Buat orang-orang yang pernah bersinggungan dengan Jogja, seharusnya sih sudah kenal sama Malioboro.
Lha, ya apa lagi toh!? Malioboro di Jogja kan ya cuma satu! Shopping street legendaris yang jadi lokasi favoritnya para wisatawan buat berburu oleh-oleh. #senyum.lebar
Nah, pada hari Selasa (26/9/2016) yang lalu Malioboro jadi berbeda. Bukan karena area pedestriannya ditambahi pernak-pernik yang lucu-lucu buat berswafoto lho! Tapi karena pada hari itu kawasan Malioboro BEBAS DARI PEDAGANG KAKI LIMA!
Jadi ceritanya, dalam rangka perayaan HUT Kota Yogyakarta yang ke-261, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta ingin menguji coba peraturan baru yang rencananya berlaku mulai September 2017 ini, yaitu:
SETIAP SELASA WAGE KAWASAN MALIOBORO BEBAS DARI AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA UNTUK DIBERSIHKAN.
Sumber:
https://jogjakota.go.id/news/Tiap-Selasa-Wage-Kawasan-Malioboro-Bersih-Dari-PKL
Yang dimaksud dengan kawasan Malioboro itu ya Jalan Malioboro plus Jalan Ahmad Yani. Gampangnya, mulai dari teteg sepur Stasiun Tugu sampai perempatan bangjo nol kilometer.
Sedangkan yang dimaksud Selasa Wage itu ya hari Selasa yang bertepatan dengan hari pasaran Jawa yang namanya Wage. Sekedar info, hari pasaran Jawa itu kan ada 5 yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Eh, sebetulnya buatku dibanding Selasa Wage sih lebih menarik Selasa Kliwon. Sebab, pas malam Selasa Kliwon itu suasananya cocok buat bernostalgia sama film-filmnya almh. tante Suzanna. #eh #hehehe
Suasana Kawasan Malioboro pada Selasa Wage Pagi
Karena penasaran sama aktivitas bersih-bersih kawasan Malioboro, sekitar pukul setengah tujuh pagi aku bersepeda ke Malioboro. Niatnya sih sekalian mampir ke pasar nyari bakul buah yang masih menjual pepaya dengan harga Rp4.000 per kilogram. #pepaya.sekarang.mahal
Nggak ada tiga menit dari rumah, sampailah aku di Jalan Malioboro dan mendapati kawasan Malioboro yang betul-betul BEBAS DARI PEDAGANG KAKI LIMA dan basah karena disemprot air. #senyum.lebar
Seumur-umur baru kali ini aku melihat kawasan Malioboro tanpa satu pun pedagang kaki lima pas langit terang benderang. Apalagi, kayaknya bersih-bersih Malioboro sampai disemprot air baru sekali ini deh. Debu-debu sama kerak-kerak Malioboro mesti sudah tebal ya? Hahaha. #senyum.lebar
Untuk pasukan penyemprot air, Pemkot Yogyakarta mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran. Masing-masing mobil menyemprot area pedestrian di sisi timur dan barat.
Selain mobil pemadam kebakaran, Pemkot Yogyakarta juga mengerahkan mobil tangki yang biasa keluyuran menyemprot taman-taman kota. Eh, apa air yang dipakai untuk menyemprot Malioboro ini diambilnya juga dari Kali Code ya? #hehehe
Untuk petugas bersih-bersihnya Pemkot Yogyakarta menurunkan pasukan oranye Satgas Kebersihan. Bersenjatakan sapu lidi, sikat, serokan, dan segala macam alat kebersihan lain mereka menyapu area pedestrian setelah basah disemprot air. Beberapa petugas ada yang menyediakan sarung tangan untuk relawan reresik Malioboro.
