HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Pantai Cemplon Dulu dan Kini

Rabu, 7 April 2010, 11:14 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Bila mendengar kata pantai, yang terbayang pertama kali pastilah pasir dan air laut. Tak salah memang. Namun, bila menyebut ada pantai di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, apa itu suatu kesalahan?

 

Sleman adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi DI Yogyakarta. Letaknya di ujung utara, berbatasan dengan Gunung Merapi. Jadi mungkinkah ada pantai di sana?

 

Rasa penasaran itulah yang menggiringku dan sahabat SPSS untuk bersepeda ke Pantai Cemplon di hari Sabtu (27/3/2010).

 


Para pesepeda yang penasaran dengan eksistensi Pantai Cemplon di Sleman. #senyum.lebar

 

Titik Awal:

Tugu Pal Putih Jogja

 

Titik Tujuan:

Pantai Cemplon, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta

 

Jarak Tempuh (Waktu Tempuh):

20 km (1,5 jam)

 

Rute Perjalanan:

Pergi: Titik Awal – Ringroad  Jl. Wates – Patukan – [Blusukan] – Jl. Tempel-Klangon – Pantai Cemplon

 

Medan:

Jalan beraspal dengan kontur datar.

 


Akses jalan ke Pantai Cemplon lumayan sulit karena tak terawat.

 

Ternyata, apa yang dimaksud dengan Pantai Cemplon tidak lain adalah pesisir Kali Progo yang “dahulu” mirip pantai. Kenapa aku kasih tanda kutip pada kata dahulu? Itu sebab kemiripannya dengan pantai adalah sebelum tahun 2010.

 

Ihwal dinamai Pantai Cemplon adalah sebab di sana penuh dengan batu-batu kali yang menyerupai panganan cemplon. Pantai itu pun merupakan singkatan dari bahasa Jawa; papan santai alias tempat untuk bersantai. Penjelasan itu diperoleh dari seorang bapak warga yang kami temui di lokasi.

 


Om Bayu ngobrol dengan seorang bapak, mencari tahu asal-usul Pantai Cemplon.

 

Kepada Om Bayu, Bapak itu pun bercerita kisah Pantai Cemplon ini.
 

Dulu tahun 2004  pernah diresmikan oleh Bupati Sleman.

Dulu kunjungan per hari bisa ratusan orang.

Dulu pesisir pantai masih luas.

Dulu banyak warga yang menjual Cemplon disini.

Dulu gubuk dan fasilitas umum masih terawat.

Dulu tiap akhir pekan ada pentas musik dangdut.

Dulu, dulu, dulu dan dulu...

 


Berpose bareng di Pantai Cemplon yang... ah sudahlah.

 

Sekarang?

 

Pantai Cemplon tak ubahnya pinggir Kali Progo yang jauh dari kesan asri. Bahkan bisa dibilang angker. Tak ada pasangan kekasih wanita berbikini orang yang sudi bertandang ke sana. Entah apa penyebabnya. Mungkin tak ada pembinaan pengelolaan dari Dinas Pariwisata Sleman. Atau mungkinkah ini hanya pantai khalayan Bupati Ibnu yang kini terjerat kasus korupsi itu? #hehehe

 


Sudah diresmikan oleh Bupati Sleman, tapi kok keadaannya sekarang seperti ini???

 

Namun setahu aku, yang namanya sungai atau kali itu rawan banjir. Apalagi kalau musim hujan. Airnya jadi melimpah dan berwarna cokelat. Mirip seperti yang ada di foto artikel ini. Tak cocoklah jadi lokasi bermain air sepanjang waktu. #sedih

 

Sebelum kami pulang, bapak warga itu pun mengucapkan terima kasih atas kesudian kami singgah di Pantai Cemplon. Aku tak bisa berkomentar apa-apa...

NIMBRUNG DI SINI