HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Dieng Culture Festival 2014:
Awal Kisah Setelah 4 Tahun

Jumat, 12 September 2014, 16:15 WIB

Seingetku dulu, namanya belum Dieng Culture Festival. Masih sebatas Festival Dieng saja. Aku tahu ada acara ini sewaktu pergi ke Dieng dengan sepeda, sekitar empat tahun yang lalu. Dulu itu, kami datang seminggu sebelum Festival Dieng dimulai. Kalau diingat-ingat ya agak nyesal juga. Kok waktunya nggak barengan ya? Hahaha.

 


Tahun 2010. Jamannya masih muda dan masih rodo PEKOK, hahaha. #senyum.lebar

 

Setelahnya, setiap tahun aku hampir selalu dengar kabar kalau Festival Dieng mau digelar lagi. Biasanya sih mendekati bulan Juli gitu. Tapi, nggak pernah sekali pun aku berniat datang. Alasannya? Sebab aku sudah pernah merasakan “sensasi” bermalam di Dieng yang sedingin kulkas! Buat pembaca yang belum tahu, suhu malam hari di Dieng bisa terjun bebas ke –2º C lho.

 

Tapi, yang namanya manusia kan juga bisa lupa. Ya toh? Nah, berhubung di bulan Agustus 2014 ini aku sudah nyaris lupa sama dinginnya Dieng di malam hari, makanya aku memberanikan diri untuk datang ke Festival Dieng, hahaha. Buatku nggak afdol datang ke Festival Dieng tapi nggak nginep.

 

Selain niat, ada dua hal yang mesti dipersiapkan untuk bisa menikmati Dieng Culture Festival 2014 dengan nyaman dan aman. Pertama adalah tiket dan yang kedua adalah penginapan. Saranku, cari penginapan dulu baru cari tiket. Karena ya seperti yang aku bilang di atas itu. Dinginnya Dieng di malam hari itu ya... ah, sudahlah... #hehehe

 

Sejumlah penginapan biasanya sudah di-booking jauh-jauh bulan sebelum Dieng Culture Festival digelar. Walaupun nggak dapat penginapan, ada alternatif lain yang lebih selain layak selain menggembel di selasar masjid, yaitu berkemah. Tapi jelas, yang berminat biasanya hanya yang terbiasa bertualang di alam bebas. Makanya, strategi lain perlu diterapkan semisal numpang sharing penginapan dengan pengunjung lain.    

 


Nggak kebayang dinginnya kayak apa di situ pas malem-malem. Hiiih...brrr....

 

Setelah dapat penginapan, selanjutnya adalah berburu tiket. Yang asyik, pembelian tiket dilakukan secara daring (online) lewat situs dieng.id. Yang nggak asyik, berburu tiket Dieng Culture Festival sama beringasnya dengan berburu tiket promo pesawat. Belum berselang satu jam, langsung ludes. Doh!

 

Sebetulnya, kalau nggak kebagian tiket pun nggak usah panik. Karena pertama, sebetulnya tiket itu hanya menentukan posisi motret. Kalau pembaca nggak berniat motret, nggak punya tiket pun nggak masalah. Kedua, orang Indonesia kan punya sifat tidak konsisten. Ya pasti ada aja toh yang cancel tiket menjelang hari H. #hehehe

 


Pembelian tiket Dieng Culture Festival 2014 hanya tersedia secara online di situs Dieng.id lho!

 

Nah, berhubung panitia Dieng Culture Festival 2014 juga manusia, maka mereka pun rentan berubah pikiran. Beberapa minggu sebelum hari H, mereka bikin pengumuman via Twitter kalau bakal dijual tambahan tiket. Yes! Walaupun cuma tiket festival, akhirnya aku dapat tiket juga, hahaha. #senyum.lebar

 

Supaya pembaca tahu, tiket Dieng Culture Festival 2014 ini terbagi dalam 3 jenis. Festival (Rp125.000), VIP (Rp175.000), dan VVIP (Rp250.000). Perbedaan mencolok dari ketiga jenis tiket ini hanya dua. Pertama, posisi duduk saat ritual pencukuran rambut gembel. Pemegang tiket VVIP dapat posisi persis di bagian depan jadinya lebih enak untuk motret. Kedua, pemegang tiket festival nggak dapat T-Shirt Dieng Culture Festival secara cuma-cuma. Yaaah... #sedih   

 


Selembar kertas yang menentukan posisi motret.

 

Oh iya, kalau mau dapat informasi seputar acara Dieng Culture Festival ini, pembaca bisa memantau kicauan mimin-minin di akun Twitter @FestivalDieng. You did a great job there Min! #senyum.lebar

 

Nah, sebelum artikel ini aku akhiri, aku berencana menerbitkan artikel perjalananku di Dieng Culture Festival 2014 ini setiap 15 hari sekali. Jadi, simak terus ya blog Maw Mblusuk? ini ya! #senyum.lebar Jangan lupa berlangganan RSS-nya dan ikut nimbrung di kotak komentar. Hehehe.

 

Pembaca apakah juga tahu ada acara bernama Dieng Culture Festival?

NIMBRUNG DI SINI