Aku itu termasuk orang yang kurang menikmati masa-masa sekolah. Alhasil, kampus adalah satu-satunya tempatku belajar yang menyimpan segudang kenangan indah.
Boleh dikata, semasa aku kuliah dulu, kampus ibarat rumah kedua. Rasa-rasanya, nggak mampir kampus selama beberapa hari itu seperti ada sesuatu yang kurang.... #lebay#banget
Dua Kampus yang Menyimpan Kenangan
Semasa aku masih aktif sebagai mahasiswa prodi matematika FMIPA UGM angkatan 2004 (mendadak berasa tua #hehehe), ada dua kampus yang menjadi tempatku berkuliah. Kedua kampus ini terpisah jarak kurang-lebih sekitar satu kilometer. Untungnya masih terletak di pinggir jalan raya yang sama.
Kami, mahasiswa FMIPA UGM, menyematkan panggilan mesra untuk kedua kampus ini dengan julukan MU (dibaca em-yu) dan MILAN (bacanya tetap mi-lan #hehehe). Entah siapa yang pertama kali memberi sebutan ini dan kenapa pula namanya mirip dengan nama klub sepak bola di Eropa sana ya? #hehehe
Sebagaimana lazimnya budaya Jawa, ternyata pemberian nama ini nggak sembarangan! Ada makna yang tersirat bila kita mau mengurai kepanjangan dari dua nama tersebut.
Mungkin Pembaca sendiri sudah bisa menebak. Nama MU tidak lain adalah singkatan dari MIPA Utara. Sedangkan nama MILAN tidak lain adalah MIPA Selatan.
Namanya juga orang Jogja. #hehehe Penyebutan utara – barat – selatan – timur pada suatu bangunan adalah sesuatu hal yang umum dipraktekkan hingga detik ini.
Paham toh? #senyum.lebar
Hobi Motret yang Berawal dari Basecamp
Kedua kampus ini, MU dan MILAN, sama-sama tempat bercokolnya jutaan kenangan manis semasa muda. Akan tetapi, buatku MU adalah kampus yang paling terkenang menyenangkan.
Kuat dugaan, penyebab utama kampus MU lebih menyenangkan adalah karena di sana terdapat suatu tempat yang kerap disandikan oleh mahasiswa program studi matematika dengan nama basecamp.
Apa basecamp itu?
Ooo jelas!
Basecamp adalah nama lain dari sekretariat Himpunan Mahasiswa Matematika FMIPA UGM! #senyum.lebar
HIDUP Himatika UGM! #mendadak.berasa.muda
Basecamp berwujud ruangan yang mirip kamar kamar kos-kosan mahasiswa Jogja pada umumnya. Luasnya mungkin hanya sekitar 3.5 x 3.5 meter dengan lantai yang beralaskan karpet. Selain lemari yang penuh dengan kertas, buku, dan trofi, di dalam basecamp juga terdapat satu perangkat komputer tua yang dihibahkan fakultas.
Basecamp terbuka bagi setiap mahasiswa matematika UGM. Nggak peduli apakah dia pengurus Himatika UGM ataukah hanya penggembira (bukan figuran lho ya! #hehehe). Basecamp adalah tempat kami bercengkrama, lintas angkatan, lintas gender, lintas agama, dan lintas-lintas lainnya.
Di basecamp inilah aku menikmati masa-masa kuliah yang menyenangkan. Selain hobi nongkrong di basecamp, aku lambat laun mulai punya hobi baru, yaitu memotret teman-teman kuliah. #senyum.lebar
Awalnya ya masih pakai kamera saku. Barulah di tahun 2007 aku beralih pakai DSLR. Dari yang semula hanya senang memotret teman-teman kuliah, aku pun jadi senang memotret lingkungan kampus. Alhamdulillah, sampai sekarang hasil foto ber-giga-gigabytes semasa aku kuliah itu masih ter-backup aman. #senyum.lebar
Boleh dibilang kalau pas sekolah dulu aku benar-benar merasa kalau aku benci sekolah. Tapi, pas kuliah ini aku merasa kalau aku betul-betul suka kuliah. Benar-benar merasa kalau 9 semester itu terasa begitu singkat. Sesingkat kejapan mata. #mendadak.mellow
Kisah Kampus Selepas Lulus
Beberapa tahun setelah aku lulus. Kalau nggak salah sekitar tahun 2010 atau 2011. Aku mendapati kabar bahwa gedung di MU tempat basecamp berada hendak dirobohkan untuk dibangun gedung baru. Di beberapa sudut bangunan terlihat tulisan “bangunan ini dilelang”.
Basecamp sendiri kemudian dipindah lokasi ke MILAN. Dekat parkiran dalam sepeda motor. Sepertinya, luas basecamp “darurat” ini lebih kecil dari basecamp sewaktu masih di MU dulu. Tapi ya masih mending lah Himatika UGM tetap diberi basecamp pengganti.
Menurutku, pindahnya basecamp ke MILAN ini juga ada sisi positifnya. Oleh karena sebagian besar kegiatan perkuliahan program studi matematika terfokus di MILAN, alhasil kepindahan basecamp ini sangat memudahkan teman-teman mahasiswa untuk meramaikan basecamp. Dekat dengan kantin juga. Makin klop lah. #senyum.lebar
Aku sendiri semenjak lulus kuliah berangsur-angsur jadi makin jarang mampir kampus. Terlebih setelah basecamp pindah ke MILAN. Rasanya malas kalau harus masuk MILAN. Bayangannya serasa mau kuliah lagi, hahaha. #senyum.lebar
Kemudian, rencana penggusuran pun akhirnya benar-benar terjadi. Bangunan yang menjadi basecamp sekaligus ruang kuliah berprefiks C rata dengan tanah. Hilang sudah bangunan yang menjadi sarang kenangan semasa aku masih mahasiswa dulu.
Pikirku, setelah bangunannya dirobohkan akan segera dibangun gedung yang menjadi penggantinya. Tapi, sampai pertengahan 2013, gedung yang baru belum juga dibangun. Bekas bangunan lama kini berwujud tanah lapang yang ditumbuhi rerumputan liar diselingi pohon pepaya.
Jikalau mahasiswa matematika angkatan 2013 ke atas nggak hobi mengulik arsip foto-foto lama seputar kampus MU, bisa jadi mereka nggak akan pernah tahu bahwa di sana dulu pernah berdiri bangunan yang menaungi basecamp.
Sebetulnya, Fakultas MIPA punya rencana membangun 2 gedung perkuliahan baru di kampus MU. Mungkin karena keterbatasan anggaran, makanya difokuskan untuk membangun satu gedung terlebih dahulu. Eh, apa mungkin juga karena belum ada kontraktor yang berminat ya?
Gedung perkuliahan baru yang pertama kali dibangun di kampus MU ini berdiri di lahan bekas kantin MIPA dan gedung kuliah berprefiks G. Kalau nggak salah, sekitar tahun 2014 gedung baru ini sudah berdiri dan difungsikan sebagai gedung perkuliahan.
Sementara itu, gedung yang rencananya dibangun di lahan bekas basecamp, masih juga belum dibangun. Entah kapan bakal terlaksana....
Menyusup ke Gedung Baru Kampus Utara FMIPA UGM
Waktu pun terus bergulir. Hingga akhirnya tibalah pada bulan April 2016. Tepatnya, pada hari Minggu tanggal 17 April 2016.
Pada siang hari itu, aku sedang dalam perjalanan pulang dari Sarang Penyamun. Rutenya menyusuri Selokan Mataram ke arah barat. Niatnya sih waktu itu lewat depan RS Dr. Sardjito.
Saat mendekati bundaran pascasarjana, aku terpana oleh pesatnya pembangunan di Fakultas Biologi. Terutama karena jalan setapak yang dulu sering aku lalui saat baru tiba atau hendak naik ke bus jalur 2 dan 4 kini lenyap ditelan pembangunan gedung baru. Hilang lagi satu tempat kenangan semasa kuliah dahulu. #sedih
Saat itulah mendadak terbesit pikiran, “Gimana ya kabar kampus MU sekarang?”
Alhasil, aku arahkan sepeda masuk ke kampus MU. Lewat jalan belakang yang dekat jalan masuk ke Fakultas Teknik.
