HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Goa Gajah dan Bule yang Terkapar

Selasa, 14 Mei 2013, 08:09 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Bayangan awalku pas mendengar nama Goa Gajah adalah langsung menghubungkan antara gua dengan hewan gajah. Banyak bayangan yang berseliweran. Misalnya, gua yang sebesar gajah, gua yang jadi tempat tinggal gajah, gua yang di dalamnya ada batu menyerupai gajah, dan masih banyak lagi.

 

 

Aku baru ngeh yang dimaksud dengan Goa Gajah saat benar-benar singgah di lokasi pada hari Minggu siang (7/4/2013) bareng sama Radit dan Ervan. Goa Gajah adalah objek wisata sekaligus pura yang terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Lokasinya mudah untuk dicapai karena berada di pinggir Jalan Raya Goa Gajah. Gampangnya sih kalau dari Kota Denpasar ya ke Kota Ubud dulu baru deh ke Goa Gajah.

 


Pintu masuk Goa Gajah yang berwujud mulut raksasa, seakan-akan memasuki dunia bawah.

 

Papan putih benda cagar budaya milik Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala seakan menjelaskan semuanya. Keberadaan arca Ganesha di dalam gua aku perkirakan sebagai asal-muasal nama Goa Gajah. Selain arca Ganesha, di dalam gua juga terdapat tiga yoni.

 

Guanya sendiri tidak terlampau dalam. Kira-kira hanya sekitar 9 meter dari mulut gua. Gua bercabang membentuk huruf T. Di cabang barat terdapat arca Ganesha dan di timurnya adalah tiga arca yoni.

 


Arca Ganesha.

 


Tiga arca yoni.

 

Seperti tempat sembahyang umat Hindu pada umumnya, ada petirtaan yang berada tak jauh dari mulut gua. Tak jauh dari mulut gua sebenarnya juga mengalir derasnya air sungai Tukad Pangkung. Di dekat sungai Tukad Pangkung ini pernah ditemukan fragmen stupa dan arca Buddha. Hal ini menandakan kemajemukan kehidupan beragama di Bali sejak masa lampau. Hmmm, menarik...

 


Katanya, dulu patungnya ada tujuh, sekarang tinggal enam.

 


Main air di kolam juga boleh. Eh, itu ikan keramat kayaknya ya?

 


Di sini pernah ditemukan arca Buddha.

 

Namun, yang juga menarik perhatian saat kami berkunjung ke sana adalah seorang bule yang terkapar di pelataran Goa Gajah. Asal tahu saja, pengunjung harus menuruni sejumlah anak tangga dari pos retribusi menuju pelataran mulut gua. Kaki bule ini sepertinya terkilir sewaktu menuruni anak tangga. Mungkin efek kelelahan dan kepanasan, sebab Bali waktu itu panasnya luar biasa sewaktu siang hari.

 


Bantuan datang!

 


Bule yang menjadi pusat perhatian.

 

Tidak seberapa lama, datanglah bantuan tenaga medis dari rumah sakit Gianyar. Dengan tandu dan ambulans mereka akan membawa si bule ke rumah sakit. Aku nggak sempat melihat proses evakuasinya, namun ya sepertinya bakal susah menandu sembari meniti anak tangga yang lumayan tinggi. Seorang Bapak sepuh yang kujumpai menuturkan kalau dirinya sendiri pernah tergelincir di salah satu anak tangga. Wah, sepertinya memang harus berhati-hati ya.

 


Batu-batu peninggalan arkeologis lainnya dikumpulkan jadi satu.

 

Berbeda dengan peninggalan arkeologis era kerajaan Hindu yang ada di Jawa. Berhubung di Bali nuansa Hindunya masih kental, alhasil peninggalan arkeologis ini tetap “berjiwa”, masih dirawat dan difungsikan seperti dahulu kala. Oh iya, retribusi Goa Gajah adalah Rp15.000 per orang dan pengunjung diwajibkan bersarung di seputar kompleks Goa Gajah.

 

Pembaca sudah pernah mampir ke Goa Gajah di Bali?

NIMBRUNG DI SINI