HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Kampus Utara FMIPA UGM Dulu dan Sekarang

Kamis, 28 April 2016, 08:28 WIB

Aku itu termasuk orang yang kurang menikmati masa-masa sekolah. Alhasil, kampus adalah satu-satunya tempatku belajar yang menyimpan segudang kenangan indah.

 

Boleh dikata, semasa aku kuliah dulu, kampus ibarat rumah kedua. Rasa-rasanya, nggak mampir kampus selama beberapa hari itu seperti ada sesuatu yang kurang.... #lebay#banget

 

Dua Kampus yang Menyimpan Kenangan

Semasa aku masih aktif sebagai mahasiswa prodi matematika FMIPA UGM angkatan 2004 (mendadak berasa tua #hehehe), ada dua kampus yang menjadi tempatku berkuliah. Kedua kampus ini terpisah jarak kurang-lebih sekitar satu kilometer. Untungnya masih terletak di pinggir jalan raya yang sama.

 

Kami, mahasiswa FMIPA UGM, menyematkan panggilan mesra untuk kedua kampus ini dengan julukan MU (dibaca em-yu) dan MILAN (bacanya tetap mi-lan #hehehe). Entah siapa yang pertama kali memberi sebutan ini dan kenapa pula namanya mirip dengan nama klub sepak bola di Eropa sana ya? #hehehe

 


Paling sebel kalau jadwal kelas berikutnya beda kampus. Jalan kaki butuh waktu sekitar 15 menit!
Eh, dulu aku ngampus naik bus. Belum ada sepeda dan nggak bisa naik sepeda motor! #senyum.lebar

 

Sebagaimana lazimnya budaya Jawa, ternyata pemberian nama ini nggak sembarangan! Ada makna yang tersirat bila kita mau mengurai kepanjangan dari dua nama tersebut.

 

Mungkin Pembaca sendiri sudah bisa menebak. Nama MU tidak lain adalah singkatan dari MIPA Utara. Sedangkan nama MILAN tidak lain adalah MIPA Selatan.

 

Namanya juga orang Jogja. #hehehe Penyebutan utara – barat – selatan – timur pada suatu bangunan adalah sesuatu hal yang umum dipraktekkan hingga detik ini.

 

Paham toh? #senyum.lebar

 

Hobi Motret yang Berawal dari Basecamp

Kedua kampus ini, MU dan MILAN, sama-sama tempat bercokolnya jutaan kenangan manis semasa muda. Akan tetapi, buatku MU adalah kampus yang paling terkenang menyenangkan.

 

Kuat dugaan, penyebab utama kampus MU lebih menyenangkan adalah karena di sana terdapat suatu tempat yang kerap disandikan oleh mahasiswa program studi matematika dengan nama basecamp.

 

Apa basecamp itu?

 

Ooo jelas!

 

Basecamp adalah nama lain dari sekretariat Himpunan Mahasiswa Matematika FMIPA UGM! #senyum.lebar

 


Basecamp pas kondisinya sedang sepi.
Dipotret bulan September 2005.

 


Letak basecamp berdekatan dengan ruang kuliah prefiks C.
Sering ada yang nongkrong di basecamp sembari nunggu kuliah di ruang C.
Dipotret pada September 2005.

 

HIDUP Himatika UGM! #mendadak.berasa.muda

 

Basecamp berwujud ruangan yang mirip kamar kamar kos-kosan mahasiswa Jogja pada umumnya. Luasnya mungkin hanya sekitar 3.5 x 3.5 meter dengan lantai yang beralaskan karpet. Selain lemari yang penuh dengan kertas, buku, dan trofi, di dalam basecamp juga terdapat satu perangkat komputer tua yang dihibahkan fakultas.

 

Basecamp terbuka bagi setiap mahasiswa matematika UGM. Nggak peduli apakah dia pengurus Himatika UGM ataukah hanya penggembira (bukan figuran lho ya! #hehehe). Basecamp adalah tempat kami bercengkrama, lintas angkatan, lintas gender, lintas agama, dan lintas-lintas lainnya.

 


Aktivitas yang umum dijumpai di dalam basecamp selain rapat dan mengerjakan tugas. #senyum.lebar
Dipotret pada Oktober 2005.

