Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
- Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
- Patuhi peraturan yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Perbukitan Pereng yang membentang di selatan Prambanan adalah salah satu rute sepeda yang menarik untuk dijajal. Selain medannya offroad, di perbukitan Pereng berdiri sejumlah candi seperti Keraton Ratu Boko, Candi Barong, dan Candi Ijo.
Di hari Senin pagi (22/3/2010), aku menjajal rute sepeda di perbukitan Pereng bersama beberapa sahabat SPSS. Lagi-lagi, muncul perasaan kagum bercampur heran bahwasanya nun jauh di atas bukit yang dikelilingi hutan itu ada hasil karya peradaban manusia yang tak lekang dimakan jaman.
Sepulangnya dari perbukitan Pereng, kami mampir ke rumah Vendy–salah seorang sahabat SPSS–di Kalasan. Saat kami menceritakan pengalaman bersepeda ke candi-candi di pagi hari itu, ia pun berujar singkat.
“Di belakang rumahku juga ada candi lho!”
Didorong rasa penasaran, kami pun mengikuti Vendy keluar rumah. Ternyata benar! Sekitar 10 meter dari halaman rumahnya berjejer 5 buah arca Buddha. Sebagian besar dalam kondisi rusak. Tapi sudah ada perbaikan semisal sambungan pada lengan yang retak. Kata Vendy, dulu pihak BP3 pernah kemari dan meneliti arca-arca ini.
Yang membuat kami heran adalah ukuran arca yang cukup besar. Seandainya arca-arca ini ditempatkan di bilik utama candi, bisa jadi ukuran candinya amat besar. Hmmm, menarik. Lebih menarik lagi ketika Vendy mengajak kami berjalan-jalan. Katanya di sekitar tempat tinggalnya ini banyak terdapat batu-batu candi yang berukuran besar. Dari mulai yang ada di kuburan hingga yang ada di halaman rumah warga.
Hmmm... apa mungkin dahulu kala di sini pernah ada candi ya?
Bisa jadi kalau area ini digali dan dicari lebih teliti lagi bakal ditemukan banyak batu-batu candi. Mendengar yang seperti itu Vendy pun lantas nyeletuk.
“Lha nanti aku digusur, mau tinggal di mana? Hehehe.”
Dan beberapa sejarah memang hanya untuk dikenang, bukan untuk diulang lagi. #mellow #bukan.curhat
Jadi, ada apa di belakang rumah Pembaca?
Catatan:
Matur nuwun Rizky untuk foto-fotonya #senyum
kepalanya pada kemana ??? :)
besar dan sebagian besar tanah dari situs tersebut sdh menjadi hak milik
perorangan...
hehehehehehehehe
Dibelakang rumahQ ada rumah [wkkkkkkkk].......
Emangnya namanya situs apa tho ? Ta bernama kah ?
Kuburannya digali dan direlokasi aja, kaya kasus Gapura Bajang Ratu di Trowulan.........
-Salam Gombal's-
*Ditelusuri lebih lengkap lagi ya Nak, wkwkwk
Petualanganmu mencari candi hebad juga ya, dapattt aja gitu dimana-mana, hehehe...
patung nya aja segitu gedenya apa lagi candinya.... . masalahnya rumit mau di gali ada pemakaman dan byk rmh tinggal, kalo gag di gali sia2 saja bukti sejarah peninggalan peradaban yg indah wkt itu : terpendam tdk bisa d kagumi dan d pakai sebagai kekayaan pariwisata dLL...