HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Lima Arca Buddha Berjejer di Halaman

Minggu, 4 April 2010, 15:52 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Perbukitan Pereng yang membentang di selatan Prambanan adalah salah satu rute sepeda yang menarik untuk dijajal. Selain medannya offroad, di perbukitan Pereng berdiri sejumlah candi seperti Keraton Ratu Boko, Candi Barong, dan Candi Ijo.

 

Di hari Senin pagi (22/3/2010), aku menjajal rute sepeda di perbukitan Pereng bersama beberapa sahabat SPSS. Lagi-lagi, muncul perasaan kagum bercampur heran bahwasanya nun jauh di atas bukit yang dikelilingi hutan itu ada hasil karya peradaban manusia yang tak lekang dimakan jaman.

 

Sepulangnya dari perbukitan Pereng, kami mampir ke rumah Vendy–salah seorang sahabat SPSS–di Kalasan. Saat kami menceritakan pengalaman bersepeda ke candi-candi di pagi hari itu, ia pun berujar singkat.

 

“Di belakang rumahku juga ada candi lho!”

 


Lima arca Buddha yang berukuran besar.

 

Didorong rasa penasaran, kami pun mengikuti Vendy keluar rumah. Ternyata benar! Sekitar 10 meter dari halaman rumahnya berjejer 5 buah arca Buddha. Sebagian besar dalam kondisi rusak. Tapi sudah ada perbaikan semisal sambungan pada lengan yang retak. Kata Vendy, dulu pihak BP3 pernah kemari dan meneliti arca-arca ini.

 

Yang membuat kami heran adalah ukuran arca yang cukup besar. Seandainya arca-arca ini ditempatkan di bilik utama candi, bisa jadi ukuran candinya amat besar. Hmmm, menarik. Lebih menarik lagi ketika Vendy mengajak kami berjalan-jalan. Katanya di sekitar tempat tinggalnya ini banyak terdapat batu-batu candi yang berukuran besar. Dari mulai yang ada di kuburan hingga yang ada di halaman rumah warga.

 

Hmmm... apa mungkin dahulu kala di sini pernah ada candi ya?

 


Reruntuhan candi pun tersebar hingga ke kuburan setempat.

 

Bisa jadi kalau area ini digali dan dicari lebih teliti lagi bakal ditemukan banyak batu-batu candi. Mendengar yang seperti itu Vendy pun lantas nyeletuk.

 

“Lha nanti aku digusur, mau tinggal di mana? Hehehe.”

 

Dan beberapa sejarah memang hanya untuk dikenang, bukan untuk diulang lagi. #mellow #bukan.curhat

 


Ukurannya yang besar, tak mudah untuk dicuri dan dibawa pulang.

 

Jadi, ada apa di belakang rumah Pembaca?

 

Catatan:

Matur nuwun Rizky untuk foto-fotonya #senyum 

NIMBRUNG DI SINI