Inilah artikel yang menceritakan rangkuman kegiatan kami di hari pertama Tour de Bali. Tepatnya di hari Senin (2/2/2009).
Sekitar pukul 6 pagi kami sampai dengan selamat di Terminal Ubung, Denpasar setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dari Pelabuhan Gilimanuk. Dengan mata yang berdaya kurang dari 2.5 watt, kami langsung merapat menuju mushalla untuk salat Subuh. Babe Ervan menghubungi kami dan menyarankan agar kami tetap di lokasi karena dirinya akan segera menyusul ke sana. Selang 20 menit kemudian, Babe Ervan bersama bapaknya, Pak Ilyas, datang menjemput kami dengan mobil Suzuki Carry.
Di rumah Babe Ervan, kami menyempatkan beramah-tamah dengan ibundanya, Bu Siti, sembari menyikat suguhan yang dihidangkan. Melihat ada kasur nganggur kami pun langsung memulihkan stamina dengan tewas mengenaskan sampai menjelang siang. Setelahnya kami pun memulai penjelajahan keliling Bali.
Tanah Lot
Obyek wisata Bali yang berada di urutan pertama adalah Pura Agung Tanah Lot. Tanah Lot adalah pura yang terletak di tengah laut. Oleh sebab itu nama Tanah Lot merupakan hasil olah kata dari nama Tanah Laut.
Pura Agung Tanah Lot terletak di kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Bali. Jaraknya dari kota Denpasar ada lah sekitar 20 km. Untuk mengunjungi Pura Agung Tanah Lot, pengunjung ditarik biaya retribusi Rp7.500 per orang dan Rp2.000 untuk parkir motor.
Asal-muasal Pura Agung Tanah Lot diperkirakan dibangun pada abad ke-15 oleh pendeta Danghyang Nirartha. Saat pendeta Niartha sendang mengembara di pesisir selatan Bali, beliau menyaksikan pulau batu yang sangat indah dan memutuskan untuk beristirahat di sana. Kemudian beliau mengutus seorang nelayan yang tinggal di sana untuk membangun tempat untuk memuja dewa laut. Konon, di dasar laut yang menyangga Pura Agung Tanah Lot hidup sejumlah ular laut beracun yang dipercaya menjaga pura tersebut dari jejadian jahat dan penyusup.
Pada tahun 1980, pondasi batu yang menyangga Pura Agung Tanah Lot mulai runtuh dan membayahakan pura. Pemerintah Jepang kemudian memberikan bantuan untuk merehabilitasi Pura Agung Tanah Lot. Oleh sebab itu, dasar batu yang menyangga Pura Agung Tanah Lot banyak yang merupakan batuan buatan.
Monumen Bom Bali
Setelah mengunjungi Pura Agung Tanah Lot, kami bertolak ke kabupaten Badung, tepatnya di kecamatan Kuta yang amat sangat terkenal sebagai tempat nongkrongnya bule-bule di Bali.
Di sini kami mampir sejenak di Monumen Bom Bali yang berada di Jl. Legian. Monumen ini adalah bekas Paddy’s Club yang dahulu menjadi sasaran peledakan Bom Bali pertama pada Oktober 2002. Sedangkan bekas Sari Club kini menjadi lahan kosong dan menurut rencana akan dibangun museum perdamaian.
Di lokasi ini kami secara nggak sengaja bertemu dengan Mbak Lia, kakak angkatan 2003 yang saat ini bekerja di Bank Danamon cabang Kuta. Sebelum dari Monumen Bom Bali, kami juga sempat mengunjungi Patung Dewa Ruci yang ada di kawasan Simpang Siur.
Lapangan Niti Mandala
Sore hari, sebelum menutup petualangan pertama di Bali, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi Lapangan Niti Mandala yang sudah aku ceritakan di artikel ini.
Ada insiden saat perjalanan pulang dari Lapangan Niti Mandala. Motor Yamaha Mio yang dikendarai oleh Babe Ervan tiba-tiba melonjak naik ke atas trotoar. Alhamdulillah Babe Ervan tidak tidak terluka dan hanya motor yang sedikit lecet-lecet.
Babe Ervan sendiri mengakui kalau dia sepertinya kelelahan. Yah, agaknya kami harus menyiapkan stamina lebih untuk menghadapi petualangan di esok hari yang sepertinya bakal lebih berat. Tidak lupa, cuaca pada hari pertama diselingi oleh hujan yang sempat turun beberapa saat di kawasan Pura Agung Tanah Lot.
Duh, aku baca lagi aja deh dari atas. :D
kok insidenku dimuat to? khan jadi malu.
dah Qkasih komen.....
puas?puas?puas??
yang barusan maen dari Bali....
yang besok rabu mau wisudaa....