HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Ada Stupa di Glagah

Minggu, 4 Juli 2010, 09:16 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Jalan Raya Daendels di hari Rabu siang (16/6/2010) itu diwarnai oleh aksi kami ngebut pakai sepeda. Bukan hanya karena suasananya yang sepi, melainkan juga karena jalannya yang panjang dan nyaris tanpa kelokan.

 

Di tengah laju sepeda yang kencang menantang angin, kami sempatkan diri untuk menoleh kanan-kiri. Ada banyak kuburan yang berhiaskan nisan-nisan tua. Cukup aneh dan pastinya membuat merinding di malam hari.

 

Di kilometer 4,4 mataku terpaku ke suatu benda di pinggir jalan raya. Bukan pada nisan tua, melainkan pada papan petunjuk situs purbakala.

 


Stupa Glagah yang lebih besar dan lebih putih dari Indomie Goreng.

 

Aku dan beberapa sahabat SPSS yang tertinggal di barisan belakang mampir sejenak di situs purbakala Stupa Glagah. Ada sebuah stupa dan hanya stupa dengan alas menyerupai yoni. Sebagai pembanding ukuran, aku potret stupa itu berdampingan dengan Indomie Goreng.

 

Kami tak bisa berlama-lama, sebab perjalanan ke Pantai Congot masih jauh. Belum lagi, rombongan di barisan depan itu nggak pernah sekalipun menoleh ke belakang dan berhenti menunggu kami.

 

Beh! Kurang ajar!

NIMBRUNG DI SINI