Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
- Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
- Patuhi peraturan yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Di Museum Purbakala Pleret, Indomie Goreng terkesima dengan suatu foto tua. Bertanya ke bapak penjaga museum, ternyata itu adalah foto yang diambil di Gunung Kelir, yakni pemakaman tua yang terletak di atas bukit, tak jauh dari lokasi Museum Purbakala Pleret.
Didorong rasa penasaran, kami pun mengayuh sepeda ke sana. Tak sampai 15 menit (disertai salah jalan pula), kami pun sampai di kaki bukit Gunung Kelir. Di sana kami dihampiri oleh Pak Slamet, selaku juru kunci Gunung Kelir. Bersama beliau, sahabat SPSS pun menjelajah pemakaman tua yang merangkap situs purbakala tersebut.
Sepeda-sepeda kami parkir di kaki bukit. Kemudian, kami berjalan kaki mendaki bukit yang rimbun dengan pepohonan lebat. Sesampainya di atas bukit, beberapa sahabat SPSS terkesima dengan pesona Gunung Kelir. Tak jarang, beberapa di antara mereka meminta diriku menggelar sesi pemotretan. #hehehe
Ada-ada saja, sesi pemotretan di tengah makam...
Berhubung ini pemakaman tua, kami pun iseng bertanya ke Pak Slamet perkara kemistisan tempat ini.
Wah, baru kemarin malam ada 3 orang semadi di sini. Tapi mereka nggak kuat, lari kabur, karena muncul 11 pocong.
Ups... #hehehe
Namun, di balik penampakan 11 pocong itu, Gunung Kelir menyimpan romantisme kisah cinta di masa lampau. Di Gunung Kelir ini dimakamkan Ki Panjang Mas, seorang dalang favorit raja Amangkurat I. Ada desas-desus, kalau Ki Panjang Mas ini dibunuh oleh utusan Amangkurat I saat sedang mendalang. Sebab, Amangkurat I ingin memperistri Ratu Mas Malang yang tak lain adalah istri Ki Panjang Mas.
Namun Ratu Mas Malang tak menerima cinta Amangkurat I. Ia sangat mencintai Ki Panjang Mas, hingga pada akhirnya meninggal dunia. Rumornya, Ratu Mas Malang sengaja meracuni dirinya sendiri. #sedih
Amangkurat I menginginkan Ratu Mas Malang dimakamkan di tempat yang ia kehendaki. Namun setiap kali digali tanah untuk makam, selalu muncul sumber mata air. Menurut cerita, itu tanda bahwa Ratu Mas Malang tak mau berpisah dari suaminya, Ki Panjang Mas. Pada akhirnya, Ratu Mas Malang dimakamkan dekat makam suaminya.
Selain makam Ki Panjang Mas dan Ratu Mas Malang, di Gunung Kelir juga terdapat sejumlah makam lain. Ada cerita kalau makam-makam tersebut merupakan makam para pesinden dan penabuh gamelan yang konon ikut terbunuh saat pembunuhan Ki Panjang Mas.
Di salah satu sudut Gunung Kelir terdapat sebuah batu persegi yang lumayan besar. Menurut Pak Slamet, batu itu adalah wadah koleksi wayang milik Ki Panjang Mas. Posisinya terbalik, dan hingga saat ini belum ada orang yang mampu menyibak isinya. Konon, koleksi wayang Ki Panjang Mas itu masih tersimpan utuh. Itu pula yang melatar-belakangi banyak orang untuk bersemadi disini untuk menjadi DJ alias Dalang Jawa. #senyum.lebar
Oh ya, bicara soal pemakaman tua, aku jadi ingat kasus bentrokan warga dan Satpol PP di makam Mbah Priuk. Kalau pemakaman di Gunung Kelir ini mungkin tak ada yang berani menggusur. Lha wong kekeramatannya sudah teruji kok. Pingin diserbu kesebelasan pocong po? Hehehe. #hehehe
Tapi sejatinya, aku pikir buat apa sih nggusur makam? Kalau nggusur makam untuk makam lagi sih masih bisa diterima. Tapi kalau nggusur makam untuk bikin usaha, duh, apa ya ndak ada lahan lain sih? Yang sudah meninggal ingin istirahat tenang, kok ya diganggu? #sedih
Aku jadi teringat pesan kalau yang bikin kisruh dunia itu ada tiga hal, yakni HARTA, CINTA, dan TAHTA. Dari kisah romantisme Gunung Kelir ini dan tragedi makam Mbah Priuk, aku kira kita semua bisa menarik pelajaran. Bagaimana pada akhirnya, nyawalah yang menjadi taruhannya.
