HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Kesiangan di Pantai Pok Tunggal

Selasa, 25 Desember 2012, 19:06 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Berhubung imam baru menyelesaikan kultum salat Subuh sekitar pukul 05.00 WIB, jadilah kami berangkat dari Jogja sekitar pukul 05.30 WIB. Eh, yang aku maksud dengan kami itu adalah aku, Pakdhe Prap, Mas Pitra, Pakdhe Lis, dan Mas Ari. Kesemuanya adalah anggota keluarga besar yang sedang mudik di Jogja.

 

Mau ke mana? Ngapain?

 

Sudah jelas! Berburu foto #senyum.lebar.

 


Pokoknya berburu foto!

 

Buatku, berburu foto itu termasuk latihan. Masak punya kamera mahal tapi hasil fotonya jelek nggak karu-karuan?

 

Yang menjadi objek adalah Pantai Pok Tunggal yang akhir-akhir ini digembar-gemborkan keindahanannya di jagat maya. Perjalanan ini melengkapi hat-trick rangkaian perjalananku mengunjungi pantai-pantai di Gunungkidul di akhir pekan bulan Ramadhan tahun 2012. Yes!

 


Pohon yang menjadi "ikon" dari pantai Pok Tunggal!

 

Rute perjalanan pada hari Jum’at (17/8/2012) itu serupa dengan perjalanan menuju pantai Gunungkidul yang sudah-sudah. Terlihat banyak pemudik melintasi Jl. Wonosari, akan tetapi belum begitu padat, mungkin karena beberapa orang masih terikat dengan absensi upacara peringatan kemerdekaan republik kita yang ke-67. Untuk tahun ini, aku sih memang tidak mengikuti upacara bendera #hehehe.

 

Dari kota Wonosari kami menyusuri Jl. Baron dan mengambil arah menuju ke Tepus. Seperti biasa, jalanan sepi. Bahkan di pos retribusi pun tak ada petugas yang menarik pungutan.

 


Papan petunjuk ini kadang dipindah lokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung-jawab.

 

Jalan menuju Pantai Pok Tunggal terletak di pinggir jalan raya, sekitar 2 km di utara Pantai Indrayanti. Ada papan petunjuk arahnya kok, hanya saja mungkin bakal dengan mudah terlewatkan karena keberadaannya yang tersamarkan itu. Dari pinggir jalan raya itu ke Pantai Pok Tunggal berjarak sekitar 1 km dan berupa jalan tanah. Kalau pakai mobil sepertinya bakal susah jika di tengah jalan harus papasan.

 


Jalan yang sempit, lumayan susah kalau untuk lewat mobil berpapasan.

 

Sekitar pukul 07.45 WIB barulah kaki ini benar-benar menapak hamparan pasir putih di Pantai Pok Tunggal. Mentari sudah bersinar terik, kondisi yang tak nyaman untuk mendapatkan hasil foto pantai terbaik. Walaupun begitu, tetap berusaha menghasilkan foto terbaik adalah hal yang sepatutnya kita lakukan. Bukankah begitu Pembaca?

 


Ada banyak fasilitas yang disediakan oleh warga setempat.

 


Kurang tahu apakah di sini juga tempat berlabuhnya perahu nelayan.

 


Errr... hati-hati saja kalau mau duduk.

 


Dua gadis cilik yang malu-malu saat mau dipotret.

 


Menyusuri pantai Pok Tunggal yang masih sepi walau hari telah beranjak siang.

 

Ulasan Pantai Pok Tunggal:

Akses Jalan: Lumayan sulit
Fasilitas Umum: Ada
Spot Matahari Terbit: tidak
Spot Matahari Terbenam: ya
Objek Khas: Pohon dekat parkiran

NIMBRUNG DI SINI