Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Rabu, 8 Mei 2019, 07:51 WIB

Sesuai namanya, Tanjung Ringgit adalah suatu tanjung[1] yang bernama Ringgit. Alasan kenapa dinamai Tanjung Ringgit dan bukan Tanjung Rupiah #eh itu aku kurang paham karena Mbah Google sepertinya tak menyediakan jawabnya.

 

[1] tanah (ujung) atau pegunungan yang menganjur ke laut (ke danau)

 

Anyway, jikalau ada Pembaca yang tahu asal-muasal nama Tanjung Ringgit, bolehlah kiranya berbagi informasi di kolom komentar. Terima kasih.

 

wilayah tanjung ringgit di lombok timur dilihat dari google maps
Wilayah tanjung ringgit dilihat dari Google Maps.

 

Tanjung Ringgit adalah tanjung yang terletak di sisi tenggara Pulau Lombok. Menurut Google Maps, jarak Tanjung Ringgit dari Kota Mataram adalah sekitar 85 km yang bisa ditempuh selama 2,5 jam perjalanan. Secara administratif, Tanjung Ringgit berada di Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

 

Alasan utama yang mendorong aku dan sang istri terlucyu jauh-jauh bertualang dari Jogja ke Tanjung Ringgit pada Senin (7/5/2018) silam adalah untuk menikmati hamparan padang rumput/tanah luas yang mirip sabana. Daripada capek-capek mendaki gunung, sepertinya “sabana” Tanjung Ringgit (yang bisa dijangkau dengan sepeda motor) adalah pilihan yang “cukup bersahabat”.

 

sepeda motor parkir di kawasan tanjung ringgit
Luas dan sepi. Bebas parkir di mana saja.

 

wanita sendiri di sabana tanjung ringgit

wanita berjalan di padang rumput tanjung ringgit

wanita berjalan di pinggir tebing tanjung ringgit
Menikmati sepi dan luasnya padang di Tanjung Ringgit.

 

Alasan kedua adalah kami ingin menyambangi tempat wisata yang sepi manusia. Jikalau Pembaca mendamba bentang alam luas yang hanya disinggahi segelintir manusia, Tanjung Ringgit adalah pilihan yang tepat. Dari foto-foto yang banyak beredar di jagat maya, sepertinya Tanjung Ringgit adalah tempat yang ideal untuk menyepi dan menyatu dengan kekayaan alam Pulau Lombok.

 

asal-usul pohon surga di tanjung ringgit
Pohon surga, ikon Tanjung Ringgit.

 

bentang alam di tanjung ringgit

pemandangan tebing laut lepas di tanjung ringgit

pesona tebing laut lepas di tanjung ringgit
Meskipun pemandangan tebingnya indah, tetap harus waspada!
Tebingnya rawan longsor dan anginnya lumayan kencang.

 

pulau sumbawa terlihat dari tanjung ringgit
Pulau Sumbawa terlihat di kejauhan. Kapan ya bisa ke sana?

 

pasangan turis asing berfoto di salah satu tebing tanjung ringgit
Antara kelompok pengunjung terpisah tebing nan jauh di sana.

 

meriam jepang di tanjung ringgit
Meriam peninggalan Jepang. Kondisi sekitarnya sudah bersih.

 

sumur air tawar di dasar tebing tanjung ringgit
Sumur air tawar di dasar tebing. Entah bagaimana cara menggapainya.

 

Akan tetapi, akan tetapi, dan akan tetapi....

 

Selain keindahan alamnya, Tanjung Ringgit memiliki “sesuatu” yang membuat para pengunjungnya harus menyiapkan derajat kesabaran ekstra tinggi. Apalagi, kalau bukan jalan menuju Tanjung Ringgit.

 

Satu hal yang perlu digaris bawahi dan ditekankan pada setiap orang yang berniat singgah di Tanjung Ringgit adalah:

 

Jalan menuju ke Tanjung Ringgit itu RUSAK PARAH!

 

Sekali lagi ya.

 

Jalan menuju ke Tanjung Ringgit itu RUSAK PARAH!

 

 

Yang harus ditekankan pula, panjang jalan rusak parah itu kira-kira adalah 10 km!

 

SEPULUH KILOMETER!

 

Jelas, jalan sepanjang 10 km itu bakal ditempuh DUA KALI ketika pergi dan pulang. Jadi, total perjalanan menempuh jalan rusak itu adalah kira-kira 20 km!

 

DUA PULUH KILOMETER!

 

Alhamdulillah-nya, di sepanjang jalan banyak papan petunjuk arah ke Tanjung Ringgit. Ajaibnya pula, masih ada patok-patok kilometer! Jadi, walaupun jalannya rusak, tapi kecil kemungkinannya untuk nyasar.

