HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Meluruskan Sejarah Rumah Pocong Kotagede

Selasa, 19 Desember 2017, 05:00 WIB

Jadi, beberapa hari yang lalu aku terlibat obrolan dengan salah seorang pembaca blog pada artikel Rumah Pocong Kotagede. Beliau bernama Ibu Avit Sumbogo. Istimewanya, Bu Avit merupakan orang yang pernah menghuni rumah antik tersebut. #senyum.lebar

 

Dari serangkaian obrolan kami terkulik sejumlah hal yang mungkin bisa memberi pencerahan bagi para Pembaca sekalian yang penasaran dengan kemisteriusan Rumah Pocong. Tentu artikel ini terbit sudah dengan seizin beliau. #senyum

 

Oh, bagi Pembaca yang belum tahu. Rumah Pocong itu adalah sebutan lain bagi rumah tua bernomor 197 yang terletak di RW02, RT09, Desa Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

 

Untuk lebih jelasnya Pembaca bisa menyimak artikel di bawah ini.

 

 

Rumah Pocong Pernah Dihuni Lama

Menurut penuturan Bu Avit, beliau pernah tinggal di Rumah Pocong selama satu bulan pada tahun 1994. Pada saat itu beliau masih merupakan pengantin baru.

 

Pada waktu itu rumah tersebut juga dihuni oleh kakak Bu Avit. Sang kakak sudah terlebih dahulu menghuni rumah tersebut sekitar 5 tahun lamanya.

 

Selama satu bulan tinggal di rumah tersebut Bu Avit nggak menjumpai adanya keangkeran seperti yang selama ini ramai diperbincangkan. Nggak pernah ada penampakan pocong, genderuwo, kuntilanak, dan kawan-kawan sebangsa makhluk gaib. #senyum.lebar

 

Walaupun begitu, bukan berarti pada zaman dahulu Rumah Pocong sama sekali nggak memiliki cerita mistis lho! #senyum.lebar

 

"Percaya Nggak Percaya"-nya Rumah Pocong

Di Rumah Pocong, Bu Avit sempat juga mengalami hal-hal mistis yang masuk ke dalam ranah “percaya nggak percaya”. Semisal pernah pada suatu hari hujan turun ketika para penghuni rumah sedang keluar. Anehnya, ketika para penghuni pulang ke rumah mereka mendapati pakaian yang sedang dijemur di luar nggak basah karena sudah dimasukkan ke dalam almari.

 

Pertanyaannya, siapa yang melakukan itu? #hehehe

 

Pernah lagi ada kejadian, sandal si kecil yang hilang tiba-tiba diganti dengan sandal baru. Pernah juga pada saat Magrib listrik rumah tiba-tiba mati. Begitu kakak Bu Avit menyeru supaya jangan menganggu, eh listriknya kemudian menyala kembali.

 

Aneh toh? #hehehe

 

Kakek Penunggu Rumah Pocong

Menurut Bu Avit, Rumah Pocong itu memiliki “penunggu” yang berwujud sesosok kakek yang senang dengan anak kecil. Si kakek tersebut juga kerap menolong penghuni rumah. Intinya, si kakek tersebut bukanlah makhluk halus yang menakutkan dan membuat resah. Walaupun ya terkadang si kakek sedikit bertingkah usil. #hehehe

 

Keberadaan kakek “penunggu” tersebut bukan tanpa sebab. Rumah Pocong sebetulnya merupakan rumah kakek buyut Bu Avit yang (seingat Bu Avit) bernama Ki Atmo Sudigdo dan Ki Atmo Ikromo. Mungkin warga sekitar atau para sesepuh masih mengenali rumah ini sebagai Rumah Mbah Sudigdo.

 

Profesi kakek buyut adalah pedagang berlian. Si kakek “penunggu” sengaja ditempatkan di rumah tersebut untuk menjaga harta dan berlian milik kakek buyut. Sosok ini menghuni kamar di sisi barat.

 

Tentang Misteri Kamar Depan Rumah Pocong

Kata Bu Avit, kamar depan yang “terlarang” itu berisi dua almari besi yang sudah berkarat hingga sulit untuk dibuka. Dahulu, almari tersebut digunakan untuk menyimpan berlian-berlian milik kakek buyut.

 

Tulisan dilarang masuk yang terukir di pintu hanyalah kerjaan orang iseng belaka. Pintu kamar depan itu yang mengunci adalah Bu Avit. Rantai-rantai di rumah tersebut juga dipasang oleh Bu Avit. Entah kenapa bisa ada yang membukanya.

 

Oh iya, aku sempat menemukan foto isi kamar depan di halaman grup Facebook Kerabat Keliling Jogja yang sempat dipotret oleh Mas Budi Bhe dari jendela. Berikut adalah fotonya.

 

 

Kenapa Rumah Pocong Tidak Lagi Dihuni?

Tentang kenapa Rumah Pocong saat ini tidak dihuni itu karena para sanak keluarga telah memiliki rumah yang lebih baik. Akses kendaraan misalnya. Karena terletak di dalam gang, penghuni yang memiliki mobil jelas tidak mungkin untuk memarkirnya di area rumah. Meskipun begitu, rumah tersebut pernah mendapatkan penghargaan rumah sehat di Bantul.

 

Oh, satu lagi. Bu Avit bukanlah juragan bakpia. Beliau hanyalah seorang ibu RT pada umumnya. Kakek buyut beliau juga bukan golongan Orang Kalang. #senyum

 

 

 

Dari obrolan kami mengenai Rumah Pocong, Bu Avit ingin meluruskan bahwa rumah tersebut tidaklah seangker sebagaimana cerita-cerita yang beredar saat ini.

 

Rumah tersebut memang memiliki “aura” mistis yang memunculkan hal-hal yang di luar nalar. Meski demikian, Bu Avit menekankan bahwa hanya orang-orang yang berniat buruk di rumah tersebut yang bakal celaka. Jika tidak berniat buruk ya no problem! #senyum.lebar

 

 

Demikianlah cerita masa lalu dari Rumah Pocong yang dituturkan oleh Bu Avit. Semoga artikel ini dapat memberi pencerahan bagi kita semua yang penasaran akan rumah tersebut. #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI