HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Candi Gatotkaca

Jumat, 9 Januari 2009, 23:21 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Candi Gatotkaca merupakan salah satu candi yang menghuni Dataran Tinggi Dieng. Lokasi candi ini berada nggak jauh dari Museum (Purbakala) Dieng Kailasa. Aku lupa-lupa ingat jalan menuju ke Candi Gatotkaca. Akan tetapi, setelah memasuki pintu gerbang Dataran Tinggi Dieng dari arah Wonosobo nanti di pertigaan pertama berbelok ke arah kanan. Kemudian ikuti saja papan petunjuk jalan yang ada hingga sampai di Candi Gatotkaca.

 


Tampak muka Candi Gatotkaca.

 

Secara administratif, Candi Gatotkaca berada di kecamatan Batur, kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

 

Pas aku ke sini di hari Kamis siang (25/12/2008), gerimis perlahan-namun-pasti mulai membasahi area Candi Gatotkaca. Dengan berbekal semangat arkeologi #halah, aku memulai penjelajahan Candi Gatotkaca seorang diri.

 


Relung candi tanpa dihuni arca. Karena takut dicuri? Atau sudah dicuri?

 

Candi Gatotkaca memiliki bentuk yang berbeda dari candi-candi yang pernah aku jumpai sebelumnya. Arsitektur Candi Gatotkaca mirip seperti Candi Kalasan, yaitu menjulang tinggi dan ramping.

 

Bentuk Candi Gatotkaca dan candi-candi lain di Dataran Tinggi Dieng menyerupai candi-candi yang ada di India. Namun sudah mendapat sentuhan lokal seperti relung candi yang menonjol dan bagian atap candi yang menyatu dengan bagian badan candi. 

 

Candi Gatotkaca memiliki pintu masuk menghadap ke arah barat. Di dalam bilik utama Candi Gatotkaca terdapat sebuah yoni. Dengan demikian, Candi Gatotkaca merupakan candi umat Hindu.

 


Yoni di dalam candi induk.

 

Candi Gatotkaca sendiri nggak seperti candi-candi Hindu pada umumnya. Candi Gatotkaca hanya berdiri sendiri tanpa didampingi 3 candi perwara. Di dekat candi ini terdapat suatu reruntuhan batu candi yang aku yakini sebagai bagian dari candi lain.

 

Konon, dahulu di tempat ini terdapat 6 candi yang bernama Candi Sentyaki, Candi Petruk, Candi Antareja, Candi Nakula, Candi Sadewa, dan Candi Gatotokaca. Akan tetapi, kini yang tersisa hanya Candi Gatotkaca saja.

 


Salah satu dari 5 candi lain yang runtuh.

 

Jika mencermati umumnya komposisi kompleks candi Hindu, sepertinya candi Hindu di Dataran Tinggi Dieng nggak menganut paham komposisi satu bangunan candi induk dan tiga bangunan candi perwara. Menurut ahli arkeologi, Candi Gatotkaca dan candi-candi lain di Dataran Tinggi Dieng dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh Ratu Sima yang memerintah Kerajaan Kalingga.

 

Candi ini dipugar oleh Balai Pelestarian Purbakala Jawa Tengah pada tahun 1979. Sayang, di area candi nggak ada papan informasi mengenai sejarah candi ini.

 

Pembaca sudah pernah main ke Candi Gatutkaca? #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI