Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
- Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
- Patuhi peraturan yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Bayangan awalku pas mendengar nama Goa Gajah adalah langsung menghubungkan antara gua dengan hewan gajah. Banyak bayangan yang berseliweran. Misalnya, gua yang sebesar gajah, gua yang jadi tempat tinggal gajah, gua yang di dalamnya ada batu menyerupai gajah, dan masih banyak lagi.
SILAKAN DIBACA
Aku baru ngeh yang dimaksud dengan Goa Gajah saat benar-benar singgah di lokasi pada hari Minggu siang (7/4/2013) bareng sama Radit dan Ervan. Goa Gajah adalah objek wisata sekaligus pura yang terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Lokasinya mudah untuk dicapai karena berada di pinggir Jalan Raya Goa Gajah. Gampangnya sih kalau dari Kota Denpasar ya ke Kota Ubud dulu baru deh ke Goa Gajah.
Papan putih benda cagar budaya milik Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala seakan menjelaskan semuanya. Keberadaan arca Ganesha di dalam gua aku perkirakan sebagai asal-muasal nama Goa Gajah. Selain arca Ganesha, di dalam gua juga terdapat tiga yoni.
Guanya sendiri tidak terlampau dalam. Kira-kira hanya sekitar 9 meter dari mulut gua. Gua bercabang membentuk huruf T. Di cabang barat terdapat arca Ganesha dan di timurnya adalah tiga arca yoni.
Seperti tempat sembahyang umat Hindu pada umumnya, ada petirtaan yang berada tak jauh dari mulut gua. Tak jauh dari mulut gua sebenarnya juga mengalir derasnya air sungai Tukad Pangkung. Di dekat sungai Tukad Pangkung ini pernah ditemukan fragmen stupa dan arca Buddha. Hal ini menandakan kemajemukan kehidupan beragama di Bali sejak masa lampau. Hmmm, menarik...
Namun, yang juga menarik perhatian saat kami berkunjung ke sana adalah seorang bule yang terkapar di pelataran Goa Gajah. Asal tahu saja, pengunjung harus menuruni sejumlah anak tangga dari pos retribusi menuju pelataran mulut gua. Kaki bule ini sepertinya terkilir sewaktu menuruni anak tangga. Mungkin efek kelelahan dan kepanasan, sebab Bali waktu itu panasnya luar biasa sewaktu siang hari.
Tidak seberapa lama, datanglah bantuan tenaga medis dari rumah sakit Gianyar. Dengan tandu dan ambulans mereka akan membawa si bule ke rumah sakit. Aku nggak sempat melihat proses evakuasinya, namun ya sepertinya bakal susah menandu sembari meniti anak tangga yang lumayan tinggi. Seorang Bapak sepuh yang kujumpai menuturkan kalau dirinya sendiri pernah tergelincir di salah satu anak tangga. Wah, sepertinya memang harus berhati-hati ya.
Berbeda dengan peninggalan arkeologis era kerajaan Hindu yang ada di Jawa. Berhubung di Bali nuansa Hindunya masih kental, alhasil peninggalan arkeologis ini tetap “berjiwa”, masih dirawat dan difungsikan seperti dahulu kala. Oh iya, retribusi Goa Gajah adalah Rp15.000 per orang dan pengunjung diwajibkan bersarung di seputar kompleks Goa Gajah.
Pembaca sudah pernah mampir ke Goa Gajah di Bali?
saya sedang bersantai di pura dalem,saat itu ada seorang
pangeran mcm dari kerajaan kuno lalu memberi khan keris
tunggul nogo kemudian saya sadar dan anehnya tu keris
ada di tangan saya,saya minta tolong harus saya apa khan
keris ini...
sayang sekali waktu saya ke Bali saya gak sempet kemana-mana .
cuma 1 malam doank di bali .
padahal jauh\" dari medan, hahahaha.
emang kalo di bali gak jauh-jauh dari sesajen dan sebangsanya
itu kayak pemujaan ya, aku liat guanya serem ya..
mungkin belum bisa liat hal2 sperti itu.
komposisi warnanya, segar dimata... kliatan semakin matang/dewasa.
Klo ada ksmptn ke malang lagi kunjungin jg laguna di pulau sempu... rili biutiful ples tu
go.
BTW sukses yak!