HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Malioboro Jadi Bersih dan Lenggang pas Selasa Wage

Kamis, 28 September 2017, 09:01 WIB

Buat orang-orang yang pernah bersinggungan dengan Jogja, seharusnya sih sudah kenal sama Malioboro.

 

Lha, ya apa lagi toh!? Malioboro di Jogja kan ya cuma satu! Shopping street legendaris yang jadi lokasi favoritnya para wisatawan buat berburu oleh-oleh. #senyum.lebar

 

 

Nah, pada hari Selasa (26/9/2016) yang lalu Malioboro jadi berbeda. Bukan karena area pedestriannya ditambahi pernak-pernik yang lucu-lucu buat berswafoto lho! Tapi karena pada hari itu kawasan Malioboro BEBAS DARI PEDAGANG KAKI LIMA!

 

Jadi ceritanya, dalam rangka perayaan HUT Kota Yogyakarta yang ke-261, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta ingin menguji coba peraturan baru yang rencananya berlaku mulai September 2017 ini, yaitu:

 

SETIAP SELASA WAGE KAWASAN MALIOBORO BEBAS DARI AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA UNTUK DIBERSIHKAN.

 

Sumber:

https://jogjakota.go.id/news/Tiap-Selasa-Wage-Kawasan-Malioboro-Bersih-Dari-PKL

 

 

Yang dimaksud dengan kawasan Malioboro itu ya Jalan Malioboro plus Jalan Ahmad Yani. Gampangnya, mulai dari teteg sepur Stasiun Tugu sampai perempatan bangjo nol kilometer.

 

Sedangkan yang dimaksud Selasa Wage itu ya hari Selasa yang bertepatan dengan hari pasaran Jawa yang namanya Wage. Sekedar info, hari pasaran Jawa itu kan ada 5 yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

 

Eh, sebetulnya buatku dibanding Selasa Wage sih lebih menarik Selasa Kliwon. Sebab, pas malam Selasa Kliwon itu suasananya cocok buat bernostalgia sama film-filmnya almh. tante Suzanna. #eh #hehehe

 

Suasana Kawasan Malioboro pada Selasa Wage Pagi

Karena penasaran sama aktivitas bersih-bersih kawasan Malioboro, sekitar pukul setengah tujuh pagi aku bersepeda ke Malioboro. Niatnya sih sekalian mampir ke pasar nyari bakul buah yang masih menjual pepaya dengan harga Rp4.000 per kilogram. #pepaya.sekarang.mahal

 

Nggak ada tiga menit dari rumah, sampailah aku di Jalan Malioboro dan mendapati kawasan Malioboro yang betul-betul BEBAS DARI PEDAGANG KAKI LIMA dan basah karena disemprot air. #senyum.lebar

 

 

Seumur-umur baru kali ini aku melihat kawasan Malioboro tanpa satu pun pedagang kaki lima pas langit terang benderang. Apalagi, kayaknya bersih-bersih Malioboro sampai disemprot air baru sekali ini deh. Debu-debu sama kerak-kerak Malioboro mesti sudah tebal ya? Hahaha. #senyum.lebar

 

Untuk pasukan penyemprot air, Pemkot Yogyakarta mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran. Masing-masing mobil menyemprot area pedestrian di sisi timur dan barat.

 

Selain mobil pemadam kebakaran, Pemkot Yogyakarta juga mengerahkan mobil tangki yang biasa keluyuran menyemprot taman-taman kota. Eh, apa air yang dipakai untuk menyemprot Malioboro ini diambilnya juga dari Kali Code ya? #hehehe

 

 

Untuk petugas bersih-bersihnya Pemkot Yogyakarta menurunkan pasukan oranye Satgas Kebersihan. Bersenjatakan sapu lidi, sikat, serokan, dan segala macam alat kebersihan lain mereka menyapu area pedestrian setelah basah disemprot air. Beberapa petugas ada yang menyediakan sarung tangan untuk relawan reresik Malioboro.

 

Aku sempat ngobrol sama salah satu mas-mas berseragam oranye. Aku menunjuk ke salah satu lubang pohon yang di dalamnya menumpuk banyak sampah plastik. Si mas bilang sampah-sampah di dalam lubang pohon itu sulit untuk diambil kalau kerangkeng besinya nggak dibongkar dulu. Membongkarnya pun bukan perkara gampang. #sedih

 

Aku jadi gemes! Jengkel!

 

Area pedestrian Malioboro sudah dipercantik tapi kok kelakuan penggunanya masih primitif, suka membuang sampah tidak di tempat yang semestinya. #sedih

 

 

Selain pasukan oranye, ada juga personil-personil dari “kesatuan” lain seperti Linmas, paguyuban kusir andong, dan staf-staf hotel. Hmmm, sepertinya semua elemen masyarakat yang sering bersinggungan dengan kawasan Malioboro ikut turun tangan buat bersih-bersih. #senyum.lebar

 

Semoga ke depannya, yang ikut berpartisipasi membersihkan kawasan Malioboro semakin banyak. #senyum

 

 

Nggak ketinggalan juga aktivitas bersih-bersih yang dilakukan secara mandiri oleh pemilik kios-kios cenderamata. Kalau dipikir-pikir, misalkan kawasan Malioboro nggak pernah diistirahatkan dari aktivitas perdagangan kaki lima, mana bisa dibersihkan seperti ini?

 

Salut untuk para pedagang kaki lima di kawasan Malioboro yang ikhlas untuk nggak berjualan pada hari Selasa Wage. Sekali-kali, kawasan Malioboro memang perlu dibersihkan agar lebih segar dan nyaman. #senyum

 

 

Aktivitas bersih-bersih kawasan Malioboro berlanjut hingga muka pintu barat Pasar Beringharjo. Para pedagang kaki lima yang biasanya menggelar dagangan di depan muka pintu barat Pasar Beringharjo ikut meramaikan aktivitas bersih-bersih.

 

Area pedestrian di muka pintu barat Pasar Beringharjo ini juga disemprot air. Sumber airnya bukan berasal dari mobil dinas pemadam kebakaran, melainkan dari hidran di dalam pasar.

 

 

Seperti itulah suasana pagi hari kawasan Malioboro pada hari Selasa Wage saat dilakukan aktivitas bersih-bersih. Aku sendiri nggak berniat berlama-lama di sana karena khawatir ikut basah tersemprot air, hahaha. #senyum.lebar

 

Suasana Kawasan Malioboro pada Selasa Wage Sore

Karena penasaran sama suasana Malioboro setelah dibersihkan, selepas asar aku pun nengok sebentar ke sana. Kira-kira bersihnya Malioboro awet sampai sore nggak ya?

 

Hooo! Ternyata kawasan Malioboro benar-benar masih bersih sampai sore! #senyum.lebar

 

Nggak hanya itu saja! Aku pikir, pada Selasa Wage ini hanya pedagang kaki lima thok yang libur. Tapi ternyata, andong-andong dan becak-becak yang biasa berkerumun di sisi barat jalan juga ikut libur!

 

Waw! Aku jadi enak bisa motret dari sisi barat jalan Malioboro dengan leluasa. #senyum.lebar

 

 

Lenggangnya kawasan Malioboro pada Selasa Wage ini bisa juga dimanfaatkan untuk mengabadikan foto bangunan-bangunan tua yang menghiasi sisi barat jalan. Pada hari-hari biasa jelas susah toh buat memotret wujud bangunan tua yang “bersih” dari kerumunan kios cenderamata? #senyum.lebar

 

Hanya saja yang patut disayangkan, bangunan-bangunan tua di kawasan Malioboro ini banyak ditempeli papan-papan nama modern yang berukuran besar. Jadinya kesan Malioboro sebagai kawasannya bangunan-bangunan tua jadi kurang terasa. #sedih

 

 

Mengunjungi kawasan Malioboro yang bersih dan lenggang pada hari Selasa Wage adalah suatu pengalaman yang menarik. #senyum.lebar

 

Sebagai orang yang tinggal dekat kawasan Malioboro, jujur aku lebih senang dengan suasana Malioboro yang seperti ini. Sangat-sangat enak dan nyaman dipakai untuk berjalan kaki dengan santai. Rasanya, pada hari Selasa Wage ini para pejalan kaki benar-benar sangat diangkat martabatnya.

 

Hidup Koalisi Pejalan Kaki! Wekekeke! #senyum.lebar

 

 

Rencananya di masa mendatang Pemkot Yogyakarta bakal menggelar berbagai kegiatan seni dan budaya di kawasan Malioboro untuk menyemarakkan “ritual” Selasa Wage. Aku sih usul supaya pas Selasa Wage kawasan Malioboro juga bebas kendaraan bermotor pribadi selama 24 jam. #senyum.lebar

 

Eh, kalau dari berita, katanya pas siangnya di kawasan Malioboro ini digelar acara nikah massal di atas mobil pemadam kebakaran! Hadeh... ono-ono wae dab! #senyum.lebar

 

 

Nah, buat warga Kota Yogyakarta yang kebetulan selo dan juga buat para wisatawan dari luar Yogyakarta, mungkin sekali-kali boleh mencoba singgah di kawasan Malioboro pas hari Selasa Wage untuk merasakan suasana Malioboro yang berbeda dari biasanya. #senyum.lebar

 

Supaya nggak bingung, di bawah ini adalah daftar tanggal-tanggal pada sisa tahun 2017 dan 2018 yang akan datang yang bertepatan dengan hari Selasa Wage:

 

 

Eh, ternyata pada tahun 2018 hari libur nasional banyak yang bertepatan dengan hari Selasa Wage ya? #senyum.lebar

 

Apakah ini suatu kebetulan yang bisa dimaanfaatkan sebagai alasan buat dolan ke Malioboro? #senyum.lebar

 

Yang jelas! Mau kapan pun berkunjung ke Malioboro, entah itu pagi, siang, sore, atau malam, pesanku hanya satu:

 

JAGA SELALU KEBERSIHAN KAWASAN MALIOBORO DENGAN TIDAK NYAMPAH SEMBARANGAN!

 

Terima kasiiiih! #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI