HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Niatnya sih Hanya Cek Lokasi di Pantai Glagah

Kamis, 2 April 2009, 05:00 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Pada Sabtu (22/4/2006) yang lalu aku dan sekumpulan kawan-kawan Matematika 2004 berencana untuk mengecek lokasi dan rute tujuan jalan-jalan satu angkatan ke Pantai Glagah. Rencananya, jalan-jalan satu angkatan ini bakal digelar minggu depan.

 

Oleh karena pada Sabtu pagi itu HIMATIKA FMIPA UGM menggelar acara pelatihan jurnalistik, jadilah kami baru berangkat setelah acara selesai. Lha, wong Gunawan yang mau ikut ngecek lokasi itu kan ketua umum HIMATIKA. Dia harus mengawasi program kerja anak buahnya lah. #hehehe

 

 

Sekitar pukul setengah 12 siang selesailah acara Pelatihan Jurnalistik yang bertempat di ruang C Gedung Jurusan Matematika FMIPA Utara. Setelah istirahat, salat Zuhur, dan berbagai aktivitas reno-reno lainnya #hehehe, kami baru berangkat pukul setengah 2 siang dari rumah kosnya Hanna di daerah Pogung Kidul.

 

Anak-anak Matematika 2004 yang ikut ke Pantai Glagah ada 10 orang, yaitu aku, Eka, Fitrah, Gunawan, Hendri, Radit, Winky, Yuda, Hanna, dan Emma. Sebagai pemandu jalan adalah Emma yang merupakan warga asli Kabupaten Kulon Progo. #senyum.lebar

 

 

Pantai Glagah terletak di Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Jaraknya dari wilayah kampus FMIPA Utara UGM adalah sekitar 45 km.

 

Emma memandu ke Pantai Glagah dengan menyusuri Jl. Raya Jogja – Wates hingga melewati Kota Wates ke arah Purworejo, Jawa Tengah. Eeeh, tapi kok ya tiba-tiba hujan turun pas kami sedang asyik-asyiknya melaju kencang di Jl. Raya Jogja - Wates! Padahal Pantai Glagah masih puluhan kilometer jauhnya. #sedih

 

 

Perjalanan ke Pantai Glagah pun berlanjut di bawah guyuran hujan yang lumayan deras. Jas hujan dipakai oleh pengemudi sepeda motor. Sedangkan penumpang yang membonceng harus ikhlas berbasah-basah ria. #hehehe

 

Alhamdulillah, hujan mulai reda setelah melewati Kota Wates. Sekitar pukul 3 sore akhirnya kami semua tiba dengan selamat di Pantai Glagah. #senyum

 

 

Rencana awalnya di Pantai Glagah kami hanya mengecek lokasi thok. Tapi, begitu kaki-kaki kami (khususnya para pejantan #hehehe) disapa ombak pantai selatan, aktivitas bermain air pun nggak bisa dibendung lagi. #senyum.lebar

 

Senang sekali bisa bermain air di Pantai Glagah walaupun ombaknya lumayan ganas. Ini baru pertama kalinya kami, anak-anak Matematika 2004, jalan-jalan ke pantai. Aku juga baru tahu kalau pantai di Yogyakarta bukan hanya Parangtritis saja. #hehehe #kebangetan

 

 

Sekitar pukul 4 sore kami sadar dari kekhilafan dan menyudahi aktivitas bermain air. Akibat berguling-guling bersama ombak, banyak pasir yang masuk ke celah-celah baju dan celana. Untung pak petugas parkir berbaik hati membantu membersihkan pasir-pasir itu dengan cara menyemprot kami dengan air tawar. #senyum.lebar

 

Setelah badan dirasa cukup kering (walaupun pakaian tetap saja basah #hehehe), kami pun hengkang dari Pantai Glagah. Dari kesepuluh orang itu hanya Eka dan para wanita yang nggak basah kuyup. #hehehe

 

 

Sebelum balik ke Kota Jogja, kami berniat mampir ke rumahnya Emma. Walaupun sama-sama di Kulon Progo, Emma bilang letak rumahnya di Kecamatan Kalibawang itu jauh banget dari Pantai Glagah. #hehehe

 

Ternyata ya betul juga! Rute perjalanan ke Rumah Emma dari Pantai Glagah itu ibarat membelah Kabupaten Kulon Progo. Pantai Glagah letaknya di ujung selatan, sementara Kalibawang letaknya di utara. Jaraknya nyaris sama dengan jarak kampus FMIPA Utara UGM ke Pantai Glagah. #duh

 

Konyolnya, di tengah jalan rantai sepeda motor Winky bermasalah. Jadilah Winky harus berhenti memperbaiki rantai sepeda motornya dulu sambil dirusuhi aku, Gunawan, dan Yuda.

 

 

Kami pun tiba di rumah Emma menjelang magrib. Alhamdulillah, orangtua Emma menjamu kami dengan berbagai makanan lezat #hehehe. Kami juga menumpang salat di teras dengan celana yang masih basah.

 

Okelah! Besok-besok lagi kalau ke pantai atau tempat yang berbasah-basahan wajib bawa pakaian ganti. Untung saja kamera yang aku bawa nggak basah. Bisa runyam itu urusannya. #hehehe

NIMBRUNG DI SINI