 

Di basecamp inilah aku menikmati masa-masa kuliah yang menyenangkan. Selain hobi nongkrong di basecamp, aku lambat laun mulai punya hobi baru, yaitu memotret teman-teman kuliah. #senyum.lebar

 

Awalnya ya masih pakai kamera saku. Barulah di tahun 2007 aku beralih pakai DSLR. Dari yang semula hanya senang memotret teman-teman kuliah, aku pun jadi senang memotret lingkungan kampus. Alhamdulillah, sampai sekarang hasil foto ber-giga-gigabytes semasa aku kuliah itu masih ter-backup aman. #senyum.lebar

 

Boleh dibilang kalau pas sekolah dulu aku benar-benar merasa kalau aku benci sekolah. Tapi, pas kuliah ini aku merasa kalau aku betul-betul suka kuliah. Benar-benar merasa kalau 9 semester itu terasa begitu singkat. Sesingkat kejapan mata. #mendadak.mellow

 

Kisah Kampus Selepas Lulus

Beberapa tahun setelah aku lulus. Kalau nggak salah sekitar tahun 2010 atau 2011. Aku mendapati kabar bahwa gedung di MU tempat basecamp berada hendak dirobohkan untuk dibangun gedung baru. Di beberapa sudut bangunan terlihat tulisan “bangunan ini dilelang”.

 


Suasana kampus utara (MU) FMIPA UGM di masa lampau. Dipotret pada September 2005.
Basecamp dan ruang kuliah prefiks C menempati bangunan di kiri atas.
Bangunan dua lantai di sisi kiri itu adalah gedung SIC (Student Internet Center), semacam warnet-nya mahasiswa.

 

Basecamp sendiri kemudian dipindah lokasi ke MILAN. Dekat parkiran dalam sepeda motor. Sepertinya, luas basecamp “darurat” ini lebih kecil dari basecamp sewaktu masih di MU dulu. Tapi ya masih mending lah Himatika UGM tetap diberi basecamp pengganti.

 


Suasana kampus selatan (MILAN) FMIPA UGM di masa lampau. Dipotret pada September 2007.
Lokasi kampus MILAN ini dekat sama swalayan Mirota Kampus. Tapi aku lebih sering belanja di swalayan koperasi mahasiswa UGM. Padahal ya nggak punya kartu anggota, hahaha. #senyum.lebar

 

Menurutku, pindahnya basecamp ke MILAN ini juga ada sisi positifnya. Oleh karena sebagian besar kegiatan perkuliahan program studi matematika terfokus di MILAN, alhasil kepindahan basecamp ini sangat memudahkan teman-teman mahasiswa untuk meramaikan basecamp. Dekat dengan kantin juga. Makin klop lah. #senyum.lebar

 

Aku sendiri semenjak lulus kuliah berangsur-angsur jadi makin jarang mampir kampus. Terlebih setelah basecamp pindah ke MILAN. Rasanya malas kalau harus masuk MILAN. Bayangannya serasa mau kuliah lagi, hahaha. #senyum.lebar

 


Bangunan tempat basecamp tinggal kenangan. Dipotret pada Juni 2013.

 

Kemudian, rencana penggusuran pun akhirnya benar-benar terjadi. Bangunan yang menjadi basecamp sekaligus ruang kuliah berprefiks C rata dengan tanah. Hilang sudah bangunan yang menjadi sarang kenangan semasa aku masih mahasiswa dulu.

 

Pikirku, setelah bangunannya dirobohkan akan segera dibangun gedung yang menjadi penggantinya. Tapi, sampai pertengahan 2013, gedung yang baru belum juga dibangun. Bekas bangunan lama kini berwujud tanah lapang yang ditumbuhi rerumputan liar diselingi pohon pepaya.

 

Jikalau mahasiswa matematika angkatan 2013 ke atas nggak hobi mengulik arsip foto-foto lama seputar kampus MU, bisa jadi mereka nggak akan pernah tahu bahwa di sana dulu pernah berdiri bangunan yang menaungi basecamp.

 


Gedung baru yang fungsi utamanya untuk perkuliahan jenjang S2.

 


Dahulu kala lokasi gedung S2 ini adalah kantin MU. Tempat makan murah ala mahasiswa.
Nasi pecel yang dijual di sini enak! Kalau nggak salah seporsinya masih Rp6.000.
Dipotret pada Februari 2007, beberapa hari sebelum diresmikan.

 

Sebetulnya, Fakultas MIPA punya rencana membangun 2 gedung perkuliahan baru di kampus MU. Mungkin karena keterbatasan anggaran, makanya difokuskan untuk membangun satu gedung terlebih dahulu. Eh, apa mungkin juga karena belum ada kontraktor yang berminat ya?

 

Gedung perkuliahan baru yang pertama kali dibangun di kampus MU ini berdiri di lahan bekas kantin MIPA dan gedung kuliah berprefiks G. Kalau nggak salah, sekitar tahun 2014 gedung baru ini sudah berdiri dan difungsikan sebagai gedung perkuliahan.

 

Sementara itu, gedung yang rencananya dibangun di lahan bekas basecamp, masih juga belum dibangun. Entah kapan bakal terlaksana....

 

Menyusup ke Gedung Baru Kampus Utara FMIPA UGM

Waktu pun terus bergulir. Hingga akhirnya tibalah pada bulan April 2016. Tepatnya, pada hari Minggu tanggal 17 April 2016.

 

Pada siang hari itu, aku sedang dalam perjalanan pulang dari Sarang Penyamun. Rutenya menyusuri Selokan Mataram ke arah barat. Niatnya sih waktu itu lewat depan RS Dr. Sardjito.

 

Saat mendekati bundaran pascasarjana, aku terpana oleh pesatnya pembangunan di Fakultas Biologi. Terutama karena jalan setapak yang dulu sering aku lalui saat baru tiba atau hendak naik ke bus jalur 2 dan 4 kini lenyap ditelan pembangunan gedung baru. Hilang lagi satu tempat kenangan semasa kuliah dahulu. #sedih

 


Dulu, kalau naik bus dari dekat rumah dan turun di kampus MU ya di sini tempatnya.
Nyegat bus buat pulang ke rumah ya juga dari sini ini.
Dipotret pada November 2006.

 


April 2016 ini jalan ini ditutup karena ada pembangunan gedung Fakultas Biologi. #sedih

 

Saat itulah mendadak terbesit pikiran, “Gimana ya kabar kampus MU sekarang?”

 

Alhasil, aku arahkan sepeda masuk ke kampus MU. Lewat jalan belakang yang dekat jalan masuk ke Fakultas Teknik.

 

Kalau diingat-ingat, semenjak tahun 2014, aku belum pernah lagi mampir ke kampus MU. Padahal, melintasi jalan raya depan kampusnya sih hampir setiap hari. #senyum.lebar

 

Dulu-dulu, aku ya kalau mampir ke kampus MU ya pas hari libur. Supaya nggak kepergok sama bapak dan ibu dosen, hihihi #senyum.lebar. Nanti mereka heran lagi. Kok, mantan mahasiswa mereka yang satu ini sampai sekarang masih melajang keluyuran di kampus dan juga masih “gitu-gitu” saja? Gyahahaha. #senyum.lebar

 


Pokoknya kalau lewat depan gedung ini mesti diam-diam supaya aksiku nggak terendus sama bapak dan ibu dosen. #senyum.lebar
Dipotret pada Juli 2007.

 

Memasuki kawasan kampus MU, aku perhatikan bangunan-bangunan yang ada terlihat masih sama seperti saat aku terakhir berkunjung kemari. Gedung Jurusan Fisika masih sama. Gedung administrasi akademik masih sama. Gedung Jurusan Kimia masih sama. Gedung dosen Jurusan Matematika masih sama. Gedung SIC (Student Internet Center) masih ada (meskipun hari Minggu tutup #hehehe).

 


Masjid MU yang masih belum banyak berubah.

 


Padahal di zaman dulu saja pas salat Jumat penuh banget! Sekarang mungkin lebih penuh lagi ya?
Dipotret pada Oktober 2005.

 

Yang bikin aku pangling ya gedung baru di bekas basecamp yang berdiri megah seperti foto di bawah ini.

 


Bekas basecamp kok jadi gedung keren kayak gini? #pangling

 

Weh! Kapan dibangunnya ini? Kok cepat sekali jadinya?

 


Bentuk arsitekturnya mirip seperti gedung-gedung kuliah yang ada di sekitar gedung rektorat.

 


Penempatan panel kaca mungkin untuk memperkuat insentitas sinar matahari yang menerangi gedung.
Tapi ya tauk deh. Aku kan anak matematika, bukan anak teknik. #hehehe

 

Setelah memastikan kondisi sekitar aman dari pengawasan bapak-bapak SKK (Satuan Keamanan Kampus), aku mulai blusukan di gedung baru. Semoga saja nggak ada yang memergoki aksiku ini. Seandainya aku mengaku sebagai alumni apa ada yang percaya ya? #hehehe

 


Lorong ruang kuliah ini entah kenapa bikin aku teringat sama lorong rumah sakit.
Penamaan ruang kuliah di gedung baru ini (kalau nggak salah) mengacu pada format SX-0Y.
Dengan X = lantai dan Y = nomor urut. Contohnya, S1-01, S1-02, S1-03, dst.
Sepertinya ini mereplika penamaan ruang kuliah di kampus MILAN.

 


Aku suka dengan desain ventilasi gedung baru ini. Pencahayaan alaminya melimpah dan tidak sumuk.
Eh, kalau dipikir-pikir kok ya Instagramable juga ya? Sayang, aku kurang suka selfie. #hehehe

 

Gedung baru ini terdiri dari 5 lantai dengan gaya arsitektur yang sama dengan gedung-gedung baru di lingkup kampus UGM. Sebagai penghubung antar lantai disediakan tangga dan juga lift. Sayang akses masuk ke lobi tempat lift berada saat itu ditutup.

