Pada siang hari itu, aku mirip orang hilang yang mondar-mandir menyusuri trotoar selebar kira-kira setengah meter di sisi Jembatan Bacem. Ada rasa ngeri saat berjalan kaki di sana. Nggak hanya karena ngeri terserempet kendaraan, tapi juga ngeri saat truk-truk besar lewat dan bikin jembatan bergoyang. #duh
Ah, tapi itu belum sebanding dengan kengerian yang terjadi di tempat ini... 50 tahun silam ....
Jembatan Bacem Penghubung Solo - Sukoharjo
Jembatan Bacem adalah jembatan kerangka baja (truss bridge) yang terletak di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Jembatan ini membentang di atas Sungai Bengawan Solo.
Sebetulnya, Jembatan Bacem itu terdiri dari dua jembatan. Jembatan yang berukuran lebih besar digunakan sebagai jalur satu arah dari Solo menuju Wonogiri. Sebaliknya, jembatan yang ukurannya lebih kecil digunakan sebagai jalur satu arah dari Wonogiri menuju Solo.
Sepintas Jembatan Bacem ini nggak ada istimewanya sama sekali. Akan tetapi, jika kita berada di jembatan kecil dari arah Wonogiri menuju Solo kemudian memandang ke sungai Bengawan Solo, kita akan melihat suatu pondasi tua Jembatan Bacem lama.
Pondasi tua itulah saksi bisu tragedi pembantaian massal yang pernah terjadi 50 tahun silam di tempat ini....
Tragedi Pasca G30S di Jembatan Bacem
Sebagai orang yang sempat merasakan pengaruh Orde Baru (manusia tua #hehehe), Partai Komunis Indonesia (PKI) seakan identik dengan peristiwa pembunuhan para petinggi Angkatan Darat. Kita akrab mengenalnya sebagai Gerakan 30 September (G30S).
Publik lantas dicekoki anggapan bahwa PKI itu kejam. Akan tetapi, setelah tumbangnya Orde Baru, perlahan-lahan terbukalah tabir, bahwasanya yang kejam ternyata nggak hanya PKI.
Oktober 1965 yang berlanjut hingga pertengahan tahun 1966 adalah masa-masa kelam sejarah bangsa Indonesia. Provinsi Jawa Tengah yang identik sebagai pusatnya PKI turut tercatat sebagai latar tempat sejarah kelam tersebut.
Kembali pada tahun 1965. Setelah kabar peristiwa G30S tersebar ke seantero nusantara, aksi pembersihan PKI pun merebak di mana-mana. Terutama karena didukung oleh Angkatan Darat.
Dalam "aksi pembersihan" ini orang-orang yang terlibat PKI diburu dan ditangkap. Termasuk juga mereka-mereka yang diduga terlibat.
Aksi pembersihan PKI ini pun nggak berhenti hanya sampai penangkapan. Umumnya, mereka yang ditangkap tak luput disiksa di dalam tahanan. Yang lebih mengerikan lagi, berujung pada aksi pembantaian massal. #sedih
Menurut penuturan para saksi mata, Jembatan Bacem adalah salah satu tempat eksekusi bagi para tahanan politik yang berasal dari wilayah Solo dan sekitarnya. Lewat pukul sepuluh malam suasana mulai mencekam. Terlebih ketika terdengar suara truk datang dan kemudian disusul rentetan tembakan.
Kala matahari menyingsing, tak jarang warga menjumpai pemandangan mayat yang mengapung di Bengawan Solo. Sesuatu hal yang pasti tak akan pernah terlupakan bagi mereka yang pernah menyaksikannya.
Pertanyaan yang Melandasi Pembantaian di Jembatan Bacem
Kenapa PKI punya Banyak Simpatisan di Jawa Tengah?
Karena pada saat itu masyarakat di Jawa Tengah umumnya berprofesi sebagai buruh dan petani. PKI menawarkan agenda-agenda yang memihak pada rakyat kecil agar berdaya dari penindasan. Maka dari itu PKI mendapatkan banyak dukungan.
Kenapa PKI Dibenci? Padahal PKI adalah partai terbesar di Indonesia saat itu.
Aku menduga, pada masa itu sejak awal kelompok masyarakat non-PKI sudah tidak suka terhadap PKI. Sebabnya, PKI menggunakan cara-cara yang tidak berkenan bagi pihak luar, seperti intimidasi dan provokasi. Terlebih selepas aksi pemberontakan PKI di Madiun.
Bagi Angkatan Darat, ideologi komunis sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila sehingga berbahaya bagi stabilitas bangsa.
Kenapa Terjadi Pembantaian?
Karena situasinya mencekam! Banyak masyarakat yang tidak suka terhadap PKI. Masyarakat juga takut jika PKI melakukan pembunuhan seperti yang diisukan pada G30S. Selain itu, karena PKI identik dengan ateisme, banyak yang berkeyakinan pembantaian ini adalah bagian dari perang agama.
Pokoknya, masyarakat ingin agar Indonesia bisa bersih dari PKI. Pada saat itu, PKI merupakan partai yang punya pengaruh besar di Indonesia.
Jadi, pilihannya hanya ada dua, membunuh atau dibunuh. Kalau tidak membunuh, bisa dicurigai sebagai simpatisan PKI dan akhirnya malah jadi terbunuh. #sedih
Dalam melakukan aksi pembersihan PKI mayoritas penggeraknya adalah rakyat sipil. Ini juga yang diyakini menyebabkan terjadinya pembantaian. Seandainya tentara yang berperan aktif mungkin nggak separah ini.
Referensi berikut bisa disimak bila sekiranya paparan singkatku di atas kurang bisa memuaskan hasrat keingintahuan Pembaca akan peristiwa yang berkaitan dengan PKI.
Kasenda, Peter. 2015. Sarwo Edhie dan Tragedi 1965. Jakarta: Kompas.
Tempo. 2013. Pengakuan Algojo 1965 Investigasi Tempo Perihal Pembantaian 1965. Jakarta: Tempo Publishing.
Nadia, Ita F. 2007. Suara Perempuan Korban Tragedi 1965. Yogyakarta: Galangpress.
Jembatan Bacem di Masa Kini
Lima puluh tahun berlalu semenjak tragedi pembantaian massal. Pondasi Jembatan Bacem lama masih kokoh, diam membisu, berkawan dengan air sungai Bengawan Solo yang sedang surut.
Pondasi jembatan yang “bersejarah” ini seakan terlupakan oleh padatnya kendaraan yang melintas di atas Jembatan Bacem yang baru. Saksi bisu pembantaian warga sipil itu kini hanya dijenguk oleh warga yang melampiaskan hobi memancing. Tentu saja, mereka tak lagi khawatir kailnya tersangkut mayat. #hehehe
Pada tahun 2013, pernah diadakan acara nyadran (berziarah) di Jembatan Bacem. Penggagasnya adalah keluarga korban pembantaian massal. Sayangnya, pas aku ke sana pada tanggal 30 September 2015 itu sama sekali nggak menjumpai adanya kegiatan atau bekas orang nyadran.
Ah, mungkin nyadran yang seperti ini nggak bisa dilakukan rutin karena masih berkaitan dengan topik yang tergolong sensitif. Di dekat substruktur Jembatan Bacem baru aku lihat ada semacam monumen. Tapi sayangnya lagi, nggak ada penjelasan apa maksud dari monumen tersebut. Seorang warga yang aku tanyai pun nggak bisa memberi banyak keterangan, karena beliau belum lahir di tahun 1960-an.
Untuk ulasan lebih rinci mengenai sejarah pembantaian di Jembatan Bacem ini, Pembaca bisa menyimak video YouTube berikut.
Apa yang Bisa Dipetik dari Jembatan Bacem
Di artikel ini aku hanya ingin mengingatkan pada Pembaca bahwa pada suatu masa yang belum terlalu lampau, pembantaian massal pernah terjadi dan memakan korban hingga ratusan ribu jiwa.
