Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Apa ada Pembaca yang bingung dengan judul di artikel ini? Wajar kok kalau bingung. Sebab, judulnya itu pakai bahasa Banyumasan alias bahasa Ngapak #hehehe, bahasa ibu di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Artinya kurang lebih, “SPSS beramai-ramai datang ke Kebumen”. #senyum.lebar
Jarak dari Kota Jogja ke Kota Kebumen yang “hanya” sekitar 110 km itu untuk beberapa sahabat SPSS terasa sangat masuk akal apabila ditempuh menggunakan... sepeda, hehehe #hehehe. Yang seperti ini juga termasuk dalam kategori bikepacking lho!
Sebetulnya, rencana untuk bersepeda di Kebumen sudah ada sejak tahun 2009 lalu. Itu sebab Mas Leo Dito–kawan SMA nya Paklik Turtlix yang dinas di Kebumen–sering kali mengundang sahabat SPSS untuk bersepeda di Kebumen. Nah, baru di akhir bulan April 2010 ini rencana itu terwujud.
Singkat rencana, terkumpullah 9 orang sahabat SPSS. Ada Paklik Turtlix, Indomielezat, Mas Arief, Anwar, Ari, Angga, Bagus, Abul, dan jelas aku sendiri #senyum.lebar. Selain Angga, Bagus, dan Abul, kami berangkat ke Kebumen di Jum’at (23/4/2010) sore naik mobil pickup (tarifnya Rp350.000). Sedangkan tiga orang itu bersepeda 110 km dari Jogja ke Kebumen. Katanya Angga, jarak 110 km itu bisa ditempuh selama 5 jam 53 menit. WOW!
Sabtu pagi (24/4/2010), saatnya kami menggelar Sabtu Pagi Sepeda Santai di Kebumen. Sebagai penanggung akomodasi pemandu tentu Mas Leo Dito. Rute SPSS kali ini tergolong singkat, hanya sekitar 15 km menuju desa Plumbon di Kecamatan Karangsambung.
Karangsambung ini terkenal dengan Lokasi Cagar Alam Geologi Nasional. Selain barisan sawah hijau yang permai, kami terpesona dengan kemolekan sungainya. Berbeda dengan sungai yang pernah kami temui. Air sungai tergolong dangkal, masih jernih, dan dasar sungai adalah batuan keras (bukan tanah/pasir). Kabarnya, berjuta-juta tahun yang silam, Karangsambung ini dahulu adalah bagian dasar samudra. WOW!
Acara SPSS kali ini diakhiri dengan berenang! Hah, berenang? Ya, di Desa Plumbon ternyata ada air terjun kecil! Warga sekitar menyebutnya kali curug. Suasananya masih asri dan sepi. Tak ayal lagi, semuanya berbondong-bondong nyebur ke kolam air terjun.
Bener-bener seperti lost paradise, surga yang hilang. Sayangnya nggak ada wanita cantik yang sedang mandi, hehehe #hehehe. Yang seperti ini hanya ada di Kebumen! #senyum.lebar
Kami pulang ke Jogja di hari Minggu (25/4/2010) pagi. Oleh karena cuaca yang kurang bersahabat, gerimis-hujan, kami hanya menempuh jarak 40 km dari Kota Kebumen hingga Kota Purworejo. Selebihnya, kami kembali menumpang mobil pickup hingga Kota Jogja (tarifnya Rp200.000). Sedangkan Angga, Bagus, dan Abul masih setia bersepeda 60 km hingga ke kota Jogja. Bener-bener dashyat dengkul mereka....
Jadi besok bikepacking kemana lagi yah? #senyum.lebar
Atau setelah 7 tahun sudah berubah? Njug curug e nggon ndi? Kok apik banget...
2 jam aja capek..apa lg g ngontell bgt..g
kebayanggg dengkulnya pake suplemen apa
ann...kapan ke kebumen lg..ak di
karanggayam..skali2 explor kesini
donk..hehehe
ke sadang lbih kereeeeeeeeen jrk
dket ko dr krng smbung
mksih dah udah ada yng nybarin kdiaman gwa
siap dadi RC opo ora yo nek arep blusukan.... atau minimal minta peta buat blusukan dunk..
suwun
nyasar2, masalahNA kita cari kecamatan karang sambung dlu, eh ternyata desa plumbon
jauh dr kecamatan :))
Indahnya......................
sekedar info: ada kontes berhadiah samsung corby dan ipod shuffle di situs gugling.com
sing ngon ngrojokan... numpak pit kok dileboke truk
kamu gak nyoba itu wij..??
Bagaimanapun tetap utamakan keselamatan dalam bersepeda ya.