HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Bersantap Cantik ala Abhayagiri Sumberwatu Heritage

Senin, 31 Maret 2014, 10:01 WIB

Pada suatu hari di tahun yang sudah lama berlalu, aku pernah bertanya ke seekor sapi.

 

“Sapi...Sapi. Kok tempat tinggalmu cantik banget?”

 

Seperti orang gila saja aku bicara sama sapi. Hahaha. #senyum.lebar

 


Kamu bicara sama aku?

 

Kenangan Cantik di Kandang Sapi

Jujur, tempat tinggal si sapi itu cantik banget! Eh, yang aku bilang cantik itu bukan kandang sapi yang buluk dan baunya busuk lho! Melainkan pemandangan indah yang menaungi kandang si sapi.

 

Kandang si sapi ini terletak di perbukitan Dusun Sumberwatu, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Jika cuaca sedang cerah, pemandangannya sangat cantik! Gunung Merapi, Candi Prambanan, Masjid Besar Prambanan, dan Candi Sojiwan tersaji dalam satu sapuan mata. Subhanallah!

 

Alhamdulillah, aku sudah pernah memotret cantiknya karya Tuhan itu bertahun-tahun silam. Tentu saja dari kandang sapi yang eksotis. #hehehe #tutup.hidung.pas.motret

 


Ini pemandangan dari kandang si sapi.

 

 

Yang terpatok di ingatanku tentang tempat di Dusun Sumberwatu itu ya memang KANDANG SAPI! #hehehe Sebab, di sana itu terdapat buuuanyak kandang sapi! Ditambah lagi aku masih ingat temanku Yacob pernah membawa (maaf) kotoran sapi dari salah satu kandang di sana untuk kegiatan outbond Himatika.

 

Nggak hanya itu saja! Selama bertahun-tahun aku sudah berkali-kali melintasi tempat ini. Entah itu pas bersepeda, pas naik motor atau pas jalan kaki dari Prambanan #kurang.kerjaan.banget. Pokoknya, buatku bau kandang sapi tempat ini sudah sangat nggak asing. Ibaratnya, pergi sambil merem saja bakal sampai kok! #hehehe

 


Maaf, terpaksa disensor ya Cob. #senyum.lebar

 


Jaman dulu masih tanah lapang, jadi bisa dipakai buat kegiatan outbond.

 

Akan tetapi... belum lama ini aku melihat kandang sapi dengan pemandangan cantik itu sudah lenyap. Tepatnya pada September 2013, saat aku sedang bersepeda sama Mbah Gundul, di lokasi kandang sapi itu sudah berdiri suatu resor megah!

 

Wew! Ternyata, ada juga ya orang berduit yang niat membeli kandang sapi? Eh, si sapi njuk pindah ke mana ya? #hehehe

 

Rute Menuju Sumberwatu Heritage dari Jogja

Lokasi bekas kandang sapi itu kini menjadi resor mewah yang bernama Abhayagiri Sumberwatu Heritage. Kata Abhayagiri berasal dari bahasa Sansekerta, abhaya (tanpa bahaya) dan giri (bukit). Nama Abhayagiri juga pernah menjadi nama dari Keraton Ratu Boko.

 

Untuk mencapai tempat ini dari Kota Jogja lumayan mudah namun agak tricky. Baca baik-baik petunjuk ini sebelum Pembaca berniat ke sana.

 

  1. Dari Kota Jogja arahkan kendaraan menyusuri Jl. Raya Jogja – Solo.

  2. Setelah melewati kawasan Bogem (juru supit) nanti bakal bertemu dengan lampu lalu lintas.

  3. Berhenti di lampu lalu lintas ini! Jangan malah lurus menuju gapura perbatasan! Ingat, BERHENTI!

  4. Di lampu lalu lintas ini berbelok ke kanan, ke arah Pasar Prambanan.

  5. Stop! Jangan lurus! Belok kiri ke arah halte TransJogja.

  6. Dari halte TransJogja ikuti pinggir jalan raya menuju gapura perbatasan DI Yogyakarta – Jawa Tengah.

  7. Di dekat gapura perbatasan itu belok ke arah kanan untuk menyebrang rel kereta api.

  8. Ikuti terus jalan aspal itu sampai ke lokasi, kira-kira ya 2 km lah, pokoknya nanti bakal nanjak aja.

 

Di atas itu rute yang biasa aku pakai kalau pas bersepeda lewat sana. Nah, kalau mau rute yang lebih aman bisa juga mengikuti petunjuk yang ini.

