Sepanjang hayat, baru 2 kali aku mampir kota Pacitan. Yang pertama dulu banget tahun 2009 bareng Budi Anduk KW 9 dan Ewie. Yang kedua kalinya Mei tahun 2015 ini bareng Pakdhe Prap dan Mas Pitra dalam rangka hunting foto.
SILAKAN DIBACA
Makanya, pas Pakdhe Prap nanya saran penginapan mana di kota Pacitan yang aman buat fotografer aku ya bingung. Lha wong dulu itu aku nginep di rumahnya Ewie kok. Lagipula, penginapan yang aman buat fotografer itu yang seperti apa ya? Apa yang menyediakan brankas khusus buat menyimpan perlengkapan motret gitu?
Jujur, selama ini kalau aku nyari penginapan nggak pernah tuh mempertimbangkan faktor keamanan. Padahal traveling ke mana-mana pasti selalu bawa DSLR, tripod, dan seperangkat filter.
Omong-omong, perkara aman atau nggaknya penginapan sih menurutku ya relatif. Perilaku tamu juga menentukan. Semisal, kalau mau tidur atau meninggalkan kamar ya pintunya dikunci. Lalu barang-barang berharga nggak diumbar sembarangan. Pokoknya, gimana lah dikondisikan supaya kalau semisal ada maling masuk dia bakal kesusahan nyari barang berharga.
Kemudian Pakdhe Prap pun membuat asumsi sederhana, kalau penginapannya bagus semestinya kemanannya terjamin. Meskipun ukuran “bagus” itu juga relatif alias beda-beda untuk setiap orang, tapi sejumlah warga kota Pacitan yang kami tanyai sepanjang jalan menyebut Hotel Prasasti sebagai penginapan yang paling bagus se-kota Pacitan.
Weh! Macam apa pula Hotel Prasasti itu?
Hotel Prasasti
Jl. Imam Bonjol no. 8, kota Pacitan, Jawa Timur
Telepon (0357) 88 1178
Berhubung malam semakin larut, tanpa pikir panjang meluncurlah kami menuju Hotel Prasasti. Nggak susah kok menemukan letak Hotel Prasasti karena deket buanget sama alun-alun kota Pacitan. Eh, nongkrong di alun-alun kota Pacitan asyik juga lho.
Pas mau check-in, mas petugas resepsionis bilang kalau kamar yang tersisa hanya tinggal satu kamar deluxe dan satu kamar standard. Wuih! Laris juga ya ini hotel?
Soal pilihan kamar aku sih manut-manut saja. Lha wong yang mbayari kan Pakdhe Prap? #hehehe Kalau aku sendiri yang mesti membayar, ya... mikir-mikir dulu deh, mengingat tarif kamarnya itu seperti yang ada di foto di bawah ini. Apalagi kalau cuma menginap seorang diri.
Family Room | Rp700.000 per malam |
Deluxe Room | Rp484.000 per malam |
Standard Room | Rp453.750 per malam |
Extra Bed | Rp160.000 per kasur |
Hotel Prasasti menempati bangunan setinggi tiga lantai dengan dua lantai difungsikan sebagai kamar untuk tamu. Khusus di lantai 2 ada ruang pertemuannya. Di lantai 3 ada tangga naik dengan tulisan mushalla. Awalnya aku pingin salat di sana. Tapi begitu naik dan melihat suasana tangga yang gelap dan spooky... duh ... mending salat di kamar saja deh, hahaha. #senyum.lebar
Berhubung kami check-in menjelang larut malam, jadinya nggak terlalu menikmati fasilitas yang ada di kamar. Fasilitasnya sih ada televisi (kurang tahu saluran berbayar atau nggak), AC, mini bar, dan bath tub air panas. Yang aku jajal hanya fasilitas free Wi-Fi-nya yang mana download rate nya terbilang standar dengan kualitas sinyal yang putus-nyambung. Asal nggak buat streaming video sih menurutku oke-oke saja.
Ada pula sarapan gratis yang bisa disantap di restoran di kawasan lobi hotel. Harga makanan room service juga nggak mahal-mahal banget. Tapi sayang kami nggak sempat ngicip-ngicip makanan di Hotel Prasasti, karena kami langsung check-out setelah salat Subuh sekitar pukul 5 pagi. Ini hitungannya sudah termasuk kesiangan lho! Soalnya dulu aku pernah ikut hunting foto bareng sama Pakdhe Prap di Kaliadem dan sudah mesti di lokasi sejak pukul 5 pagi.
Ngantuk? Jelas! Siapa bilang hunting foto itu enak? #hehehe
Eh, tapi yang ini enak juga dink, soalnya kan sudah merasakan numpang tidur di kasur Hotel Prasasti yang empuk, hehehe #hehehe.
Untuk para pejabat maupun pebisnis cocok lah bermalam di sini. Tapi untuk para pelancong hore yang serba ngirit, mungkin lebih asyik gelar tenda rame-rame di pantai ya? #senyum.lebar
kalau ke pacitan seringnya nginep di rumah temen sih..
tapi pernah sekali nginep di homestay deket pantai telengria..
Hanya karena di internet nggak ada review hotel paling bagus se-Pacitan aja, hahaha :D
... kalau cari hotel sih ... biasanya saya browsing dulu ... baca rekomendasi dan komen2
kalau ada ... pernah nemu hotel yang pas dan keren .. tahunya sering banget terjadi
pencurian dari komen2 yang ada
gazebone, hahaha
sampek-sampek kalau diajak keluar cari makan di tempat elite (menurutku) aku sering
terkagum-kagum, padahal koncoku podo biasa wae.
anakrumahan mas hhaaa
Sampeyan pancen traveller sejati mas. Saget plesir terus lan rutin posting artikel.
Ngomong-ngomong ada acara apa ke pacitan mas ?
wonten pantaine apik lho Pacitan iku, akeh batu karange mas tapi supe namine, coba
main kesana mas. ) salam hangat mastahta .com
Ke Pacitan ya sekedar motret-motret aja Bro, nemenin Pakdheku yg penasaran.
lihat sunrise Gunung Limo dan persawahan, ke barat bisa lihat sunset walaupun ketutup hotel
di sebrang sawah hehehe.