 


Sayang tutupan. Padahal pingin mainan lift-nya. #eh

 


Ada dua pilar besar ini kesannya kok jadi mirip area lobi hotel ya?

 


Akses jalan ke lobi yang hanya muat untuk satu kendaraan roda empat.

 


Di zaman dulu, akses jalan ini adalah parkiran motor mahasiswa yang selalu penuh saat musim ujian dan KRS. #senyum.lebar
Dipotret pada September 2007.

 

Sewaktu itu aku hanya sempat menjelajah lantai basement, lantai satu, dan lantai dua. Selain karena khawatir nanti sepedaku raib digondol maling (waktu itu lupa nggak bawa rantai sepeda #hehehe), sebagai orang matematika aku menganut paham “induksi matematika” yang menyatakan bahwa,

 

Jika kondisi di lantai satu seperti itu dan diasumsikan kondisi lantai ke-n juga seperti itu, maka aku percaya dengan bukti bahwa kondisi di lantai ke-n+1, n+2, dst juga sama seperti itu. #hehehe

 

Jelas, yang di atas itu adalah versi ngawur dari konsep induksi matematika yang dulu mati-matian aku pelajari di mata kuliah wajib bernama PLMH (Pengantar Logika Matematika dan Himpunan) yang diampu Pak Budi Surodjo a.k.a Pak Burdjo.

 

Pertama kali ngambil dapat D. Pas diulang baru dapat A. Dendam terbalaskan! Hahaha. #senyum.lebar

 


Ruang kuliah modern yang dari pengamatanku memuat 80 kursi.

 


Ruang kuliah prefiks C di zaman dulu yang masih menggunakan kursi-kursi lawas.
Oh iya, selain jadi tempat kuliah, mahasiswa juga bisa meminjam ruang ini untuk menggelar acara.
Dipotret pada Oktober 2006.

 

Secara keseluruhan aku terkesima dengan gedung baru di Fakultas MIPA ini. Semoga dengan ini teman-teman mahasiswa dan bapak-ibu dosen lebih nyaman dalam kegiatan belajar-mengajar. Semoga juga basecamp Himatika UGM dipindah ke sini. #senyum.lebar

 

Eh, apa kelak semua perkuliahan prodi matematika yang diselenggarakan di kampus MILAN bakal dipindah ke gedung baru ini ya? Dari dulu sudah beredar kabar bahwa kampus MILAN mau diambil alih pengelolaannya oleh Jurusan Ilmu Komputer.

 

Meskipun aku rasa, gedung ini belum digunakan dalam waktu dekat karena masih dalam tahapan finishing. Mungkin ya baru dioperasikan penuh di tahun ajaran baru Agustus 2016 nanti.

 


Hooo? Ada akses jalan ke basement!
Dilihat dari bentuknya yang sempit dan menikung sepertinya hanya cocok untuk dilalui kendaraan roda dua.

 


Area parkir basement yang menurutku bisa menampung 100 - 200 kendaraan roda dua.
Padahal, beberapa tahun silam UGM pernah mencanangkan gerakan pembatasan penggunaan kendaraan bermotor.

 

Di dekat gedung baru ini aku lihat ada tanah lapang yang dahulu bekas ruang kuliah prefiks B dan juga bangunan administrasi program studi Elektronika dan Instrumentasi (Elins). Kalau dari bau-baunya, di lokasi ini juga bakal dibangun gedung baru, mengingat daya tampung mahasiswa UGM  selalu bertambah dari tahun ke tahun.

 


Sepertinya kalau ada dana bakal dibangun gedung lagi. Mungkin pengganti gedung kuliah prefiks B?
Atau bisa jadi gedung kuliah prodi Elins? Let's see....

 

Ya begitulah. Mari kita lihat seperti apa kampus MU 2-3 tahun ke depan. Apakah bakal ada gedung baru yang muncul? Ataukah ada gedung lama yang dirobohkan?

 

Bagiku yang selepas lulus kuliah masih bermukim di Jogja (plus hobinya motret-motret), aku merasa adalah salah satu tugasku untuk menjadi saksi mata pesatnya perkembangan kampus dan menyajikannya pada siapa pun yang pernah terlibat dengan aktivitas kampus. #senyum

 


Yang punya blog semasa masih aktif terdaftar dengan NIM PA/10252 di tahun 2006. #hehehe
Aaaak! Sudah sepuluh tahun aja!!!?

 

Pembaca yang dulu kuliah, kapan terakhir kali berkunjung ke kampus? #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI