Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
- Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
- Patuhi peraturan yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Siapa sih orang Jogja yang nggak tahu Pantai Parangtritis? Tapi kalau ada Candi Gembirowati di dekat Pantai Parangtritis jelas nggak semua orang tahu. Lha wong, bapak penjaga gerbang retribusi Pantai Parangtritis dan bapak polisi di markas polsek Kretek saja nggak pada tahu kok. Payah? Bisa jadi. #hehehe
Tapi sebenarnya kalau dicermati lokasi Candi Gembirowati ini saja sudah membuat bingung. Soalnya secara administratif Candi Gembirowati ini letaknya di Desa Girijati, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Lho? Kok bisa Gunungkidul? Bukannya Pantai Parangtritis itu ada di kabupaten Bantul ya? Ya bisa saja toh!? Sebab Gunungkidul itu berbatasan langsung sama Bantul dan untuk ke Candi Gembirowati ini lebih dekat bila ditempuh lewat Pantai Parangtritis. Gituh lho! #senyum.lebar
Ke Gunungkidul Lewat Parangtritis
Alhasil, di hari Sabtu (6/6/2009) yang lalu itu, aku dan Andreas mau nggak mau harus merogoh kocek Rp7.000 untuk masuk ke kawasan wisata Pantai Parangtritis. Cih! Padahal kami ini kan tujuannya nggak mau ke pantai. Maunya ke Gunungkidul. Tapi sayangnya pak petugas retribusi nggak mau tahu. Ah, payah tenan! #sedih
Rute menuju Candi Gembirowati ini kalau dari gerbang masuk kawasan wisata Pantai Parangtritis, masih lurus terus mengikuti jalan aspal. Nanti bakal terhubung dengan tanjakan arah ke Purwosari, Gunungkidul. Di pertigaan yang pertama, belok ke arah kanan. Nanti bakal ketemu dengan papan petunjuk arah ke Sendang Beji. Parkir kendaraan di dekat rumah warga sekitar lokasi Sendang Beji. Kemudian dilanjut berjalan kaki ke lokasi Candi Gembirowati. Sangat disarankan untuk nggak membawa mobil, karena jalannya sempit.
Sampailah kami di Candi Gembirowati! Dari bentuknya, candi ini berbeda banget dengan candi-candi yang selama ini aku kenal. Candi Gembirowati ini berbentuk punden berundak. Tapi ya nggak mirip persis seperti Candi Sukuh.
Batu yang dipakai untuk menyusun candi bukan batu andesit. Melainkan batu gamping, yaitu batu yang berasal dari terumbu karang di laut. Nggak heran karena berjuta-juta tahun yang lalu daerah Gunungkidul ini kan bekas laut. Jadinya lebih banyak ditemukan batu gamping daripada batu andesit. Batu andesit sendiri terbentuknya dari endapan lahar erupsi.
Candi Gembirowati merupakan satu bangunan tunggal tanpa candi perwara (pendamping). Uniknya lagi, Candi Gembirowati ini nggak menghadap ke arah timur atau barat, melainkan ke arah selatan. Kenapa ke arah selatan? Karena di selatan kan ada Pantai Parangtritis, yang notabene adalah kerajaannya Ratu Pantai Selatan. #dugaan.ngawur
Nuansa Air, Nuansa Mistis
Aku mendengar ada gemericik air di sekitar Candi Gembirowati. Setelah ditelusuri, eh ternyata ada sungai! Sungai ini mengalir lewat batu-batuan. Mirip seperti air terjun mini deh. Airnya jernih pula. Duh segarnya! #senyum.lebar
Penemuan sungai ini sempat bikin kami heran. Ini kan wilayah Gunungkidul yang identik dengan daerah susah air. Kok ya bisa-bisa di sini melimpah sumber air ya?
Selain sungai, kami juga menemukan sebuah kolam. Sepertinya ini kolam dari masa lampau deh. Fungsi kolam ini jelas digunakan untuk menampung air. Hmmm, apa eyang-eyang kita dulu udah tahu juga ya kalau di Gunungkidul itu susah air? Makanya ditampung?
Ngobrol Bareng Pak Tugiman
Pas lagi asyik motret-motret, tiba-tiba Andreas ngasih sinyal yang tandanya aku harus segera menghampiri dirinya. Dari gerak-geriknya, kayaknya ini sinyal bahaya. Duh! Berbuat salah apa diriku sampai harus dikutuk penunggu candi? Eh ternyata Andreas cuma nyuruh aku salam sama Bapak juru pelihara yang bernama Pak Tugiman. Aku pikir apaan, ternyata... hehehe. #hehehe
Dari Pak Tugiman kami dapat sedikit-banyak informasi tentang Candi Gembirowati ini. Menurut penurutan beliau, Candi Gembirowati ini sudah diketahui oleh masyarakat sekitar dari dahulu kala. Tapi sewaktu itu kondisinya masih runtuh berantakan dan tertimpa pohon-pohon. Barulah pada tahun 1980-an dilakukan pemugaran yang hasilnya bisa kita saksikan sekarang.
Pak Tugiman sendiri sudah bertugas sebagai juru kunci Candi Gembirowati semenjak tahun 1984. Seiring dengan usianya yang kian lanjut, kini beliau bertugas bersama putranya. Candi Gembirowati ini ternyata banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Tapi lebih sering lagi dikunjungi oleh orang-orang yang ingin bertirakat untuk ngalap berkah. Hadeh!
Sebenarnya Candi Gembirowati ini masih memiliki bagian yang belum disingkap. Dulu pernah digali untuk didata. Akan tetapi ditutup tanah lagi karena belum ada rencana untuk diekskavasi sepenuhnya. Semoga kelak bagian tersebut diekskavasi ya.
Di sekitar Candi Gembirowati terdapat 9 sendang (mata air) yang salah satunya bernama Sendang Beji. Sendang-sendang ini dipercaya masyarakat sekitar sebagai tempat yang afdol untuk tirakat. Makanya, nggak heran kalau lokasi ini sarat dengan hal-hal mistis. Apa karena dekat dengan Pantai Parangtritis yang tentunya erat dengan legenda Nyai Loro Kidul sang Ratu Pantai Selatan ya? Hmmm...
Keberadaan sendang-sendang ini memang bisa dipoles menjadi obyek wisata. Akan tetapi, masyarakat sekitar khawatir kalau lambat-laun sumber daya alam mereka yang melimpah itu, khususnya air, akan dikuasai oleh industri pariwisata. Ya semoga tidak sampai seperti itu ya.
Nah, bagi Pembaca yang berencana main ke Pantai Parangtritis bisa dicoba mampir ke Candi Gembirowati ini. Selain ada bangunan purbakala, di sekitar sini juga ada banyak mata air. Tapi ingat! Tujuannya jangan buat ngalap berkah apalagi mesum lho ya! Hehehe. #senyum.lebar
parangtritis...
Ternyata ini bukan candi Hindu atau Budha lho,
Ini adalah sebuah pesanggrahan umat Islam
http://ajiyogya.blogspot.com/2009/08/mengunjungi-candi-gumbiro-wati-di.html
Baru tahu saya..........
Ada tamu dari Amrik minta diantar kesana...wuih..malu banget aku tdk pernah tahu di Parangtritis ada candi..padahal aku tinggal tidak jauh2 dari sana..kebangeten kan? So your article is very helpfull..thank you and go on searching for more temples and GOOD LUCK..!!
afsoh
berkomentar
:
salam kenal MAs
dari ilyas afsoh
Sekian lama di Jogja kok baru tau sekarang ya...???
Makasih infonya...
besok tak kesana...
he...
Aduh bisa mati penasaran aku!
Sori lagi2 nongol, menuh2in komenmu ae Mas. He..he sori ya aku agk sotoy n cerewet.
sekali lagi lho.....buatan londo.
kalau azas manfaat bagi masyarakat sih banyak
ayo,,,,blusuk....he....
Keep nyandi ya Mas! Dont give up on exploring D
astaga, br tau aku ada candi di parangtritis. pdhal pernah ke parangtritis blusukan dr bukit. kok ga nemu ada plang ato apapun yg menunjukkan keberadaan candi ini ya...
di mananya paris sih?
dan itu, komen pertama, tenanan itu, candi di pasar pathuk?
btw tyt masih sodaranya pitra toh? sama2 orang sitisewu nih?
Saya emang masih sepupunya mas Pitra, soalnya dirinya itu kan putra-nya Pakde saya. Saya ya tinggal di Sitisewu juga, tapi beda rumah. Mbak di Sitisewu juga kah?
ada candi buatan belanda di dekat pasar Patuk,dekat malioboro, modelnya punden berundak,masih digunakan untuk pemandian dengan 5 pancuran untuk mandi wanita dan 5 untuk pria, coba kesana,bandingkan dengan buatan nenek moyang.he..he.
) maaf OOT ya wis.
Candinya unik juga, relief - relienya tergantikan dengan aneka bentuk batu koral [ baru tahu ada yang begini ] apa emang itu relief yang udah ga berbentuk dan jadi seperti sekarang ? Atau reliefnya ilang dan diganti menjadi seperti itu ?!
bener2 baru tau nich ada candi ini, kirain td deket bonbin Gembiraloka namanya mirip.
Baguuuus poto2nya :)
BTW make Opera nih ngasih komennya...