HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Konversi File Foto RAW ke JPEG dengan RAW.Pics.io

Kamis, 8 September 2016, 09:00 WIB

Google Analytics menyebutkan, Pembaca-Pembaca yang nyasar ke blog Maw Mblusuk? ini sebagian besar karena ingin mencari jawaban atas pertanyaan:

 

  1. Bagaimana cara mengubah file RAW jadi JPEG?
  2. Apa RAW Converter file RAW ke JPEG?
  3. Gimana cara membuka file NEF/CR2/ARW di Photoshop?
  4. Bagaimana cara mengubah file NEF/CR2/ARW jadi JPEG?
  5. Dan lain sejenisnya

 

Jujur ya, cara membuka file RAW yang dihasilkan oleh kamera DSLR atau Mirrorless yang berbeda-beda standar file-nya itu memang rumit. Jadi wajar lah kalau banyak pengguna (khususnya pemula #hehehe) yang kemudian bingung ketika berhadapan dengan file RAW. #senyum.lebar

 

Solusi untuk menjawab sekian banyak pertanyaan-pertanyaan sejenis di atas adalah dengan memakai RAW Converter. Tapi ingat! RAW Converter itu NGGAK HANYA Photoshop doang lho!

 

 

Beberapa waktu yang lalu aku iseng-iseng googling perkara RAW Converter dan ndilalah ketemu satu RAW Converter menarik yang nongol di halaman pertama pencarian.

 

Inilah dia

 

RAW.Pics.io

 

Alamat web-nya di:

 

http://raw.pics.io

 

 

RAW.Pics.io ini adalah RAW Converter yang jenisnya web application. Jadi, selama ada web browser dan koneksi internet, RAW.Pics.io bisa digunakan untuk mengkonversi file RAW menjadi JPEG!

 

Salah satu keunggulan web application adalah sifatnya yang cross platform. Jadinya mau pakai Windows, Linux, Mac, atau Android kek, RAW.Pics.io tetap bisa berfungsi!

 

Praktis banget toh? Nggak perlu lah itu install Photoshop. (mengurangi pembajakan software juga kan? #hehehe)

 

Jadi, mari kita uji RAW.Pics.io ini untuk mengkonversi file RAW! #senyum.lebar

 

Langkah-Langkah Konversi Pakai RAW.Pics.io

Sebagai kelinci percobaan, aku memakai file RAW dari DSLR Nikon D5200 dengan ukuran file 21 MB. Untuk memulai proses konversi, cukup drag and drop file RAW ke halaman web. Gampang ya?

 

 

Setelah itu halaman web mendadak jadi hitam pekat! Gyahahaha. #senyum.lebar

 

Ini boleh jadi karena sedang loading menungu proses upload file ke server selesai. Sekadar informasi, aku pakai koneksi internet IndiHome yang (katanya) max download speed-nya 10 Mbps dan max upload speed-nya 1 Mbps.

 

 

 

Nggak sampai semenit, muncullah preview foto dari file RAW yang barusan aku upload. Kualitas preview fotonya terlihat bagus.

 

Di sisi kiri layar itu ada panel untuk melakukan serangkaian operasi pada file RAW. Sementara di sisi kanan layar ada panel preview thumbnail untuk foto-foto yang sudah di-upload. Sepertinya RAW.Pics.io mendukung upload banyak file sekaligus.

 

 

 

Kemudian aku klik panel di sisi kiri dan terbukalah menu seperti foto di atas. Perintah utamanya ada Add new file, Save this file, Save All to PDF (wow!), Edit, Create website (menarik!), Help, Share (Facebook, Twitter, Google+, Pinterest).

 

Selain itu, ada juga informasi ringkas metadata pemotretan dan juga tombol show jpg dan show raw. Eh?

 

Supaya Pembaca nggak bingung, sebetulnya di file RAW yang ukurannya besar itu, selain ada data RAW juga disisipkan file JPEG. Itu sebabnya kenapa di kamera atau di sistem operasi (misal Windows Explorer) kita bisa melihat thumbnail file RAW meskipun file-nya nggak bisa dibuka.

 

Tapi ini jelas beda lho ya dengan pilihan RAW + JPEG yang ada di pengaturan kamera!

 

 

 

Oh iya, untuk perintah Create website ternyata baru dalam tahap experimental!

 

Jelas ketahuan kalau aplikasi RAW.Pics.io ini masih dalam tahap pengembangan. #senyum.lebar

 

 

 

Aku menduga foto yang tampil di halaman web RAW.Pics.io ini adalah dari file JPEG yang disisipkan di file RAW tersebut. Jadi, untuk mendapatkan kualitas RAW yang sesungguhnya, aku coba saja nge-klik tombol show raw.

