HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Senja Merona di Waduk Cengklik

Jumat, 31 Juli 2009, 08:05 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Hari Minggu (19/7/2009) yang lalu itu aku kepingin menyegarkan diri ke luar rumah. Kerjaan yang numpuk pasca libur Pilpres lalu bener-bener membuat kepala penat dan pusing. Kebetulan juga Pakdhe Prap sedang singgah di Jogja. Jadinya, ada temen yang bisa diajak motret bareng deh.

 

Sama seperti nyari candi, aku juga sudah kehabisan ide perkara tempat motret yang bagus di sekitar Jogja. Setelah cari sana-sini di internet, ketemu deh informasi akan suatu tempat di Kabupaten Boyolali yang bernama Waduk Cengklik. Katanya sih, waduk ini terkenal elok kalau buat motret sunset (matahari terbenam).

 


Apa iya sunset di sini bagus?

 

Hmm, jadi penasaran kan? #senyum.lebar

Dekat Bandara Adi Sumarmo, Solo

Jadilah di Minggu sore itu aku dan Pakdhe Prap meluncur ke Waduk Cengklik. Rutenya cukup mudah. Dari Kota Jogja ikuti saja Jl. Raya Yogyakarta – Solo sejauuuh 50 km sampai tiba di Kartasura (sekitar 1,5 jam perjalanan). Setelah itu, arahkan kendaraan ke Bandara Adi Sumarmo.

 

Di pertigaan (atau perempatan ya?) yang dijaga lampu lalu lintas di jalan ke arah bandara, ada papan petunjuk arah ke Waduk Cengklik. Ikuti saja papan petunjuk itu. Kalau masih bingung, tanya saja warga sekitar. Retribusi masuk ke Waduk Cengklik tergolong murah, yakni Rp1.000 per orang dan parkir mobil Rp1.000.

 

Rekreasi Warga Boyolali

Waduk Cengklik yang berada di Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini punya ukuran yang cukup luas. Meski ukurannya lebih kecil dari Rawa Pening, tapi setidaknya keduanya sama-sama memiliki pemandangan air yang terhampar luas.

 

Dari situs Pemerintah Kabupaten Boyolali, Waduk Cengklik ini mempunyai luas genangan 300 ha dan dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Wah, sudah tua juga ya?

 


Minggu sore jelas banyak banget yang nongkrong.

 

Sempat khawatir sih kalau tanggul di waduk ini jebol dan tragedi serupa di Situ Gintung bakal terulang lagi. Tapi untungnya, batu-batu penahan tanggul terlihat cukup kokoh meyakinkan. Sampai-sampai banyak pemancing (sampai orang pacaran #hehehe), duduk-duduk di tanggul dekat permukaan air. Ya, Waduk Cengklik ini memang populer sebagai tempat mancing dan "mojok" oleh warga Boyolali dan sekitarnya.

 


Ikannya besar-besar nggak ya?

 

Hanya Pas Sunset Aja

Boyolali di sore hari itu panas, tapi sayangnya langitnya mendung! Beh! Jadi nggak bisa dapat foto sunset yang bagus deh. #sedih

 

Padahal, hari kemarin langitnya sore hari cerah lho. Eh, tapi langit Jogja lho. Nggak tahu deh langitnya Boyolali kayak gimana. #hehehe

 


Warga juga memanfaatkan Waduk Cengklik sebagai tempat budidaya ikan.

 

Berhubung sudah terlanjur singgah di Waduk Cengklik, apa boleh dikata, jeprat-jepret saja apa yang bisa dilihat mata. Tapi ini tantangan juga, karena setiap fotografer itu wajib hukumnya menghasilkan foto bagus walaupun yang motret obyeknya berada pada kondisi yang kurang bagus.

 

Memang benar cerita kalau Waduk Cengklik ini HANYA bagus pas sunset. Itu karena hanya di arah barat lah matahari akan "jatuh" ke dalam waduk. Soal sunrise (matahari terbit) sama sekali nggak mungkin karena di sisi timur pemandangannya bukan waduk melainkan hamparan sawah.

 


Ada yang mau beli ikan? #senyum.lebar

 

Aku ceritain ya! Kalau cuaca lagi cerah banget dan momennya pas bagus, saat matahari hendak terbenam menyentuh waduk, air dan langitnya bakal berwarna kemerahan. Apalagi ada latar belakang gunung Merapi dan Merbabu. Mantaaap! #senyum.lebar

 


Sunset yang kurang begitu indah dari Waduk Cengklik di hari itu.

 

Sekitar pukul 5 sore, aku dan Pakdhe Prap meninggalkan Waduk Cengklik. Tempat yang cocok buat motret, buat mancing, dan juga buat pacaran, hahaha #senyum.lebar. Kapan-kapan aku ke sini lagi deh. Semoga saja langitnya cerah. Apa ada yang mau menemani? #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI