Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Kalau saja Paris ngga nge-miskol hape-ku, pastilah aku masih bablas meringkuk di atas kasur. Begitu terbangun samar-samar aku melihat jam. Seketika itu pula kesadaranku kembali.
HAH!? Hampir pukul delapan pagi!?
DOH! TELAT!
Diawali dengan Telat Bangun Pagi
Ini hari Sabtu (9/2/2013) dan seperti biasa pagi ini aku punya janji bersepeda dengan teman-teman SPSS. Aku baru bangun nyaris pukul delapan pagi padahal janjinya ngumpul pukul setengah tujuh pagi! Parah banget lah. #hehehe
Untung tempat kumpulnya di pos polisi teteg sepur Stasiun Tugu yang hanya sepelemparan batu dari rumah. Dengan kedubrakan aku buru-buru bersepeda ke TKP. Di sana sudah menanti Paklik Turtlix, Hertanto, dan Paris.
Akan tetapi, setibanya aku di sana kami nggak langsung pergi, karena mereka harus menungguku bersepeda balik ke rumah lagi.
He? Kenapa?
Soalanya aku lupa bawa memory card kameraku ... gyahahaha ... #senyum.lebar #diamuk.massa
Tempat Mancing yang Belum Terkenal
Rencananya, kami mau bersepeda ke Curug Pulosari yang terletak di kawasan Desa Wisata Krebet, Bantul. Sepertinya curug (air terjun) ini belum begitu terkenal. Di internet saja nggak ada fotonya. Satu-satunya informasi yang aku peroleh adalah di curug ini pernah digelar lomba mancing. Menarik toh? Apalagi kalau tahu wujud curugnya seperti foto di bawah ini.
Ya, begitu deh. Entah apakah curugnya yang memang bagus atau aku yang motret terus jadi kelihatan bagus, hehehe. #dilempar.sandal
Sekedar info, desa Wisata Krebet itu terletak di Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Jaraknya dari Kota Jogja sekitar 20-an km. Mayoritas medan jalannya adalah jalan aspal yang bersahabat. Tapi kami juga dapet oleh-oleh semacam foto di bawah ini. #hehehe
Gimana? Ora kalap Seru kan? Makanya, ikuti kisah kami ke Curug Pulosari. Yuk!
Petunjuk Internet sampai Peta Wisata Krebet
Dari Kota Jogja kami bersepeda ke arah selatan. Kami menuju ke Kecamatan Kasihan, Bantul dulu. Soalnya, Kecamatan Pajangan dan Kecamatan Kasihan itu letaknya bertetangga gitu.
Kalau mau gampang, dari Kota Jogja ambil arah ke Desa Wisata Kasongan. Nanti di sana ada petunjuk arah ke Pajangan dan Desa Krebet. Kalau bingung tanya warga saja. Tapi, tanyanya ke warga Bantul ya! #senyum.lebar
Oh iya, Desa Krebet itu letaknya di atas bukit. Eh, mayoritas wilayah Pajangan itu letaknya juga di atas bukit. Jadi ya... mau nggak mau pasti ada adegan kayak foto di bawah ini. Tapi jangan takut, tanjakannya nggak tinggi kok! #hehehe
Sesampainya di Pajangan, kami pun mencari arah ke Desa Wisata Krebet ... lewat internet! Hahaha. #senyum.lebar
Kan zaman sudah modern begini. Handphone saja sekarang banyak yang sudah bersistem Android dan Blackberry. Masak sih nggak bisa ng-internet-an? Nggak kayak hape-ku yang masih hitam-putih. #curhat #kasihan
Akan tetapi ya ada kendala juga sih. Nyari sinyalnya susah! Apa mungkin karena wilayah Pajangan itu letaknya di atas bukit dan jauh dari kota ya?
Ndilalah di Desa Wisata Krebet sudah terpampang banyak peta wisata. Sangat informatif! Tapi sayang, di peta wisata itu absen tulisan "anda berada di sini".
Setelah berdiskusi agak lama, kami memutuskan untuk menuju patung semar dahulu. Patung ini letaknya di dekat perempatan, bersebrangan dengan CV Sanggar Punakawan, dan menjadi ikon Desa Wisata Krebet. Mari, foto dulu. #senyum.lebar
Dari patung semar, dimulailah pencarian Curug Pulosari. Kami mengambil jalan yang memutari Desa Wisata Krebet. Sebab, dari peta wisata itu rute yang paling singkat. Tapi toh, kami tetap merasa nggak yakin dan berkali-kali menginterogasi warga setempat. Selain informasi lokasi curug, kami juga mendapat informasi kalau tanah di sana dihargai Rp80.000 per meter persegi, tetapi sudah dibeli 5 hektar oleh pabrik pakaian dalam. #makelar.tanah
Nyaris PEKOK karena 2 Hal
Aku mulai curiga kalau bersepeda kali ini nggak jauh beda dengan PEKOK. Pertama, medan jalannya mulai nggak masuk akal. Jalan aspal yang mulus berganti dengan jalan berlumpur yang melintasi tambang batu gamping.
