Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Selasa, 12 Oktober 2010, 13:09 WIB

Jogja, di pukul empat pagi, tatkala langit masih pekat dan jalanan masih lenggang. Aku mengayuh sepeda dari rumah ke arah utara.

 

Melewati Tugu Jogja yang masih dipadati turis yang asyik berfoto. Melewati sudut Pasar Kranggan yang mulai dipadati manusia. Hingga sampailah aku di sebuah perempatan jalan yang dijaga lampu-merah.

 

Di tengah perempatan yang diapit oleh restoran KFC, kampus selatan FMIPA UGM, Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta, dan pertokoan Mirota Kampus, aku menangkap sebuah obyek menarik.

 

Sesajen

 

Sepinya perempatan di pukul empat pagi, memudahkanku untuk leluasa mendekat dan memotret, tanpa takut diserempet kendaraan bermotor.

 

budaya sesajen perempatan mirota ugm fmipa kfc simanjuntak

 

Kulihat sekitar, tak ada seorang pun. Kecuali para penarik becak yang terlelap di becaknya masing-masing.

 

Siapa yang menaruhnya?

Dan untuk apa?

 

Selama 4,5 tahun aku hilir-mudik melintasi perempatan itu, baru sekali ini aku menjumpai adanya sesajen. Ini di Jogja, bukan di Bali. Ah ya, mungkin saja yang menaruhnya adalah warga Jogja yang masih melestarikan budaya kejawen.

 

Perempatan adalah tempat melintasnya berbagai nyawa dari berbagai penjuru. Mungkin, karena itu perlu ada sesajen untuk menjaga agar tak ada nyawa yang saling beradu di tempat perlintasan itu.

 

Ah...aku mencoba memahami maksud di penaruh sesajen. Tapi cukup menggelitik, mengingat di sekeliling perempatan diapit oleh simbol-simbol kemajuan zaman yang menafikan budaya semacam ini.

 

 

Entahlah. Aku kembali mengayuh sepedaku. Kuyakin sesajen itu akan menghilang, seiring menyingsingnya matahari dan melintasnya berbagai nyawa di perempatan tersebut.

 

Pembaca pernah juga berjumpa dengan sesajen?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • MAS BOCAH
    avatar komentator ke-0
    MAS BOCAH #Minggu, 8 Mar 2015, 04:43 WIB
    Kayanya aku juga pernah liat sesaji kayak gitu di persimpangan jalan kecil (lupa itu di mana, yang jelas masih di Jogja dan waktu itu sore hari). Tapi yang ini istimewa deh, ada mijon-nya! :D
    Mijon itu bentuk adaptasi sesajen di era modern. :D
  • ANICE
    avatar komentator ke-1
    ANICE #Senin, 21 Okt 2013, 23:05 WIB
    pernah nemu kaya beginian di merapi.. ada rokoknya katanya g bole diambil klo buat
    sesaji, tp mas angkatanQ di mapala ttp aj ngambil itu rokok sambil bilang \"ya lebih
    bermanfaat klo aq ambil to, iso sak udud\"an sek\" hahahhaaa...

    ad juga aq liat didaerah nitikan, bentuknya kaya ketan tp ad 5 warna..ditaruh di dkt
    gang, ga tau mksudnya apa..mungkin buat simbol \"selamatan\" kata ibuq
    tp mnurutku lucu, warna-warni gtu.. heheh :D
    iya rata2 yang seperti itu buat selamatan
  • ANGGA KKN
    avatar komentator ke-2
    ANGGA KKN #Selasa, 13 Des 2011, 11:35 WIB
    itu ada sesajen disitu karena tujuannya biar dirimu datang ke situ, lak tebukti to, dirimu datang ditempat itu dan memfotonya...
    suwe ra tau ketemu kowe wij...
    by angga onggo2
    hahahaha, suwe ora ketemu dirimu yo Ngga :D
  • MEY BENGKULEN
    avatar komentator ke-3
    MEY BENGKULEN #Kamis, 2 Des 2010, 22:36 WIB
    srg bgt mas. dl zaman s1 di prempatan dkat kostku tiap malam Jum'at pasti ditaburi bunga2an ma air tp g'pake mizon ding hehe.. jd pas pagi2 brgkt kuliah mlh ngeri2 lwt sana. lah zaman S2 mlh prnah liat di bibir sumur kost temen alesane pak kostnya blg itu lokasi gawat. halahlah mlh tambah ngeri jd kapok nginep sana lg dah.
    wekekekeke, jaman sekrang masih ada aja yang seperti kayak gini ya? :D

    tapi ndak apa-apa, berarti tandanya kan masih melestarikan budaya leluhur (lho!?)
  • SIHO
    avatar komentator ke-4
    SIHO #Sabtu, 30 Okt 2010, 17:39 WIB
    sajennya ngirit..gak ada duit ato telornya...kalo ada sudah saya embat
    dulu itu duitnya..
    salam kenal mas
    Hahaha, salam kenal juga! :D
  • BAMBANG
    avatar komentator ke-5
    BAMBANG #Selasa, 26 Okt 2010, 19:12 WIB
    pracaya wae karo GUSTI ALLAH
    Nggih mbah!
  • SUKE ASLI SEMARANG
    avatar komentator ke-6
    SUKE ASLI SEMARANG #Jumat, 22 Okt 2010, 04:40 WIB
    Neng semarang sering juga ono loh,
    \"Danyang perewang jin lan poro lelembut sedoyo ewangono den baguse wijna sakmeniko dening usaha dados sugih mblegedih bla bla bla... \"
    ketokmen sample mantrane ngono mas... :D
    lha aku iki dhemit e jew...
  • ASOP
    avatar komentator ke-7
    ASOP #Senin, 18 Okt 2010, 20:59 WIB
    Huaaa, unik ya, di Surabaya ato Bandung saya belum pernah nemu itu.. :D