Yah, semoga kita semua dapat berlaku arif, baik kepada yang masih hidup dan juga mereka yang sudah tiada.
Pembaca jangan jadi takut ke Gunung Kelir yah! Ayo kita majukan pariwisata sejarah di kecamatan Pleret, Bantul, Yogyakarta! #senyum.lebar
mendoakan Ratu
Mas... kasian nasib
wanita2 cantik jaman
dulu.
Klo ingin merasakan
aura yg lbh mistis
xoba ke Makam Roro
Mendut. Lbh kasian
dan sangat tdk
terurus.
Kalau boleh tau apakah sekarang ada biaya dan berapa biaya masuknya?
bunuh dan di penggal kepalanya lalu di tancapkan ditombak..
Admn...Asslkm...TrmsBuat sobat2 yg sdh
berkunjung n mempromosikan Situs sejarah di
kampung kami...Kami hnya mau
pesan...mohon bg sobat2 yg hendak
berkunjung 1.mohon lepas alas kaki sblm
masuk makam itu.. 2.Bagi cewek yg lg
(plg merah)mhn maaf lain kali aja y masuk area
makam..3.Jaga kebersihan.....Suwun Admin....
Saya kemarin habis ke situ dan air di sana sejuk dan segar.
sepedaan sampai situ :D
Selain dolan sebagaimana anak-anak, juga cari
tempat buat latihan ngerokok :p (biar ndak kepergok
siapa-siapa)
Pas nyampai, sepeda kutinggal bawah.
Nah pas naik jalan kaki ngelewatin makam ini.
Saya cuma mbatin, \"uedaan, kok ono makam tua!?
Kiro-kiro ket jaman kapan iki? Sing disareake
sinten?\"
Cuma lewat sambil nengok aja sih, maklum anak-
anak ndak ngerti apa-apa :D
Pas udah gede, baru tau, konon anaknya Ki Panjang
MasRatu Malang namanya Raden Notobroto yang
menjadi cikal bakal nama Dusun dimana saya
tinggal, Tobratan, yang kira-kira jaraknya 3km
sebelah barat lokasi makam ini.
Hehe..
Just share :)
ya yg mistis mestek gitu asik kan
jg lewat situ jane pengen bgt silaturahmi.
kesana , tp tp tp kebanyakan tapinya jadi
pending terus 😄
dari blok ini, mksh buat admin kpn2 kl pulang kmpung ingin k gn kelir mau mlht lht, kbtln
ane senang sejarah yg kbtulan sejarah daerahku, thank
kewibawaan Mataram di cabut oleh Yang Maha Kuasa, tidak spt bapaknya Sultan Agung
berwibawa, VOC aja keder
ngeri tempate ga ada yang berani :))
tapi takut, serem sebelas pocong...hehe
kesebelasan pocong dan asmara Dhalang yang malang.....
jempol 4 buat situs anda Pakdhe............gak ada jemunya mbaca disini.......
Saya dan teman-teman pernah balik ke sana di malam hari, Jum'at Kliwon pula, tapi tetap tak bertemu kesebelasan pocong. :D
Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca. Mohon maaf kalau banyak kekurangannya. :)
ihihihih
bangga masih ada orang kuar yang mau memperhatikan gunung kamiiiii
Mas, apakah pocong merupakan salah satu makhluk cryptoozooly ? Perlu didokumenatasikan tuh.......... :P
antara artikel ini dengan artikel diatasnya kok tertimpa (bahasa kerennya tubrukan)
Justru misteri dan mistisnya itulah yang menjadi daya tarik. ;)
kyai panjang mas = ki panjang mas
anyway, makam ini memang memang menyimpan banyak misteri cinta *halah*
jadi, mungkin besok makam Indomie Goreng apa menyimpan kisah misteri cinta juga? :D
wew..horor gitu kesannya..tapi kondisinya bagus untuk latihan fotografi yo..
foto yg pertma itu keren..backgoundnya pohon kamboja ya kalau gak salah
Tp saya setuju itu lokasi yang oke banged untuk foto!
Ga masalah mungkin bisa minta wangsit cara terbang di langit. Kata orang tua pocong tuh pinter terbang kaya Superman............LOL :D
Indah banget, cocok buat foto2...... :D
:-D