Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
- Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
- Patuhi peraturan yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Kecewa? Bukan! Nggak semestinya aku berucap demikian! Hmmm, mungkin lebih tepatnya disebut, "di luar ekspektasi". Sebab perjalanan yang kami lakukan pada hari Minggu (27/12/2009) itu sepertinya tak sebanding dengan apa yang ingin kami saksikan.
Biar aku jelaskan dulu tentang Kecamatan Samigaluh di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Samigaluh itu letaknya di atas bukit, tepatnya Perbukitan Menoreh. Kontur jalannya menanjak yang bikin sepeda motor sampai batuk-batuk. Kadang malah curam sekali. Intinya perjalanan kesana penuh perjuangan. Terbayang?
Tujuannya jelas ke sebuah desa bernama Pringtali. Jelas untuk mencari candi. Jaraknya pun jelas kira-kira sekitar 40 km atau 2 jam perjalanan.
Namun yang terjadi adalah kami hanya menemukan benda seperti foto di bawah ini. Yang penduduk sekitar menyebutnya sebagai Candi Pringtali. Namun aku lebih setuju menyebut ini situs. Mudahnya karena ini bukan bangunan besar. Katanya berasal dari abad ke-7 Masehi. Oh ya yang saya sebut kami itu adalah aku, Andreas, Mas Ipuk, dan Agatha.
Candi Pringtali ini pernah disinggung di harian Kompas pada bulan Januari 2009. Tapi dasar aku yang nggak teliti. Sebab, di koran tertulis bahwa candi ini terpagari seluas 5 meter persegi dan itu bukan berati panjang sisi-sisinya 5 meter.
Ya aku agak nggak enak juga sama Mas Ipuk. Soalnya aku sudah lama pingin ngajak dirinya jalan-jalan dan hari itu dia membawa serta anak bungsunya. #hehehe
Terlepas dari apa yang kami saksikan ini, sepertinya nggak semua orang mau menilik benda purbakala ini. Kurang berdaya tarik sebagai obyek wisata sejarah.
Lagipula jaraknya jauh dan medannya lumayan berat. Alhasil benda-benda purbakala seperti ini menjadi terpinggirkan. Untung saja pemerintah daerah Kulon Progo masih mencantumkan Candi Pringtali ini sebagai peninggalan arkeologi di situs mereka.
Pembaca punya ide untuk benda semacam ini? Warga masih menggap benda ini keramat, setidaknya suci. Seperti pada foto, Candi Pringtali ini terletak dekat tebing yang rawan tanah longsor. Belum lagi ada aturan pemerintah kalau benda purbakala tak boleh dipindah tempat. Nah lho!
Memang kondisi memprihatinkan bahkan di
bilang kurang menarik
ctupa induk borobudur. Saya pernah melihat reruntuhannya tapi lupa dimana ya ? sleman
atau bantul..........
saya bangga dengan anda..
anda sampai ke samigaluh,saya aja kermh teman saya disamigaluh sekali
aja terus kapok....he5x
dan benar ada 2 yoni yang ditumpuk undung ...
sayang pas di ngaliyan ngargosari ... ndak ada yang tahu lokasi Arca
Ganesha/Agastya yang katanya ada di dusun itu ...
dikumpulkan di satu lokasi, mungkin karena di Kokap banyak lingganya
maka ia hanya di letakkan dalam satu lokasi di dalam cungkup ...
Yang di pringtali ini, kemungkinan dulu ada yang \"iseng\" untuk mencoba
menyatukan beberapa artefak menjadi bentuk seperti \"Candi\", kata
beberapa kawan arkeolog, aslinya dulu (mestinya) tak seperti ini ...
mirip sama Yoni yang ditumpukkan di Lapik Arca di Situs Jetis
Cangkringan
Kecil amat, tak terurus [dah biasa] atau emang seperti yang sampeyan katakan kalau itu cuma atapnya dan dibawahnya masih ada tubuh candinya ya?!
Coba digali aja... :P
oh, ya. udah pernah ke situs candi di Palgading
Sleman belum mas? saya pernah bantu2in anak S2
akuisisi data buat mengetahui kedalaman candi itu..
ngiri dengan kamera DSLRnya :P
Kecil amat ya candi itu ya? Tapi gak jadi soal, toh yang dikejar bukan eksotisme bangunannya, tapi kesejarahannya bukan?
salut untuk perjuangannya menempuh terjalnya perjalanan, hehehe, pake apa bisa mpe pringtali? GPS? :D
Dadi nambah jumlah t4 yg masuk daftar Nglangsir Samigaluh :D