 

jalan raya di depan sd negeri jerowaru lombok timur

jalan aspal yang lebar dan mulus di lombok timur
Sebagian besar perjalanan menuju Tanjung Ringgit melewati jalan bagus seperti ini.

 

ujung jalan aspal di dekat masjid desa sekaroh jerowaru
Tapi, ternyata jalan beraspalnya berakhir di dekat masjid Desa Sekaroh.

 

papan petunjuk arah ke pantai pink lombok timur

papan petunjuk arah ke tanjung ringgit
Untung jalannya hanya satu, dilengkapi papan arah pula, sangat mengurangi potensi nyasar.

 

Apabila derajat kesabaran pengunjung tak terlalu tinggi dalam “menikmati” pembangunan di Lombok Timur yang belum merata itu, silakan menyewa mobil yang dilengkapi sopir. Tapi ya, siap-siap mabuk sepanjang perjalanan yang penuh goncangan. Siapkan pula kendaraan dalam kondisi prima.

 

Jikalau sepeda motor menjadi tunggangan menyusuri sudut-sudut Pulau Lombok, mau nggak mau porsi kesabaran ekstra harus dipersiapkan. Berhati-hati pula ketika berkendara, karena jika terjadi hal-hal yang nggak diharapkan, keberadaan bantuan, bengkel, dan tempat berobat amat langka.

 

jalan raya rusak di desa sekaroh lombok

pemukiman di pinggir jalan desa sekaroh lombok
Di awal jalan rusak, masih banyak dijumpai pemukiman warga
Kerusakan jalannya juga masih cukup manusiawi.

 

jalan rusak di desa sekaroh jerowaru menuju tanjung ringgit

jalan rusak di jerowaru lombok timur menuju tanjung ringgit

jalan pohon rindang menuju tanjung ringgit

jalan rusak setelah dari pantai pink ke tanjung ringgit lombok
Sekian kilometer kemudian, hanya ada hutan dan semak.
Kerusakan jalannya jelas sangat menguji kesabaran.
Bayangkan jika lewat jalan ini pada malam hari atau pas hujan turun.

 

Untuk menyusuri sudut-sudut Tanjung Kelayang serta mengabadikan keindahannya, waktu sehari rasanya belum cukup. Berhubung tempat ini luas dan sepi, cocok juga bila dijadikan tempat berkemah. Tapi ya sekali lagi, kehati-hatian dan kewaspadaan tetap harus dinomorsatukan.  

 

Jangan pula pulang kemalaman di Tanjung Ringgit! Sebabnya, nggak ada lampu penerangan di sepanjang jalan rusak itu! Bisa-bisa rawan celaka. Apalagi jika licin sehabis hujan.

 

Sebetulnya, bila terjadi apa-apa di Tanjung Ringgit, bantuan terdekat yang bisa dimintai tolong adalah para petugas jaga mercusuar Dirjen Perhubungan Laut. Di kompleks mercusuar ini juga ada toilet seumpama butuh tempat kondusif untuk menjawab panggilan alam.

 

sepeda motor parkir di luar kompleks mercusuar tanjung ringgit

bangunan mess untuk petugas jaga mercusuar tanjung ringgit
Mercusuar Tanjung Ringgit, satu-satunya lokasi yang dihuni manusia.

 

Jadi, dari sekian panjang ocehan di atas, yang harus disiapkan sebelum berkunjung ke Tanjung Ringgit adalah

 

  1. Kesabaran yang kuat,
  2. Kendaraan yang prima (termasuk kesediaan BBM),
  3. Perbekalan yang cukup, dan
  4. Perencanaan yang matang.

 

Sedangkan hal-hal yang patut diperhatikan dan diwaspadai dari Tanjung Ringgit adalah

 

  1. Jalan rusak pergi-pulang kurang lebih sejauh 20 km,
  2. Tidak adanya penerangan jalan sepanjang jalan rusak itu,
  3. Kondisi jalan rusak yang licin, bergelombang, dan menggenang ketika musim hujan,
  4. Minimnya kios, kedai, dan bengkel di sepanjang jalan menuju Tanjung Ringgit,
  5. Tidak adanya sinyal seluler di Tanjung Ringgit, dan
  6. Minimnya orang yang tinggal dan bisa dimintai bantuan di Tanjung Ringgit.

 

Entah kapan jalan ke Tanjung Ringgit bakal semulus pantat bayi. Sebelum itu terjadi, mungkin Tanjung Ringgit akan tetap menjadi tempat indah yang jarang dijamah di Lombok Timur.

 

Suka sekali dengan indahnya Tanjung Ringgit, tapi nggak suka banget dengan jalan rusak menuju sana!


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • BERBAGIFUN
    avatar komentator ke-0
    BERBAGIFUN #Kamis, 9 Mei 2019, 21:23 WIB
    udah ratusan purnama enggak kesini, ternyata jalan nya belum bagus bagus juga ya
    halahem...