HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Antara Gua dan Curug Payaman di Desa Argorejo Sedayu

Selasa, 31 Mei 2011, 06:41 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Sedayu. Selama ini, pengetahuanku tentang kecamatan di Kabupaten Bantul itu mentok di seputar Jl. Wates km 15 saja. Sepengetahuanku, Kecamatan Sedayu hanya daerah perbatasan antara kabupaten Bantul dengan Kulon Progo. Itu saja, nggak lebih.

 

Tapi, cerita menjadi berbeda ketika Kang Supriyadi Plat AB bersepeda hingga ke Sedayu dan memberi "oleh-oleh" suatu foto curug (air terjun) yang lantas menarik perhatian kami yang menyimaknya via Facebook.

 

Kesan pertama kami begitu melihatnya, “Ada toh tempat yang seperti itu di Jogja?”

 

 

Bersepeda Blusukan ke Sedayu Bantul

Alhasil, pada hari Sabtu (7/5/2011) yang lalu pasukan SPSS pun berangkat bersepeda ke sana. Curug yang menjadi target buruan itu terletak di Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

 

Eh iya, karena kami pergi ke sananya dengan bersepeda, jadi mohon maaf kalau nggak bisa memberi panduan arah yang jelas. Sebab, kami bersepeda blusukan masuk kampung, sawah, bukit, dll, hehehe. #hehehe

 

 

Kalau menurutku, cara termudah ke Desa Argorejo adalah dengan mengikuti Jl. Jogja – Wates hingga tiba di perempatan lampu-merah di km 12. Kemudian berbelok ke arah selatan. Selanjutnya, silakan tanya warga sekitar untuk menuju ke Desa Argorejo atau Gua Payaman.

 

Hah? Gua? Katanya curug? Gimana sih?

 

Serba Mistis di Sekitar Gua Payaman

Sebenarnya, obyek wisata utama di Desa Argorejo itu adalah Gua Payaman. Gua buatan ini katanya merupakan salah satu tempat persembunyian Pangeran Diponegoro saat bergerilya melawan Belanda.

 

 

Katanya lagi, Gua Payaman ini dahulu berjumlah dua gua. Namun, saat ini hanya satu gua yang bisa dikunjungi. Di dekat gua terdapat lima makam yang diyakini warga sebagai makam bangsawan dari Kerajaan Pajajaran.

 

 

Berjarak sekitar 50 meter dari gua, kami menemukan suatu belik (mata air kecil). Air dari belik ini bersih dan segar. Apa mungkin belik ini digunakan untuk membersihkan diri bagi pengunjung yang hendak semadi di gua ya? Sebab, sepertinya antara gua dan belik ini sama-sama wingit alias mistis. Hiii.

 

 

Penampakan Curug di Dekat Gua Payaman

Eh, yang dari tadi dibahas kok Gua Payaman terus? Lha di mana curugnya?

 

 

Oh iya #hehehe. Letak curugnya itu ada di suatu aliran sungai. Jaraknya dari Gua Payaman ada sekitar 200 meter. Letak sungainya itu ada di pinggir jalan kok. Dasar sungainya adalah batuan kapur, bukan tanah atau pasir. Untuk bisa menemukan lokasi curug, kami harus menyusuri sungai sekitar 10 meter. Kalau masih bingung, silakan tanya ke warga setempat. Berhubung curug ini belum bernama, ya namakan saja Curug Payaman ya. #senyum.lebar

 

 

 

Desa Argorejo sendiri sebenarnya merupakan desa wisata yang dikenal sebagai Bumi Perkemahan dan Wisata Alam Gua Payaman. Katanya lagi, kalau sedang musim "duwet" antara bulan September – Desember, banyak pengunjung yang berdatangan kemari untuk berburu "duwet". Lha apa itu “duwet”? Kalau Pembaca penasaran silakan bertandang ke Desa Argorejo, untuk mencari "duwet" sekaligus mencari curug, hahaha #senyum.lebar.

 

Jadi, Pembaca memilih Gua Payaman atau Curug Payaman?

NIMBRUNG DI SINI