Inti dari KKN adalah untuk bisa membaur ke masyarakat dan juga menerapkan ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah ke masyarakat. Karenanya, sudah jelas bahwa mau tidak mau setiap personil KKN harus berinteraksi dengan warga desa. Selama dua bulan KKN di Desa Kebondalem Kidul, aku berjumpa dan mengenal banyak warga desa. Berikut adalah beberapa warga desa yang memiliki andil penting selama KKN.
Keluarganya Teguh (Pak Pardiman, Bu Sartini, dan Anggi)
Karena markas Subunit 3 bertempat di rumah keluarganya Teguh, maka setiap hari aku selalu berinteraksi dengan mereka. Pak Pardiman adalah bapaknya Teguh yang bekerja sebagai tukang sapu di Taman Wisata Candi Prambanan. Setiap hari Pak Pardiman berangkat kerja selepas subuh menggunakan sepeda onthel. Pak Pardiman juga dikenal sebagai imam masjid Al-Mubarok.
Bu Sartini atau yang kerap dipanggil Bu Tini adalah ibunya Teguh. Beliau berasal dari Kebumen dan untuk menambah penghasilan keluarga maka beliau membuka warung mie ayam di muka rumah. Dari pukul 07.00 sampai 12.00, Bu Tini kerap ditugaskan untuk mengasuh Aditya.
Anggi adalah adik satu-satunya Teguh. Jangan tertipu dari namanya, sebab Anggi ini laki-laki lho! Anggi sudah lulus dari STM. Akan tetapi belum memiliki pekerjaan tetap. Setiap hari ia membantu usaha alat-alat pertukangan dan pertanian milik Pak Joko.
Keluarganya Pak Joko (Pak Joko, Bu Westri, Aji dan Aditya)
Pak Joko masih terhitung ponakan dari Bu Tini dan rumahnya pun berada tepat di sebelah selatan rumah keluarganya Teguh. Sebagai tetangganya Teguh, otomatis setiap hari aku juga berinteraksi dengan mereka.
Pak Joko membuka toko alat-alat pertukangan dan pertanian di rumahnya. Karenanya kami sering menyambangi rumah Pak Joko untuk membeli LPJ, Paku, Tali Bangunan, dan meminjam bengkel pertukangannya untuk mengerjakan program fisik.
Bu Westri adalah istri Pak Joko sekaligus ibu dari Aji dan Aditya. Bu Westri memiliki perawakan gemuk. Dari pagi sampai siang hari, beliau berada di Pasar Prambanan menjalankan kios daging segar. Oleh sebab itu beliau tidak sempat mengasuh Aditya dan menyerahkan tugas tersebut kepada Bu Tini. Pernah suatu hari aku dan Catur ditraktir gethuk oleh Bu Westri di Pasar Prambanan.
Aditya adalah bayi lucu nan menggemaskan berusia kira-kira 5 bulan yang kerap menjadi sasaran kegemasan Gunawan, Ayu, Wulan, dan Dita.
Icuk
Icuk adalah adik kandung Pak Joko. Aku tidak begitu tahu pekerjannya, tetapi ia sering sekali datang ke rumah dan ikut bergembira bersama kami. Menurut Anggi, Icuk cukup populer dikenal oleh seluruh warga Desa Kebondalem Kidul, mulai dari Koplak sampai Sojiwan.
Icuk gemar jalan-jalan, sampai-sampai di bulan Ramadhan ia selalu salat Tarawih di masjid yang berbeda-beda, dari Klaten sampai Jogja. Di akhir-akhir KKN, aku baru tahu bahwa Icuk punya keteguhan yang luar biasa. Karena hampir setiap hari ia harus sabar “diusili” oleh “penghuni-penghuni” rumahnya.
Mas Ndaru
Mas Ndaru adalah salah satu personil AMM (Angkatan Muda Masjid dan Mushalla) desa Kebondalem Kidul yang juga merangkap sebagai Kepala Dusun II. Rumah beliau menjadi satu dengan rumah ibundanya yang juga merupakan markas dari Subunit 2. Mas Ndaru banyak memberikan gagasan-gagasan serta ide-ide bagi program KKN kami.
Keluarga Pak Yono (Pak Yono, Bu Yono, Yayan)
Pak Yono adalah Kepala Dusun I yang bertempat tinggal di RW V (Kebondalem). Bu Yono sendiri adalah seorang guru. Mereka memiliki tiga orang anak perempuan, Ndari, Yayan, dan Jati.
Saat mempersiapkan perayaan 17 Agustus di RW V, dalam seminggu hampir setiap hari aku bertandang ke rumah Pak Yono untuk berkoordinasi dengan Yayan karena dirinya merupakan sekretaris KEKAL. Tapi anehnya, selepas KKN malah Yayan sering aku jumpai bertamu di kontrakan Gunawan. Entah ada apa ini.
Pak (Bos) Tunggul
Pak Tunggul adalah ketua RW V (Kebondalem-Kalongan). Beliau sehari-hari bekerja sebagai buruh di kompleks Candi Plaosan. Di malam hari, beliau menjadi tukang ojek di wilayah Malioboro.
Pak Tunggul adalah ketua RW yang nyentrik, karena kami bisa melepas sopan-santun kami ketika bercakap-cakap dengan beliau. Salah satu kegemaran beliau adalah mengajak anggota pria Subunit 3 untuk meronda malam di RW V.
Indro dan Tandro
Indro menjabat sebagai ketua KEKAL, sementara Tandro menjabat sebagai wakil ketua KEKAL. Dalam kegiatan KKN yang melibatkan pemuda-pemudi RW V, kami sering sekali berkoordinasi dengan mereka berdua. Terlebih lagi, Tandro adalah ketua panitia perayaan 17 Agustus di RW V. Aku pernah menjajah teras rumah Tandro untuk mengerjakan bingkai foto yang akan dipamerkan di balai desa. Tak disangaka juga, duet ketua dan wakil ketua KEKAL ini mahir dalam bermain bulutangkis.
Jadi demikian kiranya perkenalan dengan beberapa warga desa Kebondalem Kidul. Kalau ada salah sebut tolong dimaafkan yak! #senyum.lebar
partisipasinya u kemajuan desa Kebondalem Kidul. makasih
Salut ...
Nuwun ngguh Kagem Sedoyo mawon ...
maaf kalo banyak salah .. :)