Sampai pertengahan tahun 2017 silam, jika menyinggung:
- Lensa sudut lebar (wide angle)
- Untuk DSLR Nikon dengan sensor APS-C (kode lensa DX)
- Yang diproduksi oleh Nikon
maka pilihannya hanya ada dua:
- AF-S DX 10 – 24 mm f/3.5 – 5.6 seharga 15,5 juta rupiah ($900), atau
- AF-S DX 12 – 24 mm f/4 seharga 18,5 juta rupiah ($1.150)
Jika mencermati harga kedua lensa di atas, jelas keduanya bisa dikategorikan sebagai LENSA MAHAL toh?
Bayangkan! Belasan juta rupiah untuk satu lensa sudut lebar yang kalau dibanting saja remuk! #eh Memangnya lensa murah kalau dibanting nggak remuk? #hehehe
Dengan harga belasan juta rupiah itu, terus gimana nasib para pengguna DSLR awam (seperti para mahasiswa dan pekerja muda) yang tertarik untuk memiliki lensa sudut lebar buatan Nikon setelah mereka bersusah payah menabung selama bertahun-tahun untuk membeli paket kit DSLR Nikon entry level?
Pantas saja jika mereka kemudian lebih ikhlas menguras isi rekening bank untuk membeli lensa sudut lebar dari pabrikan ketiga (third party) semacam Sigma, Tamron, atau Tokina yang berharga jauh lebih murah sekitar 5 hingga 7 juta rupiah.
Pantas juga jika kemudian ada yang menyebut-nyebut bahwa Canon lebih bersahabat bagi fotografer amatir dikarenakan harga lensa-lensa sudut lebarnya lebih murah.
SILAKAN DIBACA
Apakah sebetulnya Nikon nggak peduli dengan para pengguna DSLR berkantong cekak supaya mereka bisa memiliki lensa sudut lebar bermerk Nikkor?
Sejahat itukah Nikon?
Betulkah Nikon adalah raksasa pabrikan fotografi yang hendak menguras isi dompet para pengguna dengan lensa sudut lebar yang berharga mahal?
Alhamdulillah, pada penghujung Mei 2017 silam Nikon akhirnya merilis lensa sudut lebar DX yang ramah kantong, dompet, dan rekening #senyum.lebar. Lensa tersebut bernama,
AF-P DX Nikkor 10 – 20 mm f/4.5 – 5.6 VR
Lensa tersebut resminya dijual seharga $310. Kalau di Indonesia lensa tersebut dijual di kisaran harga 4,7 hingga 5 juta rupiah.
Heh!? Lima juta rupiah itu murah!?
Yaaa... benda seharga lima juta rupiah kalau dibandingkan dengan benda belasan juta rupiah jelas lebih murah yang lima juta rupiah kan? Hehehe. #hehehe
Karena uang lima juta rupiah itu tetap terhitung banyak bagi umumnya penduduk Indonesia tercinta, maka pada artikel ini aku akan mengulas lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR yang hasilnya bisa digunakan untuk menyimpulkan apakah lensa ini wajib dimiliki, wajib dipinjam, atau malah dihindari sama sekali, hahaha. #senyum.lebar
Oke, langsung sajalah kita pindah ke anak bab di bawah.
Fisik Lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR
Pertama-tama aku mau membahas dari segi fisiknya dahulu. Sama seperti lensa Nikkor AF-P 18-55 DX VR yang pernah aku jajal, kesan pertama saat menggenggam lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini adalah berdimensi kecil dan berbobot ringan.
Kalau menurut timbangan murahan yang biasa aku gunakan untuk menakar ransum dry food-nya para pasukan berkumis #eh, lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini tercatat berbobot 228 gram!
Bobot lensa 228 gram itu jelas lebih enteng dari sebungkus kemasan minyak goreng 1 liter dan juga seplastik 1/4 kg bawang putih yang dijual para ibu bakul Pasar Kranggan. #eh #eh #eh
Singkat kata, lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini bukan termasuk lensa yang bakal membuat bobot barang bawaan pas hunting foto menjadi berat banget. #senyum.lebar
Sebagaimana, lensa-lensa entry level-nya Nikon, body lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR terbuat dari plastik. Mungkin itu juga yang menyebabkan bobotnya bisa seenteng 228 gram. Walaupun body-nya terbuat dari plastik, tapi plastiknya terasa berkualitas kokoh alias nggak terasa murahan dan gampang remuk. #senyum.lebar
Ukuran lensa juga bisa dibilang ringkas. Menurut informasi yang tertera di kartu petunjuk penggunaan, dimensi lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini adalah 77 mm x 73 mm. Di tanganku lensa ini terasa pas dalam genggaman.