Kalau diingat-ingat, semenjak tahun 2014, aku belum pernah lagi mampir ke kampus MU. Padahal, melintasi jalan raya depan kampusnya sih hampir setiap hari. #senyum.lebar
Dulu-dulu, aku ya kalau mampir ke kampus MU ya pas hari libur. Supaya nggak kepergok sama bapak dan ibu dosen, hihihi #senyum.lebar. Nanti mereka heran lagi. Kok, mantan mahasiswa mereka yang satu ini sampai sekarang masih melajang keluyuran di kampus dan juga masih “gitu-gitu” saja? Gyahahaha. #senyum.lebar
Memasuki kawasan kampus MU, aku perhatikan bangunan-bangunan yang ada terlihat masih sama seperti saat aku terakhir berkunjung kemari. Gedung Jurusan Fisika masih sama. Gedung administrasi akademik masih sama. Gedung Jurusan Kimia masih sama. Gedung dosen Jurusan Matematika masih sama. Gedung SIC (Student Internet Center) masih ada (meskipun hari Minggu tutup #hehehe).
Yang bikin aku pangling ya gedung baru di bekas basecamp yang berdiri megah seperti foto di bawah ini.
Weh! Kapan dibangunnya ini? Kok cepat sekali jadinya?
Setelah memastikan kondisi sekitar aman dari pengawasan bapak-bapak SKK (Satuan Keamanan Kampus), aku mulai blusukan di gedung baru. Semoga saja nggak ada yang memergoki aksiku ini. Seandainya aku mengaku sebagai alumni apa ada yang percaya ya? #hehehe
Gedung baru ini terdiri dari 5 lantai dengan gaya arsitektur yang sama dengan gedung-gedung baru di lingkup kampus UGM. Sebagai penghubung antar lantai disediakan tangga dan juga lift. Sayang akses masuk ke lobi tempat lift berada saat itu ditutup.
Sewaktu itu aku hanya sempat menjelajah lantai basement, lantai satu, dan lantai dua. Selain karena khawatir nanti sepedaku raib digondol maling (waktu itu lupa nggak bawa rantai sepeda #hehehe), sebagai orang matematika aku menganut paham “induksi matematika” yang menyatakan bahwa,
Jika kondisi di lantai satu seperti itu dan diasumsikan kondisi lantai ke-n juga seperti itu, maka aku percaya dengan bukti bahwa kondisi di lantai ke-n+1, n+2, dst juga sama seperti itu. #hehehe
Jelas, yang di atas itu adalah versi ngawur dari konsep induksi matematika yang dulu mati-matian aku pelajari di mata kuliah wajib bernama PLMH (Pengantar Logika Matematika dan Himpunan) yang diampu Pak Budi Surodjo a.k.a Pak Burdjo.
Pertama kali ngambil dapat D. Pas diulang baru dapat A. Dendam terbalaskan! Hahaha. #senyum.lebar
Secara keseluruhan aku terkesima dengan gedung baru di Fakultas MIPA ini. Semoga dengan ini teman-teman mahasiswa dan bapak-ibu dosen lebih nyaman dalam kegiatan belajar-mengajar. Semoga juga basecamp Himatika UGM dipindah ke sini. #senyum.lebar
Eh, apa kelak semua perkuliahan prodi matematika yang diselenggarakan di kampus MILAN bakal dipindah ke gedung baru ini ya? Dari dulu sudah beredar kabar bahwa kampus MILAN mau diambil alih pengelolaannya oleh Jurusan Ilmu Komputer.
Meskipun aku rasa, gedung ini belum digunakan dalam waktu dekat karena masih dalam tahapan finishing. Mungkin ya baru dioperasikan penuh di tahun ajaran baru Agustus 2016 nanti.
Di dekat gedung baru ini aku lihat ada tanah lapang yang dahulu bekas ruang kuliah prefiks B dan juga bangunan administrasi program studi Elektronika dan Instrumentasi (Elins). Kalau dari bau-baunya, di lokasi ini juga bakal dibangun gedung baru, mengingat daya tampung mahasiswa UGM selalu bertambah dari tahun ke tahun.
Ya begitulah. Mari kita lihat seperti apa kampus MU 2-3 tahun ke depan. Apakah bakal ada gedung baru yang muncul? Ataukah ada gedung lama yang dirobohkan?
Bagiku yang selepas lulus kuliah masih bermukim di Jogja (plus hobinya motret-motret), aku merasa adalah salah satu tugasku untuk menjadi saksi mata pesatnya perkembangan kampus dan menyajikannya pada siapa pun yang pernah terlibat dengan aktivitas kampus. #senyum
Pembaca yang dulu kuliah, kapan terakhir kali berkunjung ke kampus? #senyum.lebar
kangen banget sama suasana kampus
MIPA.
terakhir kesana taun 2012, cuma mampir k
kantin MU yg ternyata udah pindah d
belakang demi sepiring nasi ayam lada
hitam ala kantin MU.
Makasi banyak buat foto2 kerennya mas,
dikepala berasa kek diputerin lagi video
jaman2 masih aktif jd mahasiswa Mipa
2006-2010, banyak kenangann yg takkan
terlupakan, hikzzzz
Laboratoriun MIPA pindah ke mana yaaa... apa dibikin ruang spesial? Saya anak Kimia 07...
Wah, sepertinya kalau laboratorium kimia ya tetap di gedung kimia Mbak.
BTW, spot angkernya ga ada nih?
Or spot spot pacaran gitu?!!.. Wkwkwk....
Kampus jadi bagus, semoga warganya orang bisa \"njaga\"... Semoga pemikiran dan prestasinya juga makin sip..
Lanjutkan Om...
Salam,
Nieko Patera - Stat04
Yup, semoga warga FMIPA bisa menjaga bangunan bagus yang satu ini. Semoga juga para mahasiswa dan dosen-dosennya semakin berprestasi. :D
Santai Bro. Bakal tetap di-update semisal pas selo main ke sini. :D
Semoga tetep jaya deh FMIPA UGM
Captain
Juara Chemistry CUP 2006
Sayangnya dulu nggak kepikiran poto-poto begitu ya di kampus? Hahaaha telatt.
Kampusnya megah dan besar jadi mungkin tidak terdengar ya ..
BTW, Mas Mawi ini mantan aktivis kampus toh ... jadi inget masa-masa kuliah ... saya sih kebanyakan tidur kayaknya ... maklum lagi mengejar mimpi. :D
Saya bukan aktivis kampus Kang. Lebih tepatnya penggembira. Karena bisa numpang main game di komputer ruang sekretariat. Sama bisa numpang tidur, hahaha. :D
Bajigur, baca tulisan ini berasa baru keluar dari gua!
Baru tahu kalau basecamp udah jadi gedung mirip hotel! Baru tahu kalau pakai konsep basement juga gedungnya! Baru tahu kalau si penulis masih aktif ngeblog dan melajang! Eh.
Saat ini sering lewat MIPA sih..lewat di jalan Kaliurangnya aja. :p
Saya dulu juga sering naik turun bus di situ... sering makan di kantin MIPA yang tadi sebelum pindah ke belakang...jadi kangen Jogja.
Tapi kuwi kantinne MU emang nyenengin, mahasiswa sama dosen bisa duduk bareng. Seumur-umur yo gur kuwi kantin paling nyaman semilir angin, plus hargane. Sayange gur bertahan berapa tahun :(
Sekarang kantin MU pindah ke belakang gedung Fisika Em.
Terakhir main ke MIPA pertengahan tahun lalu, nemuin dosen pembimbing lapangan KKN. :D
Denger-denger jurusanku yo meh dibangun, isunya dari dulu menggusur ruang KM-BSO untuk ditingkat dan dipindah di lantai atas. Lha kok sampe aku lulus belum ada realisasi.
Eh, terakhir denger baru beberapa hari lalu malah ada ruang seminar yang kebakaran.
Btw, itu komputer jadul pentium berapa Mas? harddisk dan RAM berapa? Jadi inget dulu tahun segitu melihara Pentium 4 HDD 20 GB dan RAM 128 MB, jauh di bawah android jaman sekarang. :D
Itu komputer Pentium 2 kalau nggak salah. Buat ngetik ya lemot. :D