HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

SPSS Kemrutug Teka Kebumen

Senin, 3 Mei 2010, 05:17 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Apa ada Pembaca yang bingung dengan judul di artikel ini? Wajar kok kalau bingung. Sebab, judulnya itu pakai bahasa Banyumasan alias bahasa Ngapak #hehehe, bahasa ibu di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Artinya kurang lebih, “SPSS beramai-ramai datang ke Kebumen”. #senyum.lebar

 

Jarak dari Kota Jogja ke Kota Kebumen yang “hanya” sekitar 110 km itu untuk beberapa sahabat SPSS terasa sangat masuk akal apabila ditempuh menggunakan... sepeda, hehehe #hehehe. Yang seperti ini juga termasuk dalam kategori bikepacking lho!

 

Sebetulnya, rencana untuk bersepeda di Kebumen sudah ada sejak tahun 2009 lalu. Itu sebab Mas Leo Dito–kawan SMA nya Paklik Turtlix yang dinas di Kebumen–sering kali mengundang sahabat SPSS untuk bersepeda di Kebumen. Nah, baru di akhir bulan April 2010 ini rencana itu terwujud.

 


Naikkan sepeda ke atas mobil pickup! Hup!

 

Singkat rencana, terkumpullah 9 orang sahabat SPSS. Ada Paklik Turtlix, Indomielezat, Mas Arief, Anwar, Ari, Angga, Bagus, Abul, dan jelas aku sendiri #senyum.lebar. Selain Angga, Bagus, dan Abul, kami berangkat ke Kebumen di Jum’at (23/4/2010) sore naik mobil pickup (tarifnya Rp350.000). Sedangkan tiga orang itu bersepeda 110 km dari Jogja ke Kebumen. Katanya Angga, jarak 110 km itu bisa ditempuh selama 5 jam 53 menit. WOW!

 

Sabtu pagi (24/4/2010), saatnya kami menggelar Sabtu Pagi Sepeda Santai di Kebumen. Sebagai penanggung akomodasi pemandu tentu Mas Leo Dito. Rute SPSS kali ini tergolong singkat, hanya sekitar 15 km menuju desa Plumbon di Kecamatan Karangsambung.

 

Karangsambung ini terkenal dengan Lokasi Cagar Alam Geologi Nasional. Selain barisan sawah hijau yang permai, kami terpesona dengan kemolekan sungainya. Berbeda dengan sungai yang pernah kami temui. Air sungai tergolong dangkal, masih jernih, dan dasar sungai adalah batuan keras (bukan tanah/pasir). Kabarnya, berjuta-juta tahun yang silam, Karangsambung ini dahulu adalah bagian dasar samudra. WOW!
 


Perjalanan berhiaskan tebing kapur yang menjulang tinggi dan melengkung, eksotis!

 


Sungai di Karangsambung ini unik karena dasarnya adalah batu, bukan tanah ataupun pasir.

 

Acara SPSS kali ini diakhiri dengan berenang! Hah, berenang? Ya, di Desa Plumbon ternyata ada air terjun kecil! Warga sekitar menyebutnya kali curug. Suasananya masih asri dan sepi. Tak ayal lagi, semuanya berbondong-bondong nyebur ke kolam air terjun.

 

Bener-bener seperti lost paradise, surga yang hilang. Sayangnya nggak ada wanita cantik yang sedang mandi, hehehe #hehehe. Yang seperti ini hanya ada di Kebumen! #senyum.lebar

 


Air terjun perawan yang benar-benar menggoda iman!

 


Manusia-manusia yang tergoda imannya di air terjun.

 

Kami pulang ke Jogja di hari Minggu (25/4/2010) pagi. Oleh karena cuaca yang kurang bersahabat, gerimis-hujan, kami hanya menempuh jarak 40 km dari Kota Kebumen hingga Kota Purworejo. Selebihnya, kami kembali menumpang mobil pickup hingga Kota Jogja (tarifnya Rp200.000). Sedangkan Angga, Bagus, dan Abul masih setia bersepeda 60 km hingga ke kota Jogja. Bener-bener dashyat dengkul mereka....

 

Jadi besok bikepacking kemana lagi yah? #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI