HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Jalan Rusak ke Air Terjun Sekumpul

Rabu, 1 Mei 2013, 05:53 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

“Makanya, jangan sok-sokan ke gunung cuma pakai kaos sama celana pendek!”, kata Radit sambil terkekeh-kekeh.

 

Iya, bener. Sepertinya aku memang salah kostum deh. Doh!

 

Demi menghindari hawa Kota Denpasar yang paanas buanget, kami bergerak menuju kawasan Bali utara yang berada di lereng pegunungan. Di sana, hawanya lebih adem. Tapi, kalau badan diterpa angin pegunungan (terutama kalau naik motor), dinginnya yaaa... brrr... dingin banget! Apalagi aku hanya pakai kaos, celana pendek, tanpa jaket. Brrrr....

 

Eh? Ngapain nih ke Bali utara?

 

Ya nyari air terjun lah! Hahahaha. #senyum.lebar

 


Yes adem! Brrr....

 

Ke Air Terjun yang Tidak Mainstream

Air terjun yang terkenal di Bali utara adalah Air Terjun Gitgit. Tapi, berhubung berkunjung ke Air Terjun Gitgit itu sudah terlalu mainstream, jadi kami nyari air terjun lain.

 

Tenang! Di kawasan Bali utara, persisnya di Kabupaten Buleleng, ada banyak air terjun kok. Tapi ya lokasinya ada di pedalaman gitu. Jadi, untuk bisa ke sana butuh perjuangan yang yaaa... lumayan berat, hehehe. #hehehe

 

Salah satu air terjun yang kami kunjungi di hari Jum’at (5/4/2013) adalah Air Terjun Sekumpul yang terletak di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Sesuai nama desanya, Sekumpul, keunikan air terjun ini adalah sekumpulan air terjun yang berada di lokasi yang berdekatan. Secara kasat mata sih, ada 7 air terjun gitu. Wow!

 


Dua dari tujuh air terjun yang terlihat mata.

 

Rute Penyiksaan Bokong Dimulai!

Selain pemandangannya yang menarik, rute menuju Air Terjun Sekumpul juga tak kalah seru. Aku sih menyarankan, selepas berkunjung dari air terjun ini harap Pembaca cek kondisi bokong dan shockbreaker kendaraan. Serius!

 

Kalau dari Denpasar, arahkan kendaraan menuju Bedugul (Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali). Bedugul terletak sekitar 50 km di utara Denpasar dan berada di ruas jalan utama Denpasar – Singaraja.

 

Sesampainya di Bedugul, siap-siaplah untuk kedinginan sekaligus kebingungan. Ha? Pasalnya, untuk menuju air terjun Sekumpul ada yang menyarankan:

 

  1. Ke Singaraja terlebih dahulu, sebab jalannya lebih manusiawi bagus. 
  2. Langsung ambil jalan pintas desa dari Bedugul. 

 

Akhirnya, kami memilih pilihan kedua karena menurut kami rutenya lebih singkat. Padahal sih...

 


Kalau lewat sini berarti pembaca sudah kebablasan! Gih sana putar balik!

 

Dari Bedugul, arahkan kendaraan ke utara menuju Singaraja. Kira-kira 11 km dari Bedugul, di sisi kanan jalan ada pertigaan kecil seperti foto di bawah ini. Di pertigaan ini juga ada patok jarak warna kuning yang menandakan jarak 11 km dari Bedugul.

 


Belok di pertigaan ini untuk petualangan yang menyiksa bokong.

 

Selanjutnya ya tinggal ikuti saja jalan desa ini hingga sampai di desa Sekumpul yang jaraknya sekitar 12 km dari pertigaan tadi. Sangat disarankan untuk tidak membawa kendaraan roda empat lewat sini, karena medan jalannya "seru" seperti foto-foto di bawah ini. Apa aku bilang tadi...

 


Yes! Jembatan kayu! Sepanjang jalan ada 3 jembatan kayu semacam ini.

 


Cuma bisa lewat untuk satu sepeda motor.

 

Untuk pengunjung yang membawa kendaraan roda empat ke Air Terjun Sekumpul, harus menuju Kota Singaraja terlebih dahulu. Kemudian menuju Kecamatan Sawan dan baru ke Desa Sekumpul. Rutenya memang lebih jauh, tapi lebih nyaman. Percaya deh!

 


Paling asik ya lewat Singaraja karena jalannya lebih manusiawi kayak gini.

 


Kalau lewat jalan pintas dari Bedugul ya sebagian besar penyiksaannya semacam ini. Paham toh?

 

Sepanjang jalan desa, kalau pembaca ragu-ragu ya lebih baik bertanya ke warga. Sebab potensi untuk nyasar lumayan besar.

 


Masuk hutan, pinggir jurang, anjing aja jarang.

 

Bagaimana Cara Mendekat ke Air Terjun Sekumpul?

Retribusi memasuki kawasan wisata Air Terjun Sekumpul ini murah banget, hanya Rp2.000 per orang dan tanpa pungutan parkir sepeda motor. Dari lokasi parkir, pengunjung harus berjalan kaki untuk sampai ke air terjun. Kami hanya sampai gazebo saja, sekitar 10 menit berjalan kaki. Kami nggak ke dasar air terjun karena mikir nanti baliknya capek repot. #senyum.lebar

 


Beh! Akhirnya sampai juga! Istirahatkan bokong dulu barang sejenak.

 


Bokong istirahat, giliran kaki yang disiksa. Untung nggak turun sampai bawah.

 


Cukup di sini aja! Yang penting teduh dan bisa motret air terjun.

 


What? Naked party di puncak air terjun??? Dasar bule gile...

 


"Bagaimana cara mendekat ke sana?", adalah pertanyaan yang sangat lumrah saat melihat air terjun yang lain.

 

Dari Air Terjun Alami sampai Air Terjun Jadi-jadian

Eh, sebetulnya di sepanjang jalan menuju Desa Sekumpul juga banyak air terjun lho. Mulai dari air terjun beneran sampai air terjun "datang hujan" semua ada di sini. Tepatnya di Desa Lemukih, 2 km dari Desa Sekumpul juga ada air terjun bernama Air Terjun Bengbengan.

 


Ini penampakan pas sebelum hujan. Kering banget pokoknya.

 


Beberapa jam kemudian hujan turun dan jadi seperti ini...asik...

 

Suatu saat nanti kalau ke Bali lagi mungkin lebih nyaman jika bermalam di Singaraja kalau mau berkunjung ke air terjun yang ada di Bali utara. Sebab ya itu, jaraknya kalau ditempuh dari Kota Denpasar lumayan jauh. 

 

Pembaca apa pernah main ke air terjun pas singgah di Bali ya?

NIMBRUNG DI SINI