HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Nasi Merah Pari Gogo yang Ndemenakke

Minggu, 13 September 2015, 07:49 WIB

Dari sejumlah tempat favoritku bersantap nasi merah, baru Lesehan Pari Gogo, Semanu, Gunungkidul ini yang menurutku kelezatannya top of the best!

 

Buat Pembaca yang ragu-ragu nyasar atau mungkin mau pesen dulu untuk sekian porsi, bisa menghubungi nomor handphone 0817 944 3081. Tapi, andaikata nyasar ya kebangetan banget! Lha wong letak rumah makan Lesehan Pari Gogo ini persis di pinggir aspal jalan raya Wonosari – Semanu kok. Yang sering main ke Pantai Sadeng atau wira-wiri Jogja – Pracimantoro pasti tahu. Lha mesti lewat.

 


Pelan-pelan! Nanti bangunan ini kelewatan dari pandangan.

 

Dari Kota Jogja ke sini itu jaraknya sekitar 40-an km dengan waktu tempuh sekitar satu setengah jam. Tenang saja, asal nggak musim liburan dan nggak ada truk mogok di tanjakan Pathuk, arus lalu lintas ke mari ini dijamin lancar jaya.

 

Sekadar info, letak rumah makan ini dempetan sama Jembatan Kali Jirak yang punya mitos mistis terkait pasangan yang baru nikah! Eh, ada apa memangnya sama pasangan yang baru nikah? Buat Pembaca yang penasaran, langsung aja deh ya baca-baca blog-nya Bro Herry. Ini sekarang kan kita lagi ngobrolin makanan, bukan dhemit, hahaha #senyum.lebar.

 

Nasi Merah dan Pari Gogo...

Nasi merah asalnya dari beras merah. Sama seperti nasi putih yang asalnya dari beras putih, hahaha #senyum.lebar. Padinya ya sama-sama bernama latin Oryza sativa. Ya sama seperti manusia kan Homo sapiens. Tapi antara orang Indonesia dengan orang Eropa kan cetakannya lain, ya beras merah sama beras putih ya kayak gitu itu lah ibaratnya.

 

Katanya internet sih nasi merah bagus untuk kesehatan karena mengandung zat antosianin yang punya sifat antioksidan, antikanker, antihipertensi, dan antihiperglikemik. Walaupun ini makanan sehat, tapi kok nggak begitu populer ya? Yah, sebenarnya mungkin karena hukum permintaan-penawaran aja sih. Nasi merah kan cenderung keras (pera), berserat, serta aroma dan rasanya nggak seharum nasi putih. Jadi, orang nggak banyak suka. Jadinya, ya langka deh. Karena itu harganya mahal deh. Gitu lho.

 

Oh iya, tahu arti nama Rumah Makan Pari Gogo? Pari itu bahasa Jawanya padi. Sedangkan Gogo itu teknik bertanam padi tanpa digenangi air. Eh, sudah pada tahu toh kalau padi di sawah itu tumbuhnya mesti digenangi air dan bisa dipanen di umur 90-an hari?

 

Rumah Makan Pari Gogo buka setiap hari dari jam 6 pagi sampai nasi merahnya habis. Kalau mau aman, silakan berkunjung pagi hari pas hari kerja. Kalau siang di hari libur ya... tahu sendiri lah gimana situasinya, hehehe #hehehe.

 


Kalau mau pesan-pesan atau bayar-bayar di sini tempatnya.

 


Kalau mau milih-milih camilan di sini letaknya.

 

Buat pengunjung yang baru pertama kali mampir ke mari nggak perlu bingung seandainya di meja hanya tersedia daftar minuman. Bilang saja ke mbak-mbak yang jaga, “mbak, makan buat {sekian} orang”. Nanti ya si mbaknya bakal menata meja atau lesehan sedemikian rupa seperti foto di bawah ini. Menggiurkan toh?

 


Kebetulan aku berbaik hati menjabarkan nama-namanya untuk Pembaca sekalian.

 


Minumnya es jeruk. Sueger dab!

 

Nah, buat yang doyan sambal, silakan pesan sambal bawang yang pedasnya joss tenan! Eh, tapi jangan sampai terlena sama pedesnya lho ya! Bisa-bisa porsi santapan-santapan di bawah ini beranak-pinak tanpa disadari, hahaha #senyum.lebar. Tahu-tahu dompet jebol deh. (Di sini ATM jauh lho! #hehehe)

 

Nasi Merah per porsi Rp5.000
Daging Empal per piring Rp40.000
Babat + Iso (Usus) per piring Rp25.000
Sayur per porsi Bebas Merdeka!
Trancam per piring Rp3.000
Wader per piring Rp15.000
Belalang Goreng per bungkus Rp20.000
Sambal per cobek Rp5.000
Nasi Rames per porsi Rp18.000
Soda Gembira per gelas Rp8.000
Es Teh dan Es Jeruk per gelas Rp3.000

 

Triknya kalau mau makan ngirit di sini gampang. Bilang saja ke mbak-mbaknya, “mbak, nasi merah rames, lauknya {ini} {itu}”. Gampang toh? Hehehe. Kalau makan nasi merah pakai sayur thok ya murah. Apalagi kalau cuma makan nasi merah sama garam, ya lebih murah lagi! Tapi ya... rekoso tenan uripmu cah...

 


Tips bersantap di sini cuma satu: JANGAN KALAP!
Hahaha. #senyum.lebar

 

Seperti yang aku sebut di judul artikel ini. Makan di Pari Gogo ini memang ndemenakke. Itu bahasa Jawa yang kalau diartikan kira-kira artinya menyenangkan, hohoho.

 

Entah karena nasi merahnya yang rasanya lain dari yang lain.
Entah karena sambelnya yang nendang.
Entah karena sayur daun singkongnya yang segar.
Entah karena wadernya yang kriuk-kriuk.
Entah karena daging empalnya yang empuk dan gurih.


Entah karena yang nulis ini memang lagi kelaparan, hahaha #senyum.lebar.

 

Jangan salah lho! Rasa yang ndeso-licious ini bahkan sampai bikin orang-orang dari ibu kota ketagihan bersantap di sini. Eh, tapi dengan ini, apa ya mereka itu berkenan pindah ke Jogja ya? Ke Gunungkidul lagi. Ke Semanu pula. Ya nggak pelosok-pelosok banget sih. Internet ya ada walau di beberapa tempat sinyalnya cuma sebatas EDGE dan perputaran uang di sini nggak sederas di kota besar...

 


Bersantap di meja oke.

 


Lesehan pun juga oke.

 

Haisy! Ya sudah lah! Yang penasaran sama nasi merahnya silakan datang ke Warung Pari Gogo dan rasakan nikmatnya jadi penduduk Gunungkidul! Siapa bilang makanan Gunungkidul cuma gaplek sama belalang doang. #hehehe

 


Ada yang kurang lauk? Atau mungkin mau dibawa pulang buat oleh-oleh? #hehehe

NIMBRUNG DI SINI