Visi: Motret

Nggak terasa, sudah lebih dari 3 tahun aku motret pakai Nikon D80. Shutter count-nya sudah sekitar 40.000-an, yang berarti aku sudah njepret lebih dari 40.000 kali.

Kalau untuk intensitas motret sendiri, kira-kira sudah lebih dari 5 tahun aku memotret semenjak di kuliah semester 3. Sudah ada dua kamera poket yang jadi korban sebelum aku memutuskan hijrah ke DSLR.

Lalu bagaimana kualitas hasil fotoku sampai saat ini? Bisalah Pembaca lihat sendiri di album foto Flickr!-ku. Yang jelas, kualitas fotonya belum setaraf  dengan kualitas fotonya para fotografer senior. Ambillah contohnya Pakdhe Prap itu.

Apa yang bisa aku lakukan sekarang ini hanya belajar untuk terus memotret dan memotret lagi. Lebih sigap dalam setiap momen. Juga, mencari berbagai obyek-obyek menarik untuk difoto. Aku sih yakin, bahwa aku masih perlu banyak belajar.

Dari sekian banyak jepretan foto di tahun 2010 ini, aku berusaha menyortir beberapa foto terbaik. Kunamakan Wijna’s Fineprints, dan mungkin akan kuterbitkan dalam format digital.

Di tahun 2010 ini, aku lebih banyak memotret air terjun, kedung, curug, apa punlah itu namanya . Cukup berbeda dari obyek fotoku di tahun 2008-2009 silam yang berupa candi.

Yah, mungkin aku ingin lebih fokus ke fotografi di bidang alam dan lanskap. Tak ketinggalan, bidang human interest dan budaya juga kugeluti walau mungkin belum mendapat banyak porsi di tahun 2010 ini.

Ah ya, aku ingin menang lomba foto. Kalau bisa menggondol juara lomba foto, seakan ada pengakuan resmi kalau fotoku bagus. Lagipula kalau ada hadiahnya kan bisa untuk menutup tabunganku pas beli Nikon D80, hehehe.

Saat ini, harga DSLR makin murah, apalagi kamera poket. Berbondong-bondong orang-orang pada motret pakai DSLR. Makin banyak foto, makin banyak kenangan yang diabadikan.

Tapi apakah berkualitas? Mari, tetap belajar motret.