelak ditempatkan di bangunan candi, ukuran bangunan candi tersebut bakal sebesar apa ya? Lha wong arca Ganesha-nya saja gede banget. Apakah letak bangunan candi itu di tempat arca Ganesha ini berada atau di tempat lain ya?
Apa mungkin tempat ini dahulunya semacam “bengkel” pembuatan arca seperti situs Arca Gupala? Apa mungkin arca Ganesha ini dibuat untuk dipuja tanpa ditudungi bangunan candi?
Ah, banyak sekali pertanyaan yang muncul di otakku. Sayangnya arca Ganesha ini nggak bisa menjawab. Pun kalau pun ia bisa menjawab, ia bakal menjawab lewat apa? Lha wong kepalanya saja nggak ada kok? Ah, sedih juga kalau mengingat sebagian besar arca yang ditemukan biasanya ya tanpa kepala. #sedih
Selain arca Ganesha yang gede banget, objek menarik lainnya di lokasi ini adalah pemandangannya. Eh, itu semisal pohon-pohon di sisi utara menghilang semua lho, hahaha. #senyum.lebar
Dari sana kita bisa melihat Candi Prambanan (Hindu), Candi Sojiwan (Budha), dan Masjid Al-Muttaqun (Islam) terlihat dari kejauhan. Yang kurang tinggal pemandangan gereja dan klenteng saja. #senyum.lebar
Sepulangnya dari Situs Arca Ganesha, Gunung Merapi seperti hendak mengucap salam perpisahan. Awan mendung sudah menyingkir dari puncaknya. Pemandangan tiga tempat ibadah berlatar Gunung Merapi pun tersaji dalam satu sapuan mata.
Ah, inilah salah satu alasan kenapa aku betah tinggal di Yogyakarta.
Semoga kerukunan antar umat beragama tetap terjaga ya! #senyum.lebar
Pembaca suka dengan pemandangan di atas atau suka dengan arca Ganesha-nya?
kece mas, terutama pemandangan.dari balik
pohonnya.
Semoga kepalanya nggak menghantui yg memutilasi ya :D
indah2 lagi :D
kayaknya belum masuk list wisata candi2 / arca2 di daerah jogja ...
mumpung mas wijna sudah pernah mengunjungi banyak candi .. buat list wisata candi /
arca di jogja ..
Jogja emang kota tempat jatuh cinta, patah hati, lalu jatuh cinta lagi eh :D
yang waktu itu direkomendasiin sama temen aku wheheh salam kenal maas
kalo aku sih suka sama pemandangan dari atasnya, bisa liat merapi yang mempesona
itu, aduhh asik banget kayanya.
serius berangkat jam 4 pagi? terus sendirian pula? waduh asiknya,,,mau dong sekali kali
ikut sepedaan di jogja
Hehehe, itu spot paling manteb buat menikmati Merapi mbak. Iya nyepeda jam 4, niatnya kan biar nggak telat kerja tapi malah masuk siang, hahaha.
Ini sekitar candi Barong kan ya, pernah lihat tulisan
situs Dawangsari disitu...
arcanya hehe
karun :v
Kalo aku di Bogor mblusuk ke kampung adanya nemu hajatan orang :v
deh hahaha.
Aaaah aku juga ingin mutasi ke Yogyakarta sebelum ke Bandung :(
yoni. Misal betul ada candi utamanya wuihh seru banget nih, bakal menambah obyek candi
di Yogya :-D
Besok bulan depan kalau jadi explor Bantul - Jogja - Klaten bisa jadi objek ane nih. Hehe