    *gak pernah jalan jam 4 pagi soalnya*
    jadi yang seperti ini hanya ada di Jogja..hmm...
  • RA-KUN
    avatar komentator ke-8
    RA-KUN #Minggu, 17 Okt 2010, 11:40 WIB
    salam kenal :)
    salam kenal juga
  • TUTI NONKA
    avatar komentator ke-9
    TUTI NONKA #Sabtu, 16 Okt 2010, 00:05 WIB
    Sepengetahuanku, sesajen yang ditaruh di tengah jalan itu bukan untuk nyajeni jalan, tapi ditaruh orang yang punya hajat. Biasanya sih orang mantenan, ada sajen plus kembar mayang yang ditaruh di tengah perempatan. Menurutku itu mengganggu pemakai jalan, sebab orang pasti akan menghindari sesajen itu. Padahal kalau jalannya padat dan sempit, kan jadi menghambat arus ...
    wiii...terima kasih penjelasannya Bunda :D
  • INDOMIELEZAT
    avatar komentator ke-10
    INDOMIELEZAT #Kamis, 14 Okt 2010, 16:01 WIB
    ituh buat ngilerrin dhemitttt hiiiii....
    jangan-jangan itu ilermu?
  • WIWIKWAE
    avatar komentator ke-11
    WIWIKWAE #Kamis, 14 Okt 2010, 14:19 WIB
    kalo di Jakarta sih, belum pernah nemu yg begituan. kesannya serem juga ya..
    sepertinya Jakarta udah minim ritual mistis :(
  • PEIN
    avatar komentator ke-12
    PEIN #Kamis, 14 Okt 2010, 11:40 WIB
    Sering nemu mas,
    Alasannya ya yg kaya ditulis warna merah itu...

    Apa mas wijna mau memakannya ya ??
    Kata Ibu Dibyo, itu bisa bikin cantik lho !!
    ------biar ceweknya makin sayang :D ------
    woooo... >.<
  • JANET
    avatar komentator ke-13
    JANET #Rabu, 13 Okt 2010, 16:28 WIB
    ga pernah nemu mas
    berarti memang mesti jam 4 pagi :p
  • MONDA
    avatar komentator ke-14
    MONDA #Rabu, 13 Okt 2010, 13:53 WIB
    di perempatan depan rumahku yang dulu sering ditaburi bunga sama orang, kabarnya sih dulu di situ pernah ada yang meninggal tabrakan
    Masya Allah, seumur-umur saya belum pernah denger kabar ada orang meninggal di perempatan itu Bu...
  • PARIS
    avatar komentator ke-15
    PARIS #Rabu, 13 Okt 2010, 13:39 WIB
    itu sengaja ditaruh disitu buat wijna...
    karena tahu wijna mau lewat ... :p
    he? tapi biasanya kalau saya ngepet malem-malem kok ndak pernah nemu sajen di perempatan yah? wekekekeke :D
  • BEJOKAMPRET
    avatar komentator ke-16
    BEJOKAMPRET #Rabu, 13 Okt 2010, 07:16 WIB
    meluuuuu wij.....pit-pitan golek sesajen wae kiii
    wealah... >.<
  • EM
    avatar komentator ke-17
    EM #Selasa, 12 Okt 2010, 18:46 WIB
    yg pasti adanya sesajen di p4an jalan, bikin yg lewat ati2 :D
    yang lewat jam 4 pagi yo sing pasti bukan mahasiswa MIPA yang telat masuk kuliah :p
  • YOES MENOEZ
    avatar komentator ke-18
    YOES MENOEZ #Selasa, 12 Okt 2010, 17:20 WIB
    Kalo di kampung sekitarku masih ada tuh, Wij...biasanya orang yg mau punya gawe (hajatan), diletakkan di perempatan2 di semua penjuru kampung. Mungkin buat penolak bala seperti perkiraanmu ya...aku juga gak pernah nanya soale jawabane mesti gak jauh2 dari urusan mistik, apalagi coba...?
    lha yang ini berarti kampungnya ada dimana ya? dan berarti waktu itu ada 3 perempatan lagi yang ada sesajennya? weleh...menarik!
  • ZEE
    avatar komentator ke-19
    ZEE #Selasa, 12 Okt 2010, 15:07 WIB
    Wow sesajennya Mizone? Luar biasa huehuee...
    Ya mungkin benar Wi, itu untuk menghindari terjadinya kecelakaan di situ... bisa saja begitu.
    menyesuaikan dengan kemajuan jaman kali Bu? :p

    air untuk tolak bala tak mempan kalau hanya air kembang saja
  • WEISSE ROO
    avatar komentator ke-20
    WEISSE ROO #Selasa, 12 Okt 2010, 13:20 WIB
    penglaris?
    makanan dhemit kali...