Pernah ada yang bilang ke aku, kalau nggak mau kena masalah ya sembunyi saja di dalam rumah. Sebaliknya, kalau mau mencari masalah, cari saja di luar rumah. Tapi menurutku, sekarang ini ucapan itu sudah nggak relevan lagi. Khususnya di Kota Jogja yang aku tinggali ini. Sebab, dari jendela kamarku saja sudah terlihat masalah: hotel di Kota Jogja sudah kebanyakan.
Dulu Belum Rame Hotel
Seingetku, pas jamannya aku kuliah (tahun 2004-2008) Kota Jogja belum kebanjiran hotel tuh. Kayaknya juga nggak ada pembangunan gedung mewah selain mall Ambarukmo Plaza, bioskop Empire XXI, dan Saphir Square (yang kemudian bangkrut).
Bisa jadi, bencana alam gempa bumi Jogja-Jateng di tahun 2006 dan erupsi Merapi di tahun 2010 bikin proyek pembangunan mandeg. Setelah kondisi Kota Jogja mulai kondusif, muncullah proyek pembangunan hotel di mana-mana. Wah payah.
Alasan Kenapa Jogja Rame Hotel
Aku mencoba mikir, kenapa sih di Kota Jogja ini dibangun banyak hotel? Apa nantinya Jogja bakal jadi kota hotel? Soalnya aku nggak habis pikir, di Kota Jogja ini ibarat ada tanah kosong secuil langsung dibangun hotel. Kenapa ya mesti hotel?
Kalau aku sebagai pemilik hotel, sepertinya membangun hotel itu termasuk bentuk investasi. Yah, daripada punya tanah kosong nganggur kan? Harga tanah jelas akan melonjak ketika di atasnya dibangun hotel. Pun, hotel juga bisa mendatangkan keuntungan dari tamu-tamu yang menginap. Yah, hampir mirip lah seperti rumah kos-kosan yang sudah lama menjamur di Jogja.
Tapi, hotel pun percuma dibangun bilamana tak ada tamu yang menginap. Pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa sih banyak orang yang tertarik datang ke Jogja untuk kemudian menginap di hotel? Bukan karena habis baca blog Maw Mblusuk? kan? #merasaberdosa
Menurutku, ini juga bukan pertanyaan yang sulit untuk dicari jawabnya. Sudah sejak lama Jogja ini menjadi magnet yang selalu bikin kangen orang yang pernah singgah. Apalagi kalau singgahnya kelamaan, seperti aku ini, yang malah nggak sudi hengkang dari Jogja, hehehe.
Jogja itu memang menangnya di faktor kenyamanan hidup. Itu sesuatu yang warga Jogja dan pendatang pasti setuju 101%. Jogja memang panas, tapi itu bukan kendala selama tinggal di kota ini membuat Pembaca merasa homy dan lively. Segala sesuatunya tersedia dalam takaran yang pas. Gunung ada. Laut ada. Universitas ada. Mall ada. Hotel pun juga ada.
Mungkin itu sih yang bikin orang-orang pingin singgah di Jogja. Terutama ya orang-orang yang mencari kenyamanan hidup sebagai pelepas penat. Otomatis, mereka butuh tempat menginap dan hotel pun jadi jalan keluarnya.
Hotel dan Pemukiman Campur Aduk
Tapi kenapa ya aku merasa Kota Jogja itu sudah kebanyakan hotel? Oh, mungkin karena hotel-hotel di Kota Jogja ini dibangun berdekatan dengan pemukiman warga. Ah, coba ya kawasan hotel dan pemukiman itu dipisahkan gitu. Tapi, di negara kita ini kayaknya nggak ada konsep kawasan kayak gitu. Mungkin ada sih, tapi penerapan di lapangannya saja yang nggak sesuai. Jadinya, di Kota Jogja ini baru belok sedikit saja sudah hotel lagi, hotel lagi. Hadeh...
Kenapa aku pingin supaya kawasan hotel dan kawasan pemukiman itu terpisah, karena hotel itu kan juga mempengaruhi kondisi pemukiman. Iya sih, hotel (katanya) menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar. Tapi yang tidak boleh dilupakan, hotel kan juga berbagi lingkungan dengan pemukiman. Jangan sampai hotel mendominasi, karena nanti ya rentan muncul konflik.
Jalan keluar dari permasalahan ini memang tidak semudah membalik telapak tangan. Harus ada yang berkorban dan alasan “mau bagaimana lagi?” hanya akan kian memperkeruh keadaan. Mungkin selama Kota Jogja masih punya tanah kosong dan selama masih ada warga yang rela tanah miliknya dialihfungsikan jadi hotel, masih bakal ada dibangun hotel baru di Kota Jogja ini.
Eh iya, aku menulis ini karena aku cinta Kota Jogja dan ingin Kota Jogja tetap menjadi kota yang nyaman untuk siapa pun yang menghuninya. Selamat ulang tahun ke-258 kota Jogja! Semoga dengan bertambahnya usia tidak bertambah juga penyakitnya!
ga kira2 deh
kalau gaya tradisional.
wisata di jogja sangat beragam, kuliner, sejarah, gunung dan pantai .. lengkap deh ...
juga jaraknya termasuk dekat dekat ... apalagi kultur masyarakat disana juga sangat
ramah dan baik2.
saya juga senang wisata di jogja ... termasuk kota yang saya datangi berkali kali ..