HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Kepergok Membaca

Rabu, 10 Maret 2010, 12:44 WIB

Seberapa seringkah kita membaca? Kalau menurut aku sih, sering. Sebab kita hidup di dunia yang penuh aksara dan simbol. Mau-tidak-mau, setidaknya untuk bertukar informasi, kita dipaksa untuk jadi penerjemah.

 

Oleh sebab itu, judul artikel “Kepergok Membaca”, seakan tidak pas. Lha wong membaca itu sering kok.

 

Kalau aku nggak salah tafsir, kepergok itu kan menjumpai sesuatu yang tak lazim dilakukan pada situasi tertentu. Bahkan dilakukan secara diam-diam.

 

Contoh mudahnya, “Budi kepergok tidur saat ujian berlangsung.”

 

Saya kurang paham, apakah kepergok membaca itu suatu perbuatan yang baik atau buruk? Namun yang jelas, kepergok membaca merupakan tema dari World Book Day Indonesia tahun 2010.

 

Karena diusung oleh World Book Day Indonesia, frase kepergok membaca ini sepertinya punya makna lain. Apakah semacam teguran atau sentilan? Bahwasanya, membaca belum menjadi budaya di masyarakat kita?

 

Bayangkan Pembaca ada di ruang tunggu dengan waktu antrian lama. Ada televisi dan ada koran. Yang mana yang akan Pembaca pilih? Tunggu! Apakah membaca hanya sekadar rutinitas untuk mengisi waktu semata?

 

World Book Day Indonesia tahun ini juga menggelar kampanye foto dengan tema kepergok membaca. Foto di artikel ini saya ambil ketika menunggu lampu merah di perempatan Jl. Sudirman Yogyakarta.

 

Saya bersyukur masih bisa merasakan nikmatnya membaca. Masih bisa mengurai kata-demi-kata hingga ke titik ini. Masih bisa menikmati lembar halaman buku. Yang belum tentu terjangkau semua kalangan.

 

Sudahkah Pembaca rutin membaca buku? #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI