Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Jumat, 23 April 2010, 14:24 WIB

Aku kira, kita semua kenal Kartini. Wanita Jepara ini dikenal sebagai penggagas gerakan emansipasi wanita. Maklum, di tahun 1800-an, gerak-gerik wanita tak seluwes di masa kini. Kiranya, wanita masih terpasung pada adat dan budaya Jawa yang masih mengikat kuat.

 

Sepeda? Menurut Wikipedia, alat transportasi ini mulai berkembang di tahun 1800-an. Aku tak begitu tahu apakah Kartini juga pernah merasakan naik sepeda. Namun yang jelas, di masa itu, seorang wanita tak diperkenankan untuk mengendarai kendaraan seorang diri. Bahkan hingga saat ini, beberapa masyarakat Jawa masih ada yang menganut paham demikian.

 

Kolot. Mungkin itu kesan pertama yang kita lontarkan. Sebab, apabila kita tengok sejenak suasana di jalan raya. Kiranya, jumlah pengendara motor ataupun mobil yang berjenis-kelamin wanita sudah tak dapat dicacah dengan jari lagi. Yah, ini salah satu buah emansipasi wanita Kartini.

 

Namun, di manakah wanita yang mengendarai sepeda?

 

Wanita bersepeda di jalan raya Kota Jogja sendirian
Pemandangan seperti ini, apakah kita temukan sehari-hari? Nyamankah mereka?

 

Tak bisa ditampik, sepeda sangat erat dengan konotasi maskulin. Yakni wilayah yang didominasi para pria. Wanita, kita tahu selalu mempertimbangankan penampilan. Oleh karena itu, banyak yang segan untuk turun ke jalan dan mengayuh sepeda. Sebab, mereka tak ingin penampilannya sejajar dengan para pria.

 

Ada yang mengatakan wanita ndableg, mereka yang mengayuh sepeda di jalan raya, dianggap sebagai suatu anomali.

 

Terlebih pula, ada seorang kawan yang berujar,

“Seandainya kamu jadi orangtua, kamu rela anak perempuanmu bersepeda di jalanan yang padat kendaraan bermotor yang rawan kecelakaan ?”

 

Resiko, saya pikir akan selalu ada di setiap pilihan hidup yang kita ambil. Yang paling ditakuti dari sepeda beberapa di antaranya adalah menghitamkan kulit, membuat tubuh bau keringat, membuat letih, dan terutama yah... rawan kecelakaan.

 

Ah, saya tak ingin membahas ketakutan yang berlebihan tersebut. Yang jelas, bersepeda itu membuat sehat. Bukankah tiap orang, baik pria ataupun wanita ingin sehat? Dan mungkin apabila lebih banyak pesepeda wanita di jalan raya, para pengemudi kendaraan bermotor itu akan berkendara jauuuh lebih sopan lagi. Iya toh?

 

SPSS bersepeda di memperingati hari Kartini 2010 di Kota Jogja Night Ride
Sahabat Kartini dan Kartono SPSS bersama Bike2Work menggelar acara bersepeda bareng.

 

Di Jogja, hari Rabu (21/4/2010) yang lalu, pemerintah kota menggelar acara Women on Bicycle. Sore harinya, sahabat srikandi SPSS dan Bike2Work Jogja juga turut menggelar acara bersepeda. Di hari Rabu itu, Kota Jogja penuh dengan Kartini yang bersepeda.

 

Jadi, apa pendapat Pembaca tentang para Kartini yang bersepeda?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • RITA
    avatar komentator ke-0
    RITA #Senin, 15 Ags 2011, 11:29 WIB
    iya, tapi malu gak yah saya masih belajar sepeda,,, :D
    pakai bantuan tambahan roda jadi empat kan boleh :)
  • RITA
    avatar komentator ke-1
    RITA #Jumat, 12 Ags 2011, 10:46 WIB
    hidup sehat, mengurangi polusi kendaraan.

    tapi belum mahir betul naik sepeda,,,, hehehe
    latihan naik sepeda mbak, sama seperti naik motor, bedanya dikayuh bukan digas, hehehe
  • INDOMIELEZAT
    avatar komentator ke-2
    INDOMIELEZAT #Selasa, 11 Mei 2010, 10:05 WIB
    wanita dan sepeda dalam rangka emansipasi?
    aku sendiri tak pernah memikirkannyah :p
    karena sampeyan saya rasa bukan wanita... :p
  • ARAFI
    avatar komentator ke-3
    ARAFI #Kamis, 29 Apr 2010, 09:53 WIB
    blognya keren bgt,,wewww,,soal kartini bersepeda,,qt perlu mengapresiasinya,, :D
    terima kasih
  • MAS STEIN
    avatar komentator ke-4
    MAS STEIN #Rabu, 28 Apr 2010, 11:39 WIB
    saya termasuk yang ndak mengijinkan istri saya bersepeda di jalan raya. lha dulu dia pernah saya belikan motor matic, saya suruh belajar muter-muter di komplek saja susahnya minta ampun, akhirnya setahun ndak bisa-bisa motornya saya jual lagi.

    lha serem tho kalo saya lepas di jalan raya?
    Klo gitu naik sepeda dan motor itu bakat ya Kang?
  • DIAN@SOLO
    avatar komentator ke-5
    DIAN@SOLO #Selasa, 27 Apr 2010, 14:35 WIB
    tetap semangat bersepeda....

    salam
    http://solokomunitas.wordpress.com
    salam juga dari Jogja
  • ASOP
    avatar komentator ke-6
    ASOP #Senin, 26 Apr 2010, 18:17 WIB
    Hmm... Kartini yang bersepeda? Saya rasa sih malah bagus, jangan hanya Kartono saja. Asal para Kartini
    bersepedanya ga pake kebaya... :D
    Hahahaha, saya juga mikirnya ribet kalau pake Kebaya sekaligus naik sepeda :D
  • EM
    avatar komentator ke-7
    EM #Senin, 26 Apr 2010, 14:22 WIB
    Hoho5, coba tanya ortumu, kira2 kalo adimu nyepeda di ruwetnya jalanan jogja diizinin tak? :D
    lha itu pertanyaan merah sebenernya buat nyindir orangtuaku kok :p
  • SALISA
    avatar komentator ke-8
    SALISA #Minggu, 25 Apr 2010, 21:41 WIB
    btw, saya nggak pernah dibelikan sepeda sama bapak-ibuk. tapi punya
    sepeda, lungsuran kakak-kakak, itupun dulu. sekarang udah dijual, lantas
    saya dibelikan sepeda yg ada motornya. hehehe
    wah, sepertinya mesti diajak Mas Radit naik sepeda :D
  • ZEE
    avatar komentator ke-9
    ZEE #Minggu, 25 Apr 2010, 13:39 WIB
    Menurut saya itu pola pikir orang tua yg memang bermaksud melindungi putrinya dari bahaya bersepeda. Itu saja, walaupun kadang keadaan begitu keras sehingga anak perempuan tak bisa memilih lagi, yg penting ada kendaraan, even sepeda or bukan.
    Orangtua yang overprotektif menurut saya, toh hidup selamanya penuh resiko...
  • ZULHAQ
    avatar komentator ke-10
    ZULHAQ #Minggu, 25 Apr 2010, 10:23 WIB
    gw suka ngeliat cewek bersepeda. keliatan asyik, sederhana, sehat. kalo ada yang bilang aneh2, itu sih cara pandang yang sangat salah
    walaupun kulitnya item dan terkesan dekil???
  • VICKY LAURENTINA
    avatar komentator ke-11
    VICKY LAURENTINA #Sabtu, 24 Apr 2010, 17:03 WIB
    Kesopanan pengendara kendaraan bermotor tidak ada hubungannya dengan pesepeda wanita, Na.

    Ngomong-ngomong, bersepeda bikin otot betis wanita jadi besar. Cukup besar segede gada.
    Menurut saya ketidaksopanan pengguna jalan raya itu mayoritas dilakukan oleh kaum pria. Kalau wanita yang mendominasi jalanan, mungkin mereka akan lebih sopan berlalu-lintas.

    Nah kan, perkara betis besar itu kan masalah penampilan. Satu hal yang sering menghantui kaum wanita. Betis bisa ndak besar kalau mengayuh sepedanya benar. Caranya, kayuh perlahan dengan gir enteng.
  • PEIN
    avatar komentator ke-12
    PEIN #Sabtu, 24 Apr 2010, 16:51 WIB
    Hm,
    Ibu saya juga suka bersepada ria kemana - mana.........
    [mas, komen saya kok sering ilang ya ?! Udah diulangi juga ilang....]
    komen ilang itu mungkin karena kamu salah masukan kode verifikasi. Salam buat ibumu yo le... :D
  • SINOBY85
    avatar komentator ke-13
    SINOBY85 #Sabtu, 24 Apr 2010, 12:47 WIB
    Budaya hidup sehat...........
    Lam kenal
    ayo olahragaaa...
  • ANNOSMILE
    avatar komentator ke-14
    ANNOSMILE #Sabtu, 24 Apr 2010, 10:29 WIB
    yang jelas bersepeda itu sehat..
    biar jalanan tidak berbahaya..maka car free day diadakan tidak hari minggu saja...
    Mestinya setiap hari, ide bagus kan No? :D