HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Candi Setyaki

Jumat, 23 Juli 2010, 15:31 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Pas dulu aku ke Dieng untuk yang pertama kali, samar-samar aku melihat ada suatu bangunan candi yang posisinya ada di sisi barat Kompleks Candi Arjuna. Akan tetapi, mengingat cuaca yang hujan dan berkabut pada waktu itu, terpaksalah aku mengurungkan niat untuk menghampiri bangunan candi tersebut.

 

Nah, aku baru kesampaian mengunjungi candi tersebut pada saat aku bersepeda dari Jogja menuju Dieng. Ternyata, bangunan candi yang aku lihat itu adalah Candi Setyaki. Candi ini secara administratif terletak di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

 


Candi Setyaki dari sisi belakang (timur).

 

Di hari Rabu sore (7/7/2010), aku mencoba mampir ke lokasi Candi Setyaki. Di sana aku terkaget-kaget. Eh, bukan karena bangunan candinya, melainkan karena di sana aku lihat ada banyak bidadari!

 

Setelah aku kucek-kucek mata. Eh, ternyata yang aku lihat bukan bidadari. Tapi hanya fotomodel cewek biasa. Setelah aku amati lebih seksama, kok ya kaki si mbak-mbak fotomodelnya agak gemuk dan logatnya agak ngapak-ngapak gitu ya? #hehehe #haisy

 

 

Berhubung di sore hari itu Candi Setyaki sedang "dijajah" oleh para fotomodel, aku baru berani mendekat ke sana keesokan paginya di hari Kamis (8/7/2010). Masak ya mbak-mbak fotomodel bermalam di sana toh? #senyum.lebar. Alhasil, bebaslah aku menjelajah candi ini. Yeeey! #senyum.lebar

 

Candi Setyaki merupakan candi Hindu. Mudahnya, karena di dalam bangunan candi induk bisa kita temukan suatu yoni yang sayangnya sudah rusak. Lingga yang menyertai yoni ini pun entah di mana berada. Yoninya sendiri menarik karena dihiasi dengan ornamen kura-kura dan kepala naga.

 


Yoni di dalam bilik induk yang rusak. Di dalamnya bisa tumbuh bunga mawar?

 

Bangunan induk Candi Setyaki memiliki pintu masuk yang menghadap ke arah barat. Alhasil, untuk memotret Candi Setyaki dari sisi muka lebih bagus dilakukan saat sore (makanya mbak-mbak foto model menjajah Candi Setyaki sore-sore #hehehe). Kalau motretnya pas pagi hari seperti ini, ya backlight deh. #sedih

 


Ugh! Silau!

 

Bangunan induk Candi Setyaki ini tidak memiliki bagian atap! Jadi ya atapnya bolong gitu. Semisal hujan ya bilik utamanya ya kehujanan. #sedih

 


Sisi muka (barat) Candi Setyaki. Perhatikan bahwa nggak ada bagian atapnya.

 

Hal menarik lain dari Candi Setyaki adalah relief gana dan singa yang menghiasi dinding luar candi. Dinding luar bilik utama memiliki tiga relung kosong yang biasanya diisi oleh arca Agastya, Durga, dan Ganesha. Bagian atas relung ini dihiasi oleh relief Kala lengkap dengan taring dan rahang bawahnya.

 


Dahulu kala mungkin ini candi perwara.

 

Di sisi utara Candi Setyaki kita bisa menemukan semacam pondasi bangunan lain. Besar kemungkinan dahulunya bangunan ini adalah candi perwara (pendamping).

 

 

Seperti yang diberitakan Anno di blog TeamTouring, Candi Setyaki saat ini sedang dalam proses pemugaran. Semoga setelah purna pugar bagian atap candinya terpasang lagi. #senyum.lebar

 

Kalau aku perhatikan, Candi Setyaki yang dalam proses pemugaran ini lumayan menarik sebagai obyek foto. Terutama karena banyak batu-batu candi yang berserakan.

 

 

Oh iya, perkara kenapa aku bisa pose pakai sepeda di depan Candi Setyaki, itu lain ceritanya. #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI