Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Keranjingan main air. Itulah yang terjadi pada kegiatan SPSS akhir-akhir ini. Aku sih menduga, mungkin itu karena cuaca Jogja yang kian hari kian panas. Plus pengaruh candu air terjun Kebumen yang belum mereda #hehehe. Alhasil, yang demikian itu lantas membuat beberapa sahabat SPSS merengek-rengek meminta rute yang memungkinkan untuk berbasah-basah ria.
Selepas mengunjungi Desa Srowolan di hari Sabtu (15/5/2010), kami memutar otak mencari rute yang mengarah ke tempat untuk berbasah-basah ria. Menurut informasi di peta wisata Desa Srowolan, tak jauh dari sana terdapat sungai yang bisa digunakan untuk bermain air. Oke deh, yuk meluncur ke kali. #senyum.lebar
Niat bermain air mendadak surut. Sebab, ternyata arus sungainya cukup deras. Tak nikmatlah bermain air di sana. Jadi, di manakah kiranya kami bisa bermain air?
Yang demikian ini tidak menyurutkan ambisi kami. Berbekal urat malu yang nyaris putus, kami memboyong beberapa anak-anak desa guna memandu kami menuju sungai terdekat di mana kami semua bisa bermain air.
Singkat perjalanan, sampailah kami di suatu bendungan bernama Bendungan Randualas. Secara administratif letaknya di desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Bersama anak-anak desa, kami menikmati dinginnya air yang mengalir dari Bendungan Randulas tersebut. Menjelang siang, anak-anak desa tampak bergegas keluar dari air dan bersiap-siap pulang. Sementara kami sendiri masih menikmati suasana asri di Bendungan Randualas.
“Mas, ayo bali, selak dhemit e metu!”, teriak seorang anak
Spontan, buat kami yang paham bahasa Jawa, langsung saja mengambil langkah seribu menjauhi Bendungan Randualas. Sementara beberapa sahabat SPSS yang tak paham bahasa Jawa tampak kebingungan. Namun setelah dialih-bahasakan, barulah mereka juga mengambil langkah seribu.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat setempat, selepas pukul 12 siang, Bendungan Randualas ini jadi “ramai” tak ubahnya jalan raya. Maklum, bendungan ini berada di jalur yang menghubungkan Gunung Merapi dan Laut Selatan. Kalau perkara cerita mistis jelaslah ada banyak versi. Mulai dari orang hilang sampai meninggal. Waduh...
Tapi menurutku ya bagus juga sih. Terlepas benar-tidaknya kisah mistisnya, Bendungan Randualas ini masih terjaga keasriannya. Apa perlu setiap bendungan bahkan sungai dibumbui kisah mistis, agar orang tak semena-mena memperlakukannya? #hehehe
Jadi, mohon kiranya Pembaca menjawab teks pertanyaan tebal yang berwarna merah di atas itu.
Matur nuwun. #senyum.lebar
mistis agar lingkungan terjaga
& setiap orang akan berhati
hati
Gua kandang harimau namanya gua song biru. Gua bekas hunian manusia prasejarah. Sampai sekarang terlindungi karena dikeramatkan.
ancer tempate
(nandi, ganesha) tepatnya di Dusun Ngepas gak jauh dari sorowulan
Ya gak perlu harus ada embel-embel mistik kali. Justru akan lebih indah kalo gak ada mistik2an, tapi bener bener dirawat dan dijaga bersama!
Rumah Kakekku di Sleman juga kayak gitu,
Di sebelahnya ada sungai yg kata Kakekku,
Katanya lho, merupakan jalan kereta kudanya nyi Roro Kidul,
Pada zaman dahulu, pas kakekku kecil, sering kali pada malam hari ada suara kereta kuda beserta loncengnya dan suara bergemuruh ramai dari sungai itu. kalo ada kaya gitu, kentongan dibunyikan dan sluruh rumah menutup jendela dan pintunya serta tak ada yg berani keluar.
Katanya juga, kalo keluar bakalan diambil \"dayangnya\" Nyi Roro Kidul a.k.a tewas di tempat, karena pergeseran zaman, maka suara itu sekarang ga muncul lagi, dan sungainya yg dolo indah jadi tercemar,,
Jadi...............
Alangkah baiknya seperti itu,
masyarakat kita lebih percaya hal2 mistis kaya begitu daripada seperti,
' Mohon jangan mancing di bendungan karena terdapat ikan langka' -> bisa dipastikan banyak yg mancing
ato
\" Dilarang memancing karena itu ikan siluman, dan kalo mancing bisa tewas, tertimpa sial, bal...bla....bla....\" -> ga ada yg berani deh....
S E K I A N
keknya perlu dech wij. secara, rata-rata org tu baru takut dan ga brani merusak klw setiap sesuatu dihubung-hubungkan dengan mistis.
kek yg ini ni.. http://tintin1868.multiply.com/photos/album/11
cb. klw ga ada bumbu mistisnya, pa ga habis tu lele diambil sama pengunjung,trus dibikin pecel lele...xixixi