 

  1. Dari Kota Jogja arahkan kendaraan menyusuri Jl. Raya Jogja – Solo.

  2. Lurus terus melewati kawasan Bogem (juru supit) dan juga gapura perbatasan DI Yogyakarta – Jawa Tengah.

  3. Nanti bakal ketemu pertigaan dengan lampu lalu lintas. Belok kiri ke arah gerbang masuk Candi Prambanan.

  4. Stop! Jangan masuk kawasan Candi Prambanan! Putar balik kendaraan dan lewat lampu lalu lintas yang tadi dilalui.

  5. Di lampu lalu lintas ini belok ke arah kanan, arah balik ke Jogja.

  6. Nanti bakal melewati Masjid Besar Prambanan (Al-Muttaqun) dan juga gapura perbatasan DI Yogyakarta – Jawa Tengah lagi.

  7. Segera setelah gapura perbatasan DI Yogyakarta – Jawa Tengah belok kiri.

  8. Dari sini petunjuknya sama dengan no. 7 dan 8 di panduan pertama.

 

Terakhir, seumpama membawa kendaraan besar (semacam bus) atau kalau nggak mau memutar balik kendaraan, bisa mengikuti rute ini.

 

  1. Dari Kota Jogja arahkan kendaraan menyusuri Jl. Raya Jogja – Solo.

  2. Lurus terus melewati kawasan Bogem (juru supit), gapura perbatasan DI Yogyakarta – Jawa Tengah, sampai bertemu pertempatan yang dijaga lampu lalu lintas.

  3. Di perempatan ini ambil arah ke kanan menuju Stasiun Brambanan.

  4. Setelah menyebrang rel kereta api, ikuti saja jalan aspalnya, nanti bakal masuk desa Kebondalem Kidul dan melewati Candi Sojiwan.

  5. Ikuti terus jalan aspal desa ini sampai mentok bertemu pertigaan.

  6. Di pertigaan ini belok ke arah kiri dan nanti bakal ketemu tanjakan.

 

Pakai Angkutan Umum...

Bila Pembaca berniat menyambangi Abhayagiri Sumberwatu Heritage naik angkutan umum, maka dengan sangat menyesal aku katakan bahwa TIDAK ADA angkutan umum yang lewat sana!

Satu-satunya cara adalah dengan naik bus TransJogja jalur 1A kemudian turun di halte Prambanan (halte terakhir). Setelah itu dilanjut berjalan kaki sekitar 3 km (30 menit). Kalau tidak mau berjalan kaki bisa juga naik ojek dari halte TransJogja.

 

Menjajal Santapan Restoran Abhayagiri

Pada hari Minggu (29/12/2013), aku bersama dengan trah keluarga besarku berkesempatan untuk singgah di Resor Sumberwatu Heritage. Penasaran, ada apa saja sih di dalam resor yang kelihatan mewah ini? Apakah di dalamnya ternyata ada kandang sapi? #hehehe

 


One big happy family

 

 

Tujuan kami di hari Minggu sore itu adalah bersantap di Restoran Abhayagiri. Restoran inilah yang menjadi salah satu daya tarik Abhayagiri Sumberwatu Heritage. Apalagi kalau bukan pemandangan cantiknya. Asyik toh bersantap dengan pemandangan cantik? #senyum.lebar

 

Ada dua hal yang perlu diketahui dari Restoran Abhayagiri ini. Pertama, interiornya tak kalah cantik dengan pemandangannya. Hampir setiap sudutnya eksotis dan fotogenik. Kalau Pembaca ingin mengajak pasangan tercinta untuk bersantap malam nan romantis, Restoran Abhayagiri patut menjadi pilihan.

 


Mau santap di luar sambil menikmati pemandangan bisa? Ya, bisa! #senyum.lebar

 


Mau bilang I Love You dengan latar belakang pemandangan cantik juga bisa.

 


Kalau di luar dingin, pindah ke dalam ruangan saja.

 

 

Kedua, ini yang paling berat... sebab harga santapannya BERAT di dompet, hahaha #senyum.lebar. Terlebih untuk orang-orang berkantong cekak macam aku ini. Seumpama nggak ditraktir, mungkin seumur hidup aku nggak akan pernah berkesempatan mengicip santapan di Restoran Abhayagiri ini.

 

Apabila Pembaca penasaran dengan harga makanan di Restoran Abhayagiri ini, silakan klik foto daftar menu di bawah ini.

 


Ini baru harga makanan. Harga minumannya ya... sekitar 1/3 harga makanan lah. Eits! Belum termasuk pajak!

 

 

Berhubung aku termasuk orang yang pengertian #rendah.diri #hehehe, meskipun ditraktir aku memesan menu yang tergolong "standar". Santapan yang menjadi pesananku di Restoran Abhayagiri adalah nasi goreng seafood seharga Rp64.000.

 

 

Seperti yang bisa Pembaca amati dari foto daftar menu di atas, nasi goreng seafood adalah menu makanan main course yang PALING MURAH di Restoran Abhayagiri. Tapi ingat lho! Harga Rp64.000 itu BELUM TERMASUK Pajak dan Pungutan sebesar 21% lho!

 


Nasi goreng seafood seharga Rp77.500 (+21% pajak)

 

 

Kalau melihat foton di atas, penyajian nasi goreng seafood ala Restoran Abhayagiri ini terkesan apik namun tetap biasa saja ya? Eh, walaupun namanya nasi goreng seafood, telur ceplok tetap disajikan sebagai pelengkap lho! Bisa jadi, supaya nggak menyalahi "pakem" nasi goreng Jawa yang sudah tercatok kuat di benak orang Yogyakarta bahwa "nasi goreng Jawa ya harus pakai telur". #senyum.lebar

 

Yang membuat nasi goreng ini ada embel-embel seafood-nya adalah karena dilengkapi sate udang. Sayang, sate udangnya hanya satu tusuk #ngarep.lebih #hehehe. Yang membuat agak nyeni adalah adanya "cipratan" bumbu kacang di piring saji. Selain enak disantap bersama sate, bumbu kacang ini ternyata cocok juga disantap bersama nasi goreng. #senyum.lebar 

 

 

Terus, gimana rasa dari nasi goreng seafood ini?

 

Hmmm, menurutku lho ya! Jika Pembaca sekiranya menyantap nasi goreng seafood sambil menikmati pemandangan cantik yang tersaji dari balkon Restoran Abhayagiri aku rasa harga dan rasanya cukup sepadan.

 

TAPIII, kalau Pembaca menyantapnya sambil metutup mata atau misalnya dibungkus untuk dibawa pulang, ya... menurutku sih rasa nasi gorengnya nggak begitu istimewa. Jujur, menurutku lebih enak rasa nasi goreng yang dijual di warung kaki lima. #hehehe

 


Chicken Butter seharga Rp83.500 (+21% pajak)

 

 


Abhayagiri Chicken Steak
seharga Rp95.600 (+21% pajak)

 

 

Demikian pula dengan rasa santapan yang lain. Menurut lidahku yang kampungan ini #hehehe semua rasanya biasa saja. Bukan rasa yang membuatku berpikir bahwa "aku sudi makan masakan ini setiap hari!"

 

Aku rasa keliru semisal Pembaca beranggapan bahwa harga makanan yang mahal itu berarti rasanya juga enak. Menurutku, harga makanan di Restoran Abhayagiri yang mahal ini salah satunya karena mereka menjual pengalaman nuansa bersantap dengan pemandangan cantik.

 

Dari penuturan pramusaji, bahan-bahan santapan restoran Abhayagiri berasal dari kebun organik yang dibudiyakan secara mandiri. Kalaupun ada yang kurang, dibeli dari Pasar Prambanan.

 


Daun-daunan dan rempah-rempahan ditanam sendiri secara organik.

 

 

Hal-Hal Lain di Sekitar Restoran Abhayagiri

Selain restoran, rumah peristirahatan, dan aula pertemuan, Sumberwatu Heritage juga menawarkan fasilitas kolam renang. Pengunjung bisa berenang seakan-akan berbatasan dengan langit dengan tentu saja latar pemandangan yang cantik. #senyum

 


Mau berenang cantik di sini juga bisa. Tapi nanti jadi tontonan yang lagi makan. #senyum.lebar

 

 

Salah satu fasilitas yang sempat aku jajal adalah toiletnya, hahaha #senyum.lebar. Toiletnya sungguh syahdu dengan pencahayaan yang remang-remang romantis. Toilet ini sudah terbukti nyaman dipakai untuk ngendog sambil mencari inspirasi, hahaha. #senyum.lebar Walaupun kalau malam sih sepertinya ya agak seram juga.

 


Remang-remang gimana gitu suasananya...

 


Cocok banget buat mencari inspirasi sambil ngendog

 


Di luar kamar kecil ada mushalla. Karpetnya harum.

 

 

Akan tetapi, buatku pribadi, daya tarik Sumberwatu Heritage sebenarnya BUKAN restoran atau pemandangannya. Melainkan suatu peninggalan purbakala bernama Stupa Sumberwatu yang kini sudah dipugar dan menyatu di dalam kompleks resor.

 

Wow! Ada candi di dalam resor!? Menarik banget kan? #senyum.lebar

 


Mari kita dekati di artikel selanjutnya, hahaha. #senyum.lebar

 

 

Nah, Pembaca penasaran untuk bersantap di restoran Abhayagiri Sumberwatu Heritage? Atau malah penasaran mengunjungi peninggalan purbakalanya? #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI