Salah satu stasiun pengisian bahan bakar perut favorit pas bersepeda arah ke Prambanan, Klaten, Jawa Tengah adalah Soto Sapi Tarunojoyo. Letak persisnya sekitar 10 meter di utaranya perlintasan rel kereta api Jl. Raya Prambanan – Piyungan, di sisi timur jalan raya.
Aku kenal rumah makan ini sejak zamanku Kuliah Kerja Nyata dahulu di tahun 2008. Berhubung tiap mahasiswa hanya dijatah makan dua kali sehari di pondokan, alhasil kalau di siang bolong perut meronta-ronta minta diisi, terpaksa deh harus mlipir nyari makan sendiri.
Di tahun 2008 silam, seporsi soto sapi Tarunojoyo (seingetku dulu namanya soto lembu) dihargai Rp5.000. Minuman macamnya es jeruk dihargai Rp1.500 per gelas. Murah meriah toh? Lha wong zaman segitu itu es dawet Bogem, Kalasan masih dihargai Rp1.000 per gelas kok.
Piye perasaanmu Pembaca, hanya Rp1.000 bisa nikmat enak minum es dawet? Hehehe #senyum.lebar
Sedangkan di tahun 2015, saat premium dihargai Rp7.200 per liter, harga seporsi soto sapi Tarunojoyo naik dua kali lipat menjadi Rp10.000. Sedangkan segelas es jeruk dihargai Rp3.000.
Kalau menurut hitung-hitungan matematis plus asumsi kenaikan harganya berwujud kurva linier, maka di tahun 2022 seporsi soto sapi Tarunojoyo bakal dihargai Rp15.000 dan segelas es jeruk dihargai Rp4.500.
Kalau mau dibuktikan, boleh dicoba baca artikel ini 7 tahun dari sekarang, hehehe. #hehehe
Nggak hanya harga yang berubah selama 7 tahun terakhir. Rumah Makan Soto Sapi Tarunojoyo juga berekspansi sehingga lebih luas. Pas aku mampir ke sini sekitar bulan Januari 2015 sepertinya belum seluas ini. Mungkin 7 tahun ke depan bangunannya jadi dua tingkat ya? Hahaha. #senyum.lebar
Yang ngangeni dari soto sapi Tarunojoyo adalah kuahnya yang bening dan segar. Hanya itu thok menurut lidahku. Biasanya, kuah soto itu kan kental dan berminyak. Yang ini nggak.
Selain soto sapi masih ada beragam menu lain semisal bakso, nasi pecel, nasi mercon, nasi kikil, dan lain-lain seperti yang bisa Pembaca simak dari foto menu dan harga-harganya di atas itu. Memang kalau di sini ini, ada baiknya menyiapkan selembar uang hijau bila ingin memanjakan perut.
Makanya, datanglah ke warung Soto Sapi Tarunojoyo pas tanggal muda! Kalau sudah tanggal tua sih mending makan nasi kucing lauk gorengan sama minum air putih di angkringan aja. Irit. Rp3.000 sudah kenyang. Dari zamanku Kuliah Kerja Nyata sampai sekarang harga-harga di angkringan hanya berubah sedikit.
Hmmm, lama juga ya, sudah 7 tahun sejak aku Kuliah Kerja Nyata ...
Bisa saya jadikan destinasi selanjutnya, hehehe.
Selama 7 tahun itu rasanya sudah berubah belum Mas?
Beberapa tahun lalu aku ke sini juga sama kamu dan temen-temen yang lain.
Harganya terjangkau ya Mas dengan rasanya yang enaaaaak gitu (keliatannya).
Pengen coba kalau ke sana. Kalau ke Bandung ntar saya ajak wisata kuliner juga yak, hihihi.
Liat kuah dan tomatnya saja aku udah kebayang rasanya seger banget nih Mas. :)
Harganya masih standar Mas, kalau sekarang angkringan saja naik 500 perak Mas. Nasi kucing per bungkusnya lumayan juga sih kalau dikalikan 1 bulan, hahahaha.
Di dekat rumah.. soto yang rasanya standar saja sudah dihargai 25 ribu...
Coba bayangkan dengan Soto Banjar di Samarinda ya. Satu porsi harganya bisa 25 ribu. Hahaha.
Btw, kayaknya enak banget tuh sotonya.
Entah itu cabangnya atau bukan. Aku terakhir ke situ harga soto campur masih 8 ribu...
Di lombok, soto campur (ala Suroboyoan) paling murah 11 ribu...
Di Jakarta bawa uang warna hijau kayaknya nggak dapat soto dan es jeruk... Hehehe.