Selalu ada yang bisa kita rayakan untuk setiap jengkal pencapaian kita. Cara merayakannya pun beragam. Mulai dari cara yang mewah, hingga sesederhana bersantap sajian kambing sebagai penutup hari. Nyam! #senyum.lebar
Di seputar DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, kambing tergolong sajian “eksklusif”. Harga per porsinya jelas diberandol lebih mahal dari semangkuk nasi soto maupun sepiring pecel lele. Maka dari itu, umumnya kambing disajikan saat ada hajatan. Macamnya syukuran atau pesta pernikahan.
Sebut saja mau tongseng, tengkleng, gulai, atau sate. Hampir setiap warung makan kambing di Jogja mesti menyertakan keempat opsi tersebut di dalam daftar menu. Alhasil, ada beragam rasa yang mewarnai perayaan kecil-kecilan pada hari itu.
Sore itu, di warung kambing milik Abu Irsyad, kami berempat bersantap bersama usai menuntaskan misi Curug Sedayu. Lokasi warung ini nggak jauh dari Perempatan Dekso dan Jembatan Kali Progo. Tepatnya di Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Di mana ya istimewanya?
Ah, maaf. Mungkin keistimewaannya bisa kita dapatkan dari sudut pandang yang berbeda. Apakah itu memainkan karambol sembari menunggu pesanan selesai dimasak? Ataukah porsi nasi satu bakul yang disajikan melimpah? Terserah bagaimana Pembaca memandang sajian mewah yang dihargai Rp20.000 satu porsinya itu. Yang jelas, jangan sekali-kali meragukan rasanya.
Demikianlah adanya, sore hari yang berlalu dengan sebuah perayaan sederhana. Sebuah kemewahan sederhana yang hanya bisa dirasa di Jogja yang istimewa.
Selamat hari Senin Pembaca! Mari menyantap kambing muda di tanggal muda. #senyum.lebar
Daging kambing memang mantapppp...
barokah selalu aamiin thanks banget pokoknya inspiree and berbgai semangatnya
mas...mantap... smga rejekinya makin banyak ya mas plus barokah..aamiinn....
tapi bukany di atas jam 17.00