Sebagaimana lensa-lensa AF-P yang kini menjadi andalan jenis lensa entry level-nya Nikon, lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini NGGAK DILENGKAPI SATU PUN TOMBOL! Ini membuat lensa terkesan bersih dan minimalis.
Di body lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR juga hanya terdapat tulisan di label nama lensa, focal length scale, dan juga nomor seri. Tertulis juga bahwa lensa ini Made in Thailand. Lensa ini juga nggak dilengkapi ornamen cincin perak yang menjadi pemanis di lensa Nikkor AF-P 18-55 DX VR.
Seperti yang terlihat pada foto, lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini tergolong lensa zoom dan memiliki ukuran teringkas ketika berada pada focal length 20 mm. Pada focal length 10 mm, lensa ini bertambah panjang sekitar satu cm.
Dalam pengoperasiannya, zoom ring dan focus ring bisa diputar-putar dengan lancar. Karena merupakan lensa jenis AF-P, maka untuk benar-benar bisa mengoperasikan focus ring harus menggunakan seri DSLR Nikon yang mendukung. Kinerja motor autofokusnya juga cepat dan nggak berisik.
Lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR memiliki diameter ulir filter sebesar 72 mm. Dalam boks, disertakan pula tudung lensa (hood) jenis bayonet berseri HB-81. Kelengkapan lain di dalam boks ada tutup lensa depan LC-72, tutup pantat lensa LF-4, dan kantong (carrying pouch) CL-1015.
Menyinggung tentang pantat lensa, lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR memiliki pantat (mounting) yang terbuat dari plastik. Mounting ini juga tanpa dilindungi karet weather sealing. Pada lensa “mahal”, umumnya mounting terbuat dari metal dan dilengkapi karet weather sealing agar lensa lebih tahan banting.
Yang jelas, jangan terlampau sering melepas lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR dari body kamera dan memain-mainkan zoom-nya. Sebab, “pantat” lensa ini nggak dilindungi oleh elemen lensa pelindung. Akibatnya, debu bisa bebas keluar-masuk lensa sesuka hati. #sedih
Cukup sudah ulasan fisiknya. Sekarang kita akan beralih mengulas kualitas hasil foto lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR. #senyum.lebar
Tes Ketajaman Lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR
Untuk menguji kualitas hasil foto lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR aku tes dengan cara memotret selebaran halaman koran yang ditempel dengan selotip di pintu. #senyum.lebar
Aku memotret dengan focal length 10 mm, 14 mm, dan 20 mm, karena itulah focal length yang biasa aku gunakan di lapangan saat memotret dengan lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR.
Berikut ini adalah hasil tes fotonya. #senyum
Dari hasil tes di atas, kelihatan banget ya kalau lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini tajam di bagian tengah foto (B). Bahkan di panjang focal length 10 mm dengan bukaan diafragma f/4.5 saja bagian tengah fotonya sudah tajam lho! Luar biasa. #senyum.lebar
Sayangnya, kualitas di sudut foto paling pojok kiri atas (A) kayaknya nggak terlalu bagus deh. Apalagi di focal length 10 mm. #sedih
Jika ingin kualitas sudut foto paling pojok kiri atas bagus di focal length 10 mm harus pakai diafragma f/16. Ini bukaan diafragma yang perlu shutter speed lama. Tapi, kalau niatnya untuk memotret pemandangan pakai tripod atau pakai teknik slow speed sih bukaan diafragma segitu nggak ada masalah.
Sedangkan kualitas foto di bagian bawah (B) buatku sih masih dalam penilaian yang… hmmm… okelah nanti bisa di-sharpening lagi pakai Photoshop, hahaha. #senyum.lebar
Penilaian umumnya, lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini kualitas fotonya bagus di focal length 20 mm dengan bukaan diafragma f/16. Untuk focal length lainnya, supaya kualitas fotonya tetap “aman” selalu pakai bukaan diafragma f/16 saja ya! #senyum.lebar
Cacat Optis Lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR
Bicara tentang cacat optis, hehehe, lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini tetap masih memiliki beberapa catatan negatif yang harus dimaklumi. Yah, namanya juga lensa entry level ekonomis. Bahkan lensa gelang emasnya Nikon juga masih punya beberapa kekurangan dalam hal kualitas optisnya lho! #senyum.lebar
Saat memotret di focal length 10 mm dan bukaan diafragma f/4.5 misalnya. Jelas sekali terlihat penggelapan di sudut-sudut foto (vignetting).
Vignetting ini bisa diatasi dengan mempersempit bukaan diafragma lensa. Katakanlah menjadi f/11. Hasilnya seperti foto di bawah.
Dalam praktek di lapangan, karena aku lebih banyak menggunakan lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR untuk memotret pemandangan dengan bukaan diafragma f/11 hingga f/16, jadinya aku nggak terlalu bermasalah dengan vignetting.
Toh, masalah vignetting juga bisa diobati pakai Camera RAW-nya Photoshop, hehehe. #hehehe
Hal yang perlu diperhatikan bagi fotografer yang lumayan sensitif dengan garis-garis lurus adalah distorsinya. Sebagai lensa wide angle, lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini juga masih mengalami distorsi barrel pada focal length 10 mm. Pada focal length 20 mm distorsi barrel-nya berubah menjadi distorsi pincushion.
Kalau menurutku sih distorsi lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini nggak begitu menganggu. Mungkin karena lagi-lagi, di lapangan aku memakai lensa ini buat memotret pemandangan yang jarang banget ada garis-garis lurus. #senyum.lebar
Oh iya, tolong abaikan penampakan kaki berkaos kaki hitam yang terekam pada tiga foto di atas. #hehehe
Hasil Foto Lapangan Lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR
Dari tadi kan aku menyinggung-nyinggung tentang penggunaan lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR di lapangan toh? #senyum.lebar
Buat yang ingin melihat hasil foto di lapangan, sumonggo simak foto-foto berikut. #senyum.lebar
Selain untuk memotret pemandangan, lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini juga bisa digunakan untuk memotret acara nikahan. Seperti nikahannya si mbak model yang tampak pada tiga foto di atas itu. #hehehe
Dengan sudut pandang yang lebar, maka lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ideal untuk memotret banyak orang di panggung pelaminan. Apalagi kalau ruang untuk memotretnya sempit. #senyum.lebar
Tapi ingat! Memotret manusia dengan focal length pendek dengan lensa sudut lebar bisa memunculkan efek distorsi barel yang mana berpengaruh kepada proporsi fisik si manusia. Misalnya besar kepala Denmas Brindhil di bawah ini jadi mirip seperti besar kepalanya Goes Moakh. #hehehe
Selain itu lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR juga nggak terbebas dari cacat lensa berupa aberasi kromatik. Pada foto di bawah bisa dilihat adanya garis berwarna merah dan hijau seperti yang ditunjuk panah kuning. Walaupun begitu, cacat aberasi kromatik ini bisa dengan mudah diatasi lewat aplikasi Lightroom.
Kesimpulan Lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR
Nah, di anak bab terakhir ini adalah kesimpulan dari semua ocehanku di atas tentang lensa lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR. #senyum.lebar
Kelebihan
Secara umum Nikkor AF-P 10-20 DX VR adalah lensa sudut lebar yang menyenangkan. Lensa ini menawarkan zoom sudut lebar dengan harga ekonomis dengan pengoperasian yang bebas frustasi. Apalagi lensa ini turut dilengkapi dengan fitur peredam getar (vibration reduction). Jarang-jarang lho ada lensa sudut lebar yang dilengkapi fitur peredam getar! #senyum.lebar
Eh, aku nggak menguji fitur peredam getarnya karena aku kan memotret pakai tripod terus. #hehehe
Kekurangan
Sebagaimana lensa-lensa dari golongan AF-P, lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini 100% berfungsi maksimal pada DSLR Nikon “terpilih”, yakni DSLR yang firmware-nya sudah mendukung pengoperasian lensa AF-P. Bagi pengguna yang sensitif dengan ketajaman sudut-sudut foto, kualitas sudut foto jepretan lensa ini kurang bisa dibanggakan. Tapi ya dengan harga yang ekonomis, tentu berlaku pakem “ada harga, ada rupa” toh? #senyum.lebar
Jadinya, beli lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR? Atau malah nggak beli nih? Saranku sih....
Beli Lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR Jika:
- Anggaran dana untuk beli lensa terbatas. (usahakan belinya jangan ngutang! #hehehe)
- Perlu memotret dengan lensa sudut lebar dengan apa pun kualitas hasil fotonya.
- Ingin hunting foto dengan bobot barang bawaan yang enteng.
Jangan Beli Lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR Jika:
- Sudah memiliki lensa sudut lebar buatan Nikon (yang harganya belasan juta rupiah itu #hehehe) atau lensa sudut lebar buatan pihak ketiga.
- Sensitif dengan kualitas ketajaman hasil foto terutama pada sudut-sudut foto.
- Ingin lensa bisa dipakai di DSLR lawas atau bahkan SLR jadul.
Sekian dulu ulasan lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR. Semoga artikel ini bisa membantu mengatasi kebimbangan, hahaha. #senyum.lebar
Oh iya, lensa Nikkor AF-P 10-20 DX VR ini ternyata… BISA DIPAKAI DI DSLR NIKON D80 LHO! #senyum.lebar #senang.banget