Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Oleh sebab Paklik Turtlix nggak bisa ikut acara bersepeda SPSS pada hari Sabtu (12/3/2011) silam, maka GPS Garmin miliknya ia titipkan kepadaku seraya berkata,
“Ikutin aja peta di GPS ini, dijamin nggak bakal nyasar.”
Memang, di GPS itu sudah tercantum rute menuju Sendang Kumitir di Kecamatan Turi, Sleman. Perkara pengoperasian GPS, aku sudah pernah diajari oleh Paklik pas mau bikepacking ke Dieng tahun lalu.
Pikirku, mosok sih bakal nyasar? Toh, ini kan hanya di seputar Turi. Masih di Sleman. Masih plat AB. Masih kode telepon 0274. Ya intinya masih di Jogja lah!
Ya masak sih bakal kesasar?
Eh, ternyata memang iya nyasar! Hahaha #senyum.lebar
Di tengah cuaca yang ora kalap babar-blas (gerimis-gerimis nggak niat gitu #hehehe) kami bersepeda ke utara menyusuri Jl. Palagan Tentara Pelajar, blusukan masuk-masuk kampung, hingga tiba di Desa Donotirto. Kalau menurut GPS, kami sudah tiba di titik yang menunjukkan lokasi Sendang Kumitir. Tapi, kok di sana malah nggak ada sendang ya? Weh...
Karena GPS nggak bisa diandalkan, maka kami beralih ke GPC alias global positioning cocot alias bertanya ke warga setempat. #hehehe Oleh warga kami ditunjukkan jalan menuju sendang yang letaknya nggak jauh dari pasar perjuangan Srowulan. Tapi ternyata, sendang yang dimaksud bukan Sendang Kumitir, melainkan Sendang Tirtomoyo yang lokasinya di Dusun Ngepas, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Hwarakadah! Salah sendang! >.<
Tapi ya berhubung sudah sampai sendang, akhirnya ya kami nikmati saja kesegaran Sendang Tirtomoyo ini. Aku dan Kang Indi lantas nyebur ke dalam sendang yang dalamnya hanya 1,5 meter itu.
Berbeda dengan Sendang Klangkapan yang kami kunjungi tempo hari, ukuran Sendang Tirtomoyo ini lebih kecil dan juga nggak ada warga yang mencuci baju di sini. #senyum
Selain itu, yang buatku menarik adalah keberadaan arca-arca Hindu: Nandi, Siwa, Ganesha, dan Agastya (?) yang tersebar mengelilingi sendang. Jadi, kami menyimpulkan bahwa Sendang Tirtomoyo ini adalah peninggalan purbakala.
Nggak menutup kemungkinan lho bahwa dahulu mata air ini dipergunakan oleh para pendeta untuk bersuci sebelum beribadah. Cocok ini menyadang predikat tempat keramat. Weleh! >.<
Menurut situs desawisatapandidikanalamsilerak.blogspot.com, Sendang Tirtomoyo dikenal juga sebagai Sendang Silerak atau Pasiraman Silerak. Mata air ini konon adalah tempat pemandian putri kahyangan yang menjelma menjadi manusia.
Eh iya, ternyata Dusun Ngepas Kidul ini termasuk bagian dari Desa Wisata Ngepas lho! Ada obyek wisata apa saja di tempat ini? Silakan kunjungi halaman Facebook ini untuk informasi lebih lanjut. #senyum
Jadi, kalau Pembaca tinggal di Sleman bagian utara dan ingin main air, nggak ada salahnya mampir mengunjungi Sendang Tirtomoyo. #senyum.lebar
dan nyuci disitu. Banyak cerita mistis di situ
emang sempet nyasar sih cuman terbayar dari borobudur ke situ
cuman karena kepo soalnya abis nyasar ke blog ini
hmmmm ... menjelang akhir Desember sih pengennya gowes-gowes di Jogja ...
Awas kameranya basah bro....
*mencatat dalam hati*
Btw, ada yg nyuci tuh di bagian belakang pojok foto terakhir kali....
spertinya memang tempat ini juga untuk nyuci deh :p
Sebenarnya nyasarnya karena salah baca gps or gpsnya yg kurang lengkap wi?
Jadi pengen touring ...
Ada yg mau ikutan ???
:D