 

Setelahnya loading lama seperti foto di atas. Maklum, ukuran file yang jadi kelinci percobaan ini kan 21 Mb. #senyum.lebar

 

 

 

Setelah nunggu lumayan lama, EH, muncul pesan di atas! Ternyata tombol show raw ini fitur berbayar! Hu hu hu... lama-lama loading ternyata mesti bayar. #sedih

 

Walaupun ya biaya langganannya lumayan murah sih. Setahun “hanya” $4.99! Bandingkan dengan Adobe Photoshop Lightroom CC yang sebulannya $9.99.

 

Tapi tetap saja, PENOTON KECEWA! #senyum.lebar

 

 

 

Oke, oke, oke.

 

Nggak apa-apalah fitur tombol show raw nggak bisa dipakai. Yang penting fitur tombol show jpg masih bisa difungsikan. #senyum.lebar

 

Kemudian, iseng-iseng aku coba nge-klik pilihan menu Edit. WOH! Ternyata lumayan banyak juga fiturnya. Ada Crop, Rotate, Gradient, Brightness/Contrass, Saturation, Temperature, bahkan HSL!?

 

Gile... sudah hampir mirip aplikasi RAW Converter Lightroom aja ini. #senyum.lebar

 

 

 

Next, aku iseng-iseng mencoba mengubah-ubah parameter menu Edit. Ternyata, loading untuk memproses perubahannya LAMA BANGET! Nggak bisa langsung ng-edit what you change is what you see.

 

Wew....

 

 

 

Pas lagi loading menunggu proses edit ini, aku kok merasa kinerja komputer yang aku pakai jadi melambat ya? Jadinya aku buka Task Manager dan WOW... CPU Usage nya 99%! Dan yang bikin CPU-nya kerja keras adalah Firefox! Gyahaha. #senyum.lebar

 

Komputer yang aku pakai sehari-hari ini pakai prosesor AMD APU A4 3400 2.7 Ghz, Memory DDR3 PC3200 4 Gb, dan sistem operasi Windows 8.

 

Eh, bisa jadi kinerja komputer jadi lambat ini karena aku sambil streaming-an nonton anime Amanchu! sih. #hehehe Tapi, biasanya aku ng-edit foto pakai Photoshop atau Lightroom sambil streaming-an ya normal-normal saja.

 

Eh, eh, eh, Pembaca ada yang nonton anime Amanchu! juga nggak? #senyum.lebar

 

 

 

Akhirnya, aku putuskan saja untuk menyudahi proses edit dan mengkonversinya jadi file JPEG. Pilihan untuk mengkonversi file RAW jadi file JPEG dengan meng-klik perintah Save this file, di panel menu sisi kiri.

 

Pilihan pengaturan konversi ke file JPEG ini menurutku sudah baik. Oh iya, jangan coba-coba untuk nge-save dengan resolusi (image size & density) yang besar lho! Soalnya, nanti CPU-nya jadi makin kerja keras dan web browser nge-hang seperti screenshot di bawah ini. #senyum.lebar

 

 

 

Setelah menunggu sekian menit, proses konversi ke file JPEG akhirnya selesai juga. Pengguna dipersilakan untuk menyimpan file hasil konversi ke komputer.

 

Terus terang, dibandingkan aplikasi RAW Converter seperti Lightroom, proses konversi RAW.Pics.io ini LEBIH LAMA!

 

 

Pendapat Tentang RAW.Pics.io

Bagaimana pendapat seorang Wijna tentang aplikasi RAW.Pics.io ini?

 

Menurutku aplikasi RAW.Pics.io ini sudah berfungsi layaknya aplikasi RAW Converter yaitu bisa mengkonversi file foto RAW menjadi file JPEG. Gratis pula! #senyum.lebar

 

Hanya saja ya masih banyak kekurangannya. Terutama ketika digunakan untuk ng-edit foto. Mungkin jika memakai koneksi internet yang lebih cepat dan juga komputer dengan spesifikasi yang lebih canggih, proses edit fotonya bakal lebih cepat.

 

Yang jelas, bagi orang yang sekadar ingin mengkonversi file RAW jadi file JPEG tanpa perlu meng-edit foto, aplikasi RAW.Pics.io ini aku rasa sudah CUKUP. Tidak perlu lah itu install Photoshop atau Lightroom.

 

Kalau aku sendiri sih masih lebih cinta sama Lightroom dan masih memantapkan hati buat nabung untuk beli versi aslinya, hahaha. #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI