Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Semua bermula dari Vendy dan Pakdhe Timin yang kehabisan ide mengisi libur di hari Rabu (29/9/2010). Lantas, mereka pun menyeret diriku untuk turut serta dalam agenda liburan mereka. Maklum, sebagai pekerja lepas, diriku ini bisa libur sesuka hati. #hehehe
Awalnya, Vendy mengusulkan buat touring ke Semarang. Tapi, mengingat jaraknya yang jauh (banget), aku pun menolak. Aku kemudian ngasih usul untuk nyari curug (air terjun) saja. Sebab, Emma pernah ngasih tahu kalau di Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo, masih ada curug yang belum terekspos.
Dari informasi yang aku dapat dari Internet, curug yang masih sepi itu bernama Grojogan Watu Jonggol. Lokasinya di Dusun Nglinggo, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Yang aku nggak tau informasinya adalah medan jalan menuju ke sana. Maklum, kami ini kan niatnya mau bersepeda. Setahuku sih kalau mau ke Grojogan Watu Jonggol ya mesti pergi ke Kota Kecamatan Samigaluh dulu, dan itu jalannya nanjak (banget) karena lokasinya kan berada di Perbukitan Menoreh.
Okelah, jalani saja deh. Toh ini PEKOK (Pit-pitan Ekstrim Koyok Ora Kalap) #senyum.lebar.
Etape 1, Kota Jogja – Kalibawang (20-an km)
Kami menyusuri Jl. Kebon Agung. Bermula dari samping Terminal Bus Jombor di Jl. Magelang dan berakhir Kantor Kecamatan Minggir. Semenjak dibangunnya jembatan yang menghubungkan Sleman dan Kulon Progo, jalan ini dinobatkan menjadi jalan kabupaten tercepat dan ternyaman untuk menyebrang ke Kulon Progo.
Etape 2, Kalibawang – Samigaluh (10 km)
Pada 4 km pertama, medan jalannya masih manusiawi. Sedikit nanjak dan tersaji pemandangan indah Kali Progo Sungai Tinalah. Tapi 6 km setelahnya, medannya mulai tidak manusiawi. Penuh tanjakan jahanam yang meliuk-liuk. Apalagi cuaca waktu itu panas banget! DOH!
Etape 3, Samigaluh – Pasar Plono (6 km)
Masih sama seperti di Etape ke-2. Awalnya kami disuguhi turunan tajam (kelak menjadi tanjakan jahanam di rute pulang). Jalanan masih penuh tanjakan jahanam. Di Pasar Plono, kami istirahat makan siang. Di sini makan murah banget! Soto, gorengan, dan es teh, hanya dihargai Rp4.500.
Etape 4, Pasar Plono – Desa Wisata Nglinggo (3 km)
Masih nanjaaaak!!! Tapi yang ini bener-bener jahanam! Lebih curam! Ban sepeda aja ngangkat kok. Mirip seperti di Cinomati lah. Di tengah jalan saja ada ular sampai mati. Duh! Kami bertiga pun ngambeg, nuntun sepeda saja, nggak mau ngayuh. #sedih
Capek!
Dari kota Jogja, ikuti Jl. Kebon Agung kemudian menyebrang jembatan ke Kalibawang, Kulon Progo. Ikuti jalan Samigaluh, lurus aja, nggak usah belok-belok sampai tiba di Pasar Plono. Dari Pasar Plono belok kanan untuk ke Desa Wisata Nglinggo.
Di Desa Wisata Nglinggo sudah tersedia peta wisata. Petunjuk ke Grojogan Watu Jonggol pun mudah ditemui. Kebetulan, kami bertemu dengan anak-anak desa yang dengan senang hati mau mengantar kami. Kami memarkir sepeda di salah satu rumah warga, dekat jalan turun menuju curug.
Debit air di Grojogan Watu Jonggol tidak surut walau beberapa hari tidak turun hujan. Airnya cukup deras, sampai bisa bikin basah kamera. Air terjun ini terdiri dari 3 tingkat. Namun dasarnya cukup sempit. Jadi ndak bisa leluasa main air, apalagi berenang. #sedih
Dengan medan jalan yang penuh dengan tanjakan. Aku sih ngasih saran kalau Pembaca mau kemari, ya...pakailah kendaraan bermotor yang waras mesinnya (terutama businya). Juga, karena memang jauh dan terpencil, jadi ya...jarang orang yang sudi kemari. Padahal air terjunnya bagus lho! #senyum.lebar
tak blom jadi-jadi...
eh,blog e apik tenan brader,
*mupeng* :D
Matur Nuwun sudah berkunjung :)
pesepeda Jogja yang jarak n medannya kayak gini sekali2....... biar
sekali2 bsa liat manusia2 sepeda Jogja dengan hoby yang sama gila tanjakan
!!!!
Ane se club gak nuntun lho mas, cuma alon-alon waton tekan nggon...
Nek ada tempat bagus buat di gowes ane dikasih tau ya
Salam Ngonthel Adoh !!
mas, terus rencana ne 3 minggu meneh kepingin nang grojogan iki.
Dalan ne penak ra mas? gampang ketemune ra panggon ne? nek
dibandingke nang KETEP PASS abot endi? ----suwun
Monggo Kang silakan dicoba, tapi hati-hati dengkulnya :)
yang nulis aja ngasih saran pake motor. dengan kondisi yang bagus
pula. Lah ini, sepeda jeh. Mantap puoollll...
Keren sih tempatnya :)
air terjunnya bagus sekali kayaknya ya Wij...
tapi, anak yang di foto itu kok kurus amat ya? kasian deh melihat
rangkanya.. :)
semoga mereka (dan saya) bertambah gemuk ya Uda :D
salam kenal ya..
kayaknya menyenangkan perjalanan pake sepeda gayuhnya
Bali Villas Bali Villa Villas in Bali
kapan2 mau ikutan yang kayak gini ahh
pekok tenan!!!