Kamis malam (20/11/2008), aku kedatangan tamu (tak diundang). Yuda, salah seorang personil Math 2004 itu datang ke rumah tanpa alasan yang jelas. Yang jelas, alasannya menyambangiku ini pastilah bukan karena takut merusak kemesraan Gunawan dan Yayan. #hehehe
Belum lama ini Yuda memang sudah pindah kos. Dirinya nggak lagi tinggal seatap dengan penduduk negeri Zimbabwe (itu panggilan sayangnya untuk Gunawan #hehehe). Bisa jadi Yuda kesepian dan karena itulah ia bertamu ke rumahku.
Kebetulan, karena aku belum makan malam, ya aku ajak saja penduduk Kalimantan Timur itu untuk menemaniku makan. Berhubung aku yang mengajak, alhasil Yuda nodong minta ditraktir. Ya sudah, aku nurut saja. Karena aku awam perihal perkulineran dunia malam, dirinya kupasrahkan memilih tempat makan. Tentu saja, pilihan tempat makannya aku batasi, terutama agar harganya nggak mencekik kantong #hehehe. Pilihan Yuda pun jatuh kepada Warung Coto Makassar di kawasan Kotabaru, kota Yogyakarta.
Warung Coto Makassar ini letaknya nggak jauh dari Gereja Santo Antonius, Kotabaru. Tepatnya berada di Jl. Krasak no. 5. Lokasi warung berada di trotoar persis di depan asrama Mahasasiswa Sulawesi Selatan. Warung Coto Makassar ini buka buka dari pukul 8 pagi sampai 9 malam.
Kami mengambil tempat duduk di dekat kasir kemudian memesan menu andalan Warung Coto Makassar yang tidak lain dan tidak bukan adalah coto Makassar #senyum.lebar. Sesuai namanya, coto Makassar adalah soto yang berasal dari Sulawesi Selatan. Berbeda dengan soto Jogja yang umumnya berkuah bening, coto Makassar berkuah pekat. Coto Makassar ini juga minim sayuran. Daging yang digunakan adalah jeroan sapi. Hmm...benar-benar bukan soto sahabat para penderita kolesterol nih. #hehehe
Karbohidrat di coto Makassar bukan nasi melainkan ketupat kecil. Ketupat-ketupat ini dihargai Rp500 per buah. Kalau mau memenuhi hasrat perut di malam hari itu, bisa saja aku menghabiskan sekitar 8 ketupat untuk satu mangkuk coto Makassar.
Adapun daftar harganya santapan di Warung Coto Makassar adalah sebagai berikut.
Coto Makassar | Rp6.000 |
Ketupat | Rp500 |
Jeruk/Teh Panas/Dingin | Rp1.000 |
Selain coto Makassar yang menjadi andalan, Warung Coto Makassar juga menyajikan santapan khas Sulawesi Selatan lain seperti es palubutung, es pisang ijo, barongko, pisang epe’, sarabba, dan kue lumpur.
Warung Coto Makassar ini memang pas dengan selera perut dan kantong mahasiswa. Tak ayal, banyak teman-teman Math 2004 yang sering bertandang kemari, khususnya para wanita.
Duduk berdua, layaknya pasangan homo #hehehe, aku menemani Yuda yang berganti memuaskan hawa nafsunya dengan memandang setiap pengendara motor wanita yang melintasi warung. Kawanku ini memang sedang dekat dengan seorang wanita dan esok hari adalah perjumpaan pertama mereka di Grha Sabha Pramana UGM.
Yah Yud, aku mendoakan yang terbaik untuk dirimu, wanita itu, dan kisah yang kelak kan kalian rajut. Oh ya, cuma satu pesanku, jaga matamu, jangan keseringan melirik setiap wanita! #senyum.lebar
tapi jam 3an udah hampir habis tuh... masak smpk jam 9??
iya sampai jam 9 malem kok.
gak ada hadiah apa mas buwat komentator terbanyak
dan terajin?? mauu hadiahnya.. :D
aku kangen pengen ke sulawesi lagi, disana
gunungnya ijooo, bagus pokoknya..
hmm, banyak banget deh mas pengalamanku itu yang
didapat karena sebuah kesempatan, kesempatan yang
mungkin gak akan pernah aku dapatkan dua kali,
mungkin karena kebaikan orang lain juga terhadapku,
aku bersyukur banget atas itu semua :)
tapi yang coto daging ogah yang campur jeroan,,,
dulu aquh sempet mikir coto tu soto ap enggak y??
makan coto makassar bareng yukz?? ^^
kmu yang traktir yawh hehehehe
Yukz..makan2 bareng..aku yg ke jogja ato kalian yg ke bandung?? :D
aku makan di makassar dulu, dan aku kapok. udah mahal, ga enak lagi.