Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Ini bulan Desember. Artinya, akhir tahun.
Horeee! Saatnya liburan! #senyum.lebar
Jogja, sebagai kota pariwisata, tentu masuk ke dalam daftar kunjungan para wisatawan. Apalagi, Natal dan Tahun Baru jatuh pada hari Sabtu. Jadi, di minggu terakhir bulan Desember ini, ada dua kali “libur panjang”: Jum’at – Sabtu – Minggu. Menarik bukan? #senyum.lebar
Beberapa bulan silam, Jogja seakan lumpuh diterjang bencana erupsi Gunung Merapi. Namun kini, masa-masa sulit itu sudah berlalu. Meskipun ya masih meninggalkan “bekas” yang mungkin sulit untuk hilang seutuhnya. "Bekas" yang paling mudah untuk disaksikan adalah hamparan lahar dingin. Seperti yang tampak di Kali Boyong atau Kali Gendol.
Semenjak status Gunung Merapi diturunkan menjadi siaga, masyarakat umum berduyun-duyun mendatangi lokasi-lokasi bencana. Ibarat semut yang mengerubuti gula. Lumrah, mungkin selama ini masyarakat hanya bisa menyaksikan dari layar kaca. Apalagi lokasi-lokasi bencana itu jaraknya relatif dekat dari kota Jogja.
Kebanyakan dari mereka datang didorong motif rasa penasaran. Berfoto ria seakan berkata, “Hei! Aku pernah kemari! Menikmati suasana pasca bencana. Bagaimana denganmu?”.
Semakin banyak orang datang di lokasi bencana itu, menandakan kawasan tersebut aman untuk dikunjungi. Lokasi bencana berubah menjadi lokasi wisata. Yang semula tidak terkenal menjadi populer. Warga sekitar memungut retribusi ala kadarnya. Para penjaja makanan pun memperoleh banyak konsumen. Perekonomian rakyat pasca bencana kembali menggeliat.
Namun duka tetap ada, terutama bagi warga setempat yang terkena imbas bencana. Hidup tak lagi seperti dulu. Kehilangan, membuat hampir setiap warga harus memulai dari awal. Sementara itu peran Pemerintah pasca bencana belum terasa dampaknya hingga saat ini.
Jadi, apa yang bisa diperbuat oleh kita, para wisatawan?
Menurutku, amat mustahil bagi kita untuk langsung bisa mengembalikan kesejahteraan mereka seperti sedia kala. Apa yang kita bisa perbuat adalah memberikan bantuan secara tak langsung. Dimulai dari yang sederhana, seperti memberi retribusi sukarela atau membeli produk warga setempat.
Cara yang sederhana dan klasik. Namun menurutku kurang efektif. Belum terpikirkan bagaimana cara yang lebih efektif. Mungkinkah pembaca sudi membantu mencari tahu?
Yang jelas jangan melarang masyarakat untuk mendatangi lokasi bencana. Hal tersebut malah akan memperburuk kehidupan warga setempat. Membuat mereka semakin terisolir.
Tak ada satupun tempat yang aman di belahan dunia ini. Yang ada adalah tempat yang nyaman. Jangan takut datang ke Jogja. Kunjungi lokasi-lokasi bencana itu. Dan ingat selalu untuk berusaha membantu para korban, semampu kita.
Selamat berlibur! #senyum.lebar
Makanya, semua foto jepretan Mas selalu tajam hasilnya, bagus-bagus. :)
kesana T_T
saya hanya ketawa dan bilang, \"you get the view, you give them something.\" ;)
apa yang bisa kita lakukan? belum terpikir terlalu jauh. kondisi yang sekarang ya hanya datang, membayar jasa dan barang yang ada, dan sumbangan seiklasnya.
juga cerita dari mulut ke mulut. :D
Hore, harga hotel naik,
Lho, kok hore sih ??
Ya, walau miris, mungkin daerah itu bisa dijadiin sebagai wisata baru kaya Kaliadem yang bahkan menarik minta turis asing,,,,
Miris, kaya Lumpur Lapindo.....
Salam.. .
memang itulah kenyataannya. Memberi sumbangan sesanggupnya memang
efektif untuk membantu meringankan beban para korban, tapi tentu itu
sesaat saja. Untuk jangka panjangnya, sulit bagi kita rakyat biasa ini
untuk berbuat lebih banyak. Sesungguhnya, itu adalah tugas pemerintah
untuk menyelesaikannya. Barangkali yang bisa kita lakukan adalah
mendorong percepatan pemulihan lokasi kediaman penduduk. Caranya?
menulis di blog, mungkin salah satunya... :)
Membantu masyarakat dgn cara membeli dagangan mereka sudah cukup membantu dan efektif kok krn pelan2 itu kan sudah mengembalikan perekonomian, getting better and better pastinya.
Sy juga ingin ke sana Wij..