Tentu, kita semua berharap tragedi pembantaian ini nggak akan pernah terulang kembali di bumi nusantara untuk selama-lamanya. Tapi kita juga harus waspada, karena dari beragam konflik yang mencuat dalam beberapa dekade terakhir, bangsa kita masih rawan melakukan aksi kekerasan massal. #sedih
Sekali lagi, semoga kita semua selalu mengedepankan nilai-nilai agama dan juga Pancasila dalam bertindak supaya tak ada nyawa yang menjadi korban.
Saat matahari mulai mantap bertengger di atas ubun-ubun, aku meninggalkan Jembatan Bacem sambil menahan getir. Bahwasanya, dahulu kala, terjadi pembantaian di sini yang semoga saja tidak lagi terulang kembali, dan terlebih di saat ini... JEMBATAN BACEM KOTOR BANGET SAMA SAMPAH! #jengkel
Pembaca pernah menapak-tilas tempat-tempat yang ada hubungannya dengan gerakan PKI?
KATA KUNCI
- jawa tengah
- jembatan bacem sukoharjo
- kekejaman orde baru
- kudeta pki
- mayat pki di sungai bengawan solo
- memancing di sungai bengawan solo
- pascamerdeka
- pembantaian pki di solo
- pembunuhan komunis indonesia
- pembunuhan pki di surakarta jawa tengah
- pemerkosaan pki 1965
- sampah di jembatan bacem
- sejarah
- sejarah kelam partai komunis indonesia
- sukoharjo
- surakarta
- tragedi 1965
adalah milik keluarga kami.dulunya adalah
pesanggrahan losari.Dan dibelah dua sigar
semongko di masa sinuhun PB X dgn
dibangunnya jembatan lawas yang kini
tinggal sisa pondasi bata di tengah sungai.
Di tahun 1989 dengan adanya proyek
pelurusan bengawan solo dan dibangun
tanggul,jembatan lawas dibongkar, rangka
besi dipindah untuk membangun jembatan
Majasto Sukoharjo.
Beberapa orang yang berusaha mengambil
bata bekas pondasi tsb,dikisahkan
meninggal mendadak.
Sedangkan dua jembatan skrg berdiri di
bangunan utama pesanggrahan losari
selesai dibangun th 79 dan sekitar th 90an
(maaf lupa).Dan hancurlah situs
pesanggrahan Losari,dan masyarakat tidak
pernah tahu sejarah tempat ini sebagai cikal
bakal dibangunnya pesanggrahan
Langenharjo.Sekarang tinggal tugu PB X
yang menjadi saksi bisu,sedangkan tugu PB
IX hilang terbawa banjir di th 80an
mewajarkan tindakan pembantaian itu
terjadi.
Mungkin otak mereka sudah banyak
kebencian hingga berkomentar seperti
itu.
Basis/anggota PKI memang banyak
karena rata rata anggotanya kaum
buruh/petani yang mudah dijanjikan
dengan omongan saja dan hampir
mereka semua yg tidak tahu apa apa
ikut dibantai dan pembantaian itu asal
tunjuk/tidak melewati peradilan jadi
kalau kamu anggota pki langsung
bantai tidak peduli kamu sudah
melakukan kejahatan atau belum.
Oh iya
Ada perkataan dikomentar lain soal
PKI mau memputarbalikkan fakta dll
menurutku itu hanyalah omong kosong
belaka,cobalah melihat dari kedua sisi
jadi jangan beranggapan pembantaian
pki itu wajar (SEMUA PEMBANTAIAN
ITU TIDAK WAJAR)
Coba lihat film dokumenter jagal
senyap,film itu banyak dikecam dinegri
sendiri tapi malah mendapatkan
nominasi di dunia luar
Sejarah yang kelam
Semoga tidak terjadi lagi
hati2 ya.. bagaimanapun juga orang tidak beragama pasti lebih tdk beradab. Apalagi kalo
nafsu atau amarahnya sudah memuncak.
Pembantaian PKI itu hal wajar. Kenapa? kroscek.. deh lihat sejarah.. apa aja yang
mereka lakukan untuk bumi pertiwi ini..??
sungguh mengerikan.
Ini tidak hanya perang secara fisik lebih tepatnya ideologi yang kemudian merambah ke
fisik. Ideologi komunis itu kejam dan mengerikan mereka atheis.. tidak mengenal tuhan.
Aksi mereka salah satunya adalah gemar memutar balikkan fakta apalagi sejarah.
Ulama, dan kaum yang beragama sangat dibenci oleh komunis. Pembantaian mereka
ada di mana2 terutama daerah jawa tengah.. cek Kota Madiun deh.. Jadi tidak heran jika
sebagai anggota tim keamanan negara seperti TNI AD, dsb berusaha menumpas habis
kaum berideologi kejam ini (KOMUNIS).
jangan gampang terprovokasi dengan orang yang bilang \"kami adalah korban 65\". ANEH,
tapi NYATA. Hakikatnya mereka tersangka.. mereka penghianat yang bilang didzolimi.
Mereka pembunuh yang bilang korban ketidak adilan.
Cara apaan ini? Jika anak2 para PKI terintimidasi dalam masyarakat.. itulah adzab..
adzab dari dosa2 orang tua mereka.
WASPADA KAWAN... Paham KOMUNIS mulai merebak... terutama setelah
REFORMASI 98.. JANGAN MUDAH TERPROVOKASI. satu2nya cara.. bentengi diri
dengan iman dan taqwa..
Sebelum G30S, di desa desa Jateng, banyak dibuat lubang/liang kubur yang sudah disiapkan oleh PKI untuk non-PKI.
Saksinya bapak saya sendiri. Pakde saya diculik PKI karena dia polisi, sebelum G30S.
Hati-hati, orang mantan PKI sedang berusaha memutarbalikkan fakta.
PKI itu ateis, tidak kenal Tuhan.
Di Jawa Barat tidak ada pembantaian taraf besar, karena PKI tidak berkembang di Jabar.
mas... T.T mngkin pelakunya perlu dibantai hadeeeh hehe ups kejem... emm PKI??
pokoknya jng pernah ada lagi mas bahaya kalo ada komunitas PKI lagi...
Aduh nggak bisa ngebayangin kalau lahir di zaman dulu. Pembantaian sana-sini. Ngeri.
Lihat sampah di sungai itu aja bikin saya merinding, apalagi liat banyak mayat mengapung yak...
Tapi yang menjadi misteri bagi saya itu kenapa rivalitas PKI dan TNI AD sangat tajam? Apa gara-gara PKI pernah usul ada angkatan kelima?
Waktu kecil aku sering main-main ke bantaran sungai ini. Ayah suka cerita waktu dia kecil dia tau adanya pembuangan korban-korban PKI ke atas Bengawan Solo.
Itu tugu Pakubuwono X Mas, habis berplesiran di Pesanggrahan Langenharjo, raja dan keluarganya akan melihat pemandangan Bengawan Solo dari tugu itu...
Jujur baru tahu loh cerita jembatannya. Kupikir cuma di Kedung Kopi, bantaran Bengawan Solo di Kampung Sewu aja yang jadi lokasi pembantaian massal.
mudah2an tidak ada lagi pembataian sembarangan yang mengatasnamakan apapun di
Indonesia.
sampahnya hhhhhh astagfirullah pokonya
fotonya ajah, apalagi dulu pendahulu kita bagaimana ya merasakannya.
seharusnya di monumen ada tulisan yang menjelaskan ... sayang kalau sudah dibuat2
tapi banyak orang tidak mengerti maksudnya
btw ... kondisi sungainya ... tipikal sungai2 di indonesia ... kotor .. banyak sampah ...
susah liat sungai besar kliatan bersih..apalagi musim kemarau banyak yg kliatan
mengendap dasar sungai