Aku sempat ngobrol sama salah satu mas-mas berseragam oranye. Aku menunjuk ke salah satu lubang pohon yang di dalamnya menumpuk banyak sampah plastik. Si mas bilang sampah-sampah di dalam lubang pohon itu sulit untuk diambil kalau kerangkeng besinya nggak dibongkar dulu. Membongkarnya pun bukan perkara gampang. #sedih
Aku jadi gemes! Jengkel!
Area pedestrian Malioboro sudah dipercantik tapi kok kelakuan penggunanya masih primitif, suka membuang sampah tidak di tempat yang semestinya. #sedih
Selain pasukan oranye, ada juga personil-personil dari “kesatuan” lain seperti Linmas, paguyuban kusir andong, dan staf-staf hotel. Hmmm, sepertinya semua elemen masyarakat yang sering bersinggungan dengan kawasan Malioboro ikut turun tangan buat bersih-bersih. #senyum.lebar
Semoga ke depannya, yang ikut berpartisipasi membersihkan kawasan Malioboro semakin banyak. #senyum
Nggak ketinggalan juga aktivitas bersih-bersih yang dilakukan secara mandiri oleh pemilik kios-kios cenderamata. Kalau dipikir-pikir, misalkan kawasan Malioboro nggak pernah diistirahatkan dari aktivitas perdagangan kaki lima, mana bisa dibersihkan seperti ini?
Salut untuk para pedagang kaki lima di kawasan Malioboro yang ikhlas untuk nggak berjualan pada hari Selasa Wage. Sekali-kali, kawasan Malioboro memang perlu dibersihkan agar lebih segar dan nyaman. #senyum
Aktivitas bersih-bersih kawasan Malioboro berlanjut hingga muka pintu barat Pasar Beringharjo. Para pedagang kaki lima yang biasanya menggelar dagangan di depan muka pintu barat Pasar Beringharjo ikut meramaikan aktivitas bersih-bersih.
Area pedestrian di muka pintu barat Pasar Beringharjo ini juga disemprot air. Sumber airnya bukan berasal dari mobil dinas pemadam kebakaran, melainkan dari hidran di dalam pasar.
Seperti itulah suasana pagi hari kawasan Malioboro pada hari Selasa Wage saat dilakukan aktivitas bersih-bersih. Aku sendiri nggak berniat berlama-lama di sana karena khawatir ikut basah tersemprot air, hahaha. #senyum.lebar
Suasana Kawasan Malioboro pada Selasa Wage Sore
Karena penasaran sama suasana Malioboro setelah dibersihkan, selepas asar aku pun nengok sebentar ke sana. Kira-kira bersihnya Malioboro awet sampai sore nggak ya?
Hooo! Ternyata kawasan Malioboro benar-benar masih bersih sampai sore! #senyum.lebar
Nggak hanya itu saja! Aku pikir, pada Selasa Wage ini hanya pedagang kaki lima thok yang libur. Tapi ternyata, andong-andong dan becak-becak yang biasa berkerumun di sisi barat jalan juga ikut libur!
Waw! Aku jadi enak bisa motret dari sisi barat jalan Malioboro dengan leluasa. #senyum.lebar
Lenggangnya kawasan Malioboro pada Selasa Wage ini bisa juga dimanfaatkan untuk mengabadikan foto bangunan-bangunan tua yang menghiasi sisi barat jalan. Pada hari-hari biasa jelas susah toh buat memotret wujud bangunan tua yang “bersih” dari kerumunan kios cenderamata? #senyum.lebar
Hanya saja yang patut disayangkan, bangunan-bangunan tua di kawasan Malioboro ini banyak ditempeli papan-papan nama modern yang berukuran besar. Jadinya kesan Malioboro sebagai kawasannya bangunan-bangunan tua jadi kurang terasa. #sedih
Mengunjungi kawasan Malioboro yang bersih dan lenggang pada hari Selasa Wage adalah suatu pengalaman yang menarik. #senyum.lebar
Sebagai orang yang tinggal dekat kawasan Malioboro, jujur aku lebih senang dengan suasana Malioboro yang seperti ini. Sangat-sangat enak dan nyaman dipakai untuk berjalan kaki dengan santai. Rasanya, pada hari Selasa Wage ini para pejalan kaki benar-benar sangat diangkat martabatnya.
Hidup Koalisi Pejalan Kaki! Wekekeke! #senyum.lebar
Rencananya di masa mendatang Pemkot Yogyakarta bakal menggelar berbagai kegiatan seni dan budaya di kawasan Malioboro untuk menyemarakkan “ritual” Selasa Wage. Aku sih usul supaya pas Selasa Wage kawasan Malioboro juga bebas kendaraan bermotor pribadi selama 24 jam. #senyum.lebar
Eh, kalau dari berita, katanya pas siangnya di kawasan Malioboro ini digelar acara nikah massal di atas mobil pemadam kebakaran! Hadeh... ono-ono wae dab! #senyum.lebar
Nah, buat warga Kota Yogyakarta yang kebetulan selo dan juga buat para wisatawan dari luar Yogyakarta, mungkin sekali-kali boleh mencoba singgah di kawasan Malioboro pas hari Selasa Wage untuk merasakan suasana Malioboro yang berbeda dari biasanya. #senyum.lebar
Supaya nggak bingung, di bawah ini adalah daftar tanggal-tanggal pada sisa tahun 2017 dan 2018 yang akan datang yang bertepatan dengan hari Selasa Wage:
- 26 September 2017
- 31 Oktober 2017
- 5 Desember 2017
- 9 Januari 2018
- 13 Februari 2018
- 20 Maret 2018
- 24 April 2018
- 29 Mei 2018 (pas hari raya Waisak)
- 3 Juli 2018
- 7 Agustus 2018
- 11 September 2018 (pas tahun baru Hijriyah 1440)
- 16 Oktober 2018
- 20 November 2018 (pas maulid Nabi Muhammad SAW)
- 25 Desember 2018 (pas hari raya Natal)
Eh, ternyata pada tahun 2018 hari libur nasional banyak yang bertepatan dengan hari Selasa Wage ya? #senyum.lebar
Apakah ini suatu kebetulan yang bisa dimaanfaatkan sebagai alasan buat dolan ke Malioboro? #senyum.lebar
Yang jelas! Mau kapan pun berkunjung ke Malioboro, entah itu pagi, siang, sore, atau malam, pesanku hanya satu:
JAGA SELALU KEBERSIHAN KAWASAN MALIOBORO DENGAN TIDAK NYAMPAH SEMBARANGAN!
Terima kasiiiih! #senyum.lebar
KATA KUNCI
- area pejalan kaki malioboro
- bersih-bersih malioboro
- danurejan
- gondomanan
- hari pasaran jawa
- hut kota yogyakarta
- jalan ahmad yani
- jalan maliboro
- malioboro
- malioboro
- malioboro selasa wage
- mobil pemadam kebakaran
- ngupasan
- pasar beringharjo
- pedagang kaki lima malioboro
- pedestrian
- pedestrian malioboro
- pemerintah kota yogyakarta
- reresik malioboro
- sapu lidi
- satgas kebersihan
- selasa wage
- stasiun tugu
- suryatmajan
- trotoar
- trotoar malioboro
- yogyakarta
Hidup pejalan kaki! :D
Salam Dab.
Salam juga. :D
Sekarang dah ada pohon pepaya di rumah. Buahnya banyak tapi belum pada mateng. :(
Memang enaknya punya pohon pepaya di rumah. Tapi, kalau pohonnya tumbuh semakin tinggi malah susah ngambil buahnya.
Beda banget suasananya dengan Malioboro dulu. Udah lama banget gak ke sana.
Semoga ke depannya para penikmat Malioboro bisa menjaga kebersihan.
Iya, mari berdoa semoga para pengunjung Malioboro bisa menjaga kebersihan.