HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Candi Mantup

Jumat, 20 Februari 2009, 10:35 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Candi-candi ternyata tidak hanya menghuni seputar kawasan Jl. Raya Jogja – Solo saja, melainkan juga di seputar Jl. Raya Jogja – Wonosari. Salah satu peninggalan purbakala yang bisa kita jumpai di seputar kawasan ini adalah Candi Mantup.

 

Berikut adalah laporan kunjungan aku dan Andreas ke Candi Mantup yang kami laksanakan pada hari Kamis pagi (19/2/2008).

 


Kawan perjalanan keliling candi. #senyum.lebar

 

Rute ke Candi Mantup

Seperti yang aku singgung di atas, untuk mencapai Candi Mantup adalah dengan melalui Jl. Raya Jogja – Wonosari. Ada banyak rute yang bisa dipilih untuk menuju ke Jl. Raya Jogja – Wonosari. Salah satu rute yang paling mudah adalah dengan mengarah ke Ringroad Janti terlebih dahulu, kemudian menyusuri Ringroad Janti ke selatan sampai bertemu dengan cabang perempatan Jl. Raya Jogja – Wonosari. Ringroad Janti sendiri dapat dicapai dengan mengikuti jalan raya dari Tugu Pal Putih ke arah timur (arah menuju ke Solo).

 

Nah, di sisi utara Jl. Raya Jogja – Wonosari km 7, ada sebuah gapura berwarna biru yang bertuliskan nama dusun Mantup. Selain gapura biru, ada juga plakat cor-coran semen berwarna merah muda yang juga bertuliskan nama dusun tersebut. Secara administratif, Dusun Mantup sendiri merupakan bagian dari wilayah Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

 

Dari gapura biru ini ikuti saja jalan masuknya. Nanti sekitar 200 meter di sisi kiri jalan bakal dijumpai pemakaman umum yang bernama Segara Madu. Stop di sini! Silakan parkir kendaraan di sekitar area pemakaman. Eh, jangan bingung kalau kanan-kiri pemandangannya sawah semua ya, bukan batuan candi. #hehehe

 


Lokasi situs Candi Mantup yang dikelilingi persawahan.

 

Nah, tidak jauh dari pemakaman tersebut, di arah barat laut, ada sebuah papan putih berdiri tegak. Di sanalah Candi Mantup berada.

 

Identifikasi Candi Mantup

Penyebutan Candi Mantup sepertinya kurang cocok, mengingat wujud dari peninggalan purbakala ini tidak berwujud bangunan candi pada umumnya. Mungkin ya lebih tepat bila disebut sebagai Situs Mantup daripada Candi Mantup.

 


Sambungan antar batu candi. Terlihat celah untuk pengait?

 

Seperti foto yang dipajang di pembuka artikel ini, Candi Mantup terdiri dari tiga buah bangunan berukuran kira-kira 2 x 2 meter yang berjajar membentuk garis lurus. Jarak antar bangunan kira-kira 2 meter.

 


Bangunan candi di sisi selatan.

 

Kalau aku cermati, ketiga bangunan ini memiliki semacam ruangan (bilik). Setiap bangunan memiliki rongga (jalan) masuk kecil ke ruangan tersebut yang posisinya menghadap ke arah barat.

 

Dari sumber di internet, pada bangunan candi tengah pernah ditemukan arca yang diidentifikasikan sebagai arca Kalyanasundaramurti. Wujud dari arca Kalyanasundaramurti ini menyerupai laki-laki dan perempuan dalam posisi berdampingan dan bergandengan tangan. Para ahli purbakala menduga bahwa arca Kalyanasundaramurti ini merupakan penggambaran perkawinan antara Dewa Siwa dan Dewi Parvati (Parwati). Oleh sebab itu, kemungkinan kuat Candi Mantup ini merupakan candi Hindu. Candi Mantup diperkirakan dibangun pada abad ke-8 sampai ke-9 Masehi.

 


Bangunan candi di sisi tengah. Di sini pernah ditemukan arca Kalyanasundaramurti.

 

Aku dan Andreas sempat melakukan sedikit observasi di situs kecil ini. Dari tiga buah bangunan yang sejajar tersebut, hanya bangunan yang terletak di sisi paling utara saja yang memiliki campuran penyusun dari batu bata. Struktur Candi Mantup sendiri didominasi batu andesit sebagaimana batuan penyusun candi yang umum dijumpai di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sedihnya, batu-batu di tiga bangunan tersebut tampak tertutup lumut. #sedih

 


Bangunan candi di sisi utara. Terlihat batu bata sebagai penyusunnya.

 

Yang tidak kalah menarik adalah ternyata banyak batu-batu andesit berukuran besar yang tersebar di sekeliling Candi Mantup. Sebagian besar batu-batu tersebut masih terkubur tanah. Hmmm, apa mungkin dahulunya bangunan Candi Mantup ini berukuran besar ya Pembaca?

 



Batu-batu andesit berukuran besar yang tersebar di sana-sini.

 


Dipergunakan juga untuk ibadah atau ngalap berkah?

 

Berhubung di lokasi tidak ada juru kunci maupun warga yang bisa ditanyai, kami menyimpulkan bahwa Candi Mantup ini ditemukan secara tidak sengaja oleh petani setempat ketika mencangkul sawah. Yah, semoga pihak BP3 Yogyakarta kelak melakukan kajian yang lebih mendalam terhadap Candi Mantup ini.

 

Pembaca pernah berkunjung ke Candi Mantup?

NIMBRUNG DI SINI