Kedua, selesai berurusan dengan jalan lumpur, kami berganti masuk hutan. Parahnya, sambil menuntun sepeda yang kadang harus diangkat. Jalannya sempit, licin, menurun, pinggirnya jurang. Komplit!
Walau kami mengeluh tapi semua itu tetap kami lakoni dengan tertawa-tawa. Benar-benar pekok bukan?
YA BUKAN! Kalau PEKOK itu kan hari Rabu. Yang ini kan Sabtu. Hehehe. #hehehe
Keindahan Curug Jurang Pulosari Krebet
Semua kepekokan halang-rintang yang kami lalui terbayar lunas dengan keindahan Curug Pulosari. Subhanallah! Indah banget! Nggak percaya kalau di sini untuk tempat lomba mancing. Kalau tempat bidadari mandi sih percaya.
Beh! Boro-boro bidadari, lha wong manusia yang berkunjung cuma kami berempat kok. Nama lain dari curug ini adalah Grojogan Pulosari.
Berhubung langit sudah mulai mendung, kami pun bergegas pulang. Kali ini kami tobat dan mengambil pilihan rute pulang jalan tengah desa. Ternyata, jalannya aspal dan lebih dekat daripada lewat jalan lumpur. Hahaha. #senyum.lebar
Petualangan bersepeda kami tutup dengan menyantap 4 mangkuk soto, 4 gelas teh panas, dan 8 tusuk sate keong di warung soto (lupa namanya) senilai Rp34.000. Enak tenan!
Curug Pulosari memang indah nian. Masak sih bisa sampai nggak terkenal? Mungkin memang hanya kurang promosi saja. Semoga saja setelah masuk blog Maw Mblusuk? bisa jadi ikutan terkenal seperti Luweng Sampang dan Curug Sri Gethuk. Hehehe. #hehehe
Oiya, jangan lupa! Sempatkan juga mampir ke objek-objek wisata di Pajangan yang tak kalah menarik berikut ini! Nuwun! #senyum.lebar
bagus n mulus buat kesana pakek motor
Klo dr jogja k jatim naik sepeda bs berhari-hari itu
nyampe.ny mas....Amsyong jadwal kerja.nya..
rutene. He he
Pengen ke sana ☺☺☺☺
sampai situ
Mksh info.ny ....
Klo traveling lg q di ajakin donk...
,NGAREP
temen. hiiikkzz
hahahahah
G gitu juga si, biar makin trkenal aja itu tempat.
ada yang pengen kesana lebih gampang.
Mksh infonya
keluar pdhl didalam kampung sendiri keren2
begini! Thanks liputannya, bar iki langsung
pancal likkk
oleh keindahannya. walau air terjunnya nggak besar-besar
amat. tapi ISTIMEWA!!
pengen ikutan!!
murah meriah lage!!
:)
pernah ke curug yg rutenya super gini di semarang, tapi cuman sekali :(
trus kalau naik motor nanti motornya diparkirkan dimana ya? terimakasih..
mohon jawabannya
jadi pengen kesana..
Kyaknya asik e ikut blusukan
aku pinginnnn
pengin ke sini juga, btw masih ingat kah rute nya yang jalanan aspal??.....
misal goa payaman.... tepatnya argorejo sedayu.. saya sebagai warga sedayu pengen sekali goa payaman juga sebagai tempat wisata alternatif di bantul... perkembangan terakhir goa payaman sudah di bangun oleh pihak terkait sebagi wahana bumi perkemahan... CP 087839052838
semoga saya bisa berwisata kesitu :) mksh infonya kakak
salam kenal kita dari FixedKaskusYK Cycling Team mas.. kita sering mengikuti blog maw.blusukan dengan bersepeda fixedgear hehhee...
monggo dinikmati video harlem shake kita di curug pulosari, cekidot :
http://www.youtube.com/watch?vCpElG1w37Zg
sama minta alamat ke Padusan Culug Sri Gethuk...
makasih ya sebelumnya :D
eh aq sekarang tinggal di Ambarawa deket Danau Rawapening. aneh kan?
tempat kami Sekretariat Desa Wisata Krebet, atau contact kami 085228335560. Info Desa
Wisata Krebet http: www.krebet.com
Kami di www.krebet.com. Dengan dibantu upload di internet, sekarang JURANG PULOSARI
makin ramai pengunjung.. Thanks for all.. (Pengelola Desa Wisata Krebet)
Tapi jalannya ga nahan. Pantes ga terkenal
kemaren kita coba mblusuk juga kesana dan ikut ikutan pake sepeda,
setelah perjalanan - 35km ( jogja - TKP ) akhirnya puas juga setelah melihat Curug ini.
thnx liputannya mas bro,
Keep Mblusuk
pertama kali kesana , denag melihat foto diatas sangat berbeda,,
Jafi pengen kesana ma temen\"
tp sepertinya akses jalan ke sana masih belum bagus ya mas?
meskipun nyari tempatnya sampe muter 3 x, akhire ketemu gan. . . :D
Btw desain blognya juga keren..:-) salam kenal..
selama ini kalo krebet taunya cuma batik kayu
Eh, kalau sudah terkenal jangan dikotori yah, tetap dijaga keasliannya.