Berawal dari obrolan beberapa kawan, bahwa di hari Jum’at siang (14/1/2011) bakal digelar upacara saparan di Pondok Wonolelo, Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Disana Bakal Ada Gunungan Apem!
Apem yang dimaksud ya kue apem, olahan kue dari tepung beras dan parutan kelapa. Salah satu jajanan pasar yang tentunya banyak dijumpai di pasar, hihihi #senyum.lebar. Nama apem sendiri konon berasal dari bahasa Arab “afwan” yang berarti maaf. Sebab konon, para Wali Songo menganjurkan menyajikan kue ini sebagai hantaran saat bulan Ramadhan.
Apa itu Upacara Saparan Wonolelo?
Upacara Saparan adalah tradisi yang dilangsungkan oleh warga Pondok Wonolelo pada bulan Sapar (Safar dalam bahasa Arab). Prosesi ini diadakan untuk mengenang jasa Ki Ageng Wonolelo, salah satu penyebar Islam dari keturunan trah kerajaan Majapahit.
Seperti apa Prosesi Upacara Saparan Wonolelo itu?
Seperti pada upacara adat Jawa pada umumnya. Beberapa peninggalan Ki Ageng Wonolelo diarak menuju Pondok Wonolelo. Kemudian dilanjutkan dengan ziarah dan pembacaan doa di makam Ki Ageng Wonolelo. Terakhir adalah acara pembagian kue apem! #senyum.lebar
Acara terakhir itu yang bikin aku penasaran!
Menuju Pondok Wonolelo!
Jadi, selepas salat Jum’at, aku bersama Angga bersepeda ke Pondok Wonolelo. Rutenya mengikuti Jl. Kaliurang hingga km 12. Di dekat Indomaret Mbesi ada papan petunjuk arah ke Pondok Wonolelo (5 km). Ikuti saja hingga tiba di Desa Widodomartani. Dari sana, lurus ke arah timur hingga bertemu Indomaret Ngemplak (dari tadi Indomaret terus #hehehe). Pondok Wonolelo berjarak sekitar 100 meter dari Indomaret tersebut.
Tiba di Pondok Wonolelo dan kami berjumpa dengan desa yang telah disulap menjadi pasar malam. Tentu ada biaya masuk, Rp2.500 per orang. Oleh sebab kami tak mau keluar uang kalau tidak kepepet #hehehe, maka kami memutar mencari jalan lain. Sayang, semua jalan masuk ke Pondok Wonolelo sudah dijaga ketat oleh aparat desa. Dipasang portal pula. Beh!
Kalau ada warga Pondok Wonolelo yang membaca artikel ini saya mengucapkan selamat karena telah menjaga dengan ketat semua akses masuk hingga mengagalkan niat busuk kami. #senyum.lebar
Acara pembagian apem dimulai sekitar pukul setengah 5 sore. Gunungan apem diarak menuju lapangan desa, kemudian diikat menggantung di dahan pohon. Sementara lautan manusia memadati sekeliling gunungan apem. Seperti binatang buas yang menanti umpan. #senyum.lebar
Setelah prosesi pembacaan doa selesai, gunungan itu diturunkan. Tentu, langsung diserbu oleh pengunjung. Ludes-des-des.
Selesai?
BELUM!
Di panggung lain, para panitia membagi-bagikan kue apem kepada pengunjung. Caranya unik, dilempar! #senyum.lebar
Mulanya aku tak begitu tertarik. Tapi setelah mendekat ke kerumunan massa dan melihat kue-kue apem berterbangan di atas kepalaku… kok kayaknya seru ya? #hehehe
Ah, terlepas #hehehe">musyrik atau bukan, asyik saja kalau bisa mendapatkan kue apem yang berterbangan di udara. Tapi toh ini hanya apem saudara-saudara sekalian! Tapi seru! Hahaha, sekali lagi, SERU! #senyum.lebar
Kesimpulannya?
Upacara Saparan Pondok Wonolelo ini adalah tradisi yang menarik. Berhasil menarik pengunjung dari berbagai penjuru daerah untuk datang ke Pondok Wonolelo. Salah seorang pengunjung yang kami jumpai mengaku berasal dari Boyolali. Kami pun juga menyaksikan kehadiran Pak Ngadiran dengan sepeda uniknya di lokasi.
Walaupun hanya diadakan setahun sekali, namun acara ini terbilang sukses. Ada banyak spanduk sponsor di mana-mana. Tanda bahwa acara ini berpotensi mendulang untung. Setidaknya, ada alternatif usaha bagi sebuah desa untuk mensejahterakan warganya. #senyum
Jadi, kapan Pembaca hadir di upacara saparan? #senyum.lebar
Oh iya, informasi tentang upacara ini juga bisa disimak di blog ini lho.
hmmmm sptny aparat desa udh tau byk yg punya niat busuk nerobos gak bayar makanya dijaga ketat :D hahaha
Kapok ra koe Wij? ;) hihihi
Saya gak melihat itu sebagai kesyirikan ya. Tapi seru2an aja... rebutan apem... :)
menarik-menarik, kapan-kapan ditunggu pas Rasulan neng nDesaku kono..
note: pindah panggon aku.. :)) http://tonisb.com
Ampun deh, gak kebayang gimana banyaknya orang yang berebut itu kue apem :D
tradisi unik