HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

5 Syarat Bersepeda di Jogja

Rabu, 2 Oktober 2013, 22:39 WIB

Pembaca senang bersepeda dan tinggal di Jogja? Kebetulan, aku juga sama #senyum.lebar. Tapi sayangnya, Jogja aku nilai masih kurang ramah bagi pesepeda. #sedih

 

Sebetulnya ya kekurang-ramahannya itu nggak terlalu parah kok. Hanya saja, menurutku Pembaca harus memenuhi 5 syarat berikut agar bisa “tenang” bersepeda di Jogja.

 

Langsung saja yuk kita rinci satu per satu, dimulai dari modal utamanya...

 


wah...

 

Syarat 1. Harus Siap Capek!

Ini syarat yang paling utama. Sepeda kan dikayuh pakai kaki. Memangnya sepeda motor yang tinggal putar gagang gas langsung jalan? Hehehe. #hehehe

 

Maka dari itu, banyak yang setuju kalau bersepeda itu olahraga. Yang jadi masalah adalah, sanggupkah Pembaca olahraga hampir setiap hari? Kalau Pembaca seorang pria mungkin kuat ya, tapi kalau wanita? Bukannya merendahkan, tapi ya tanya aja. Karena kalau orang capek itu biasanya...

 

Syarat 2. Harus Siap Panas, Berkeringat, dan Kehujanan!

Ini kejadian kalau Pembaca bersepeda saat pagi menjelang siang. Walaupun pas bersepeda malam ya bisa juga sih. Tapi kan sebagian besar aktivitas kita umumnya pas matahari masih nongol kan?

 

Pembaca pernah ngerasain nggak keluar rumah di Jogja pas siang hari di musim kemarau? Panas banget kan? Pas musim hujan juga sama, kan sebelum hujan turun biasanya cuaca mendung disusul panas. Apalagi kalau hujan bener-bener turun ya bakal basah.

 

Buat sebagian orang, kondisi badan yang tidak segar itu tidak menyenangkan, hahaha. Sebenarnya pas naik sepeda motor juga sama sih, tapi kan beda soalnya...

 

Syarat 3. Harus Siap Lebih Lama!

Bersepeda itu waktunya lebih lama lho dibanding naik sepeda motor. Lha iya, kan ya bergantung seberapa cepat pembaca mengayuh pedal toh?

 

Semakin cepat Pembaca mengayuh pedal ya memang bakal cepat sampai. Tapi efek sampingnya Pembaca bakal cepat capek dan berkeringat. Balik lagi deh ke syarat 1 dan 2.

 

Maka dari itu, banyak yang bersepeda dengan santai. Alhasil, waktu yang diperlukan untuk sampai ke tujuan jadi lebih lama deh dibanding naik sepeda motor. Apalagi...

 

Syarat 4. Harus Siap Jarak Jauh!

Bayangkan saja. Pembaca tinggal di Jl. Kaliurang km 9, tempat kerja di UGM, kalau having fun di seputar Jl. Malioboro. Kalau ditotal jaraknya (plus muter-muter) ada sekitar 11 km dan itu ditempuh naik sepeda? WOW!

 

Eits! Jangan lupa juga Jogja itu kalau semakin ke utara konturnya berupa tanjakan. Pastinya bakal tambah capek dong ya? Hehehe. #hehehe

 

Mau gimana lagi? Lha wong Gusti Allah SWT ngasih wujud geografis Jogja seperti itu kok. Tapi kalau tempat-tempat aktivitas yang tersebar berjauh-jauhan itu sebenernya ulah manusia Jogja sendiri sih. #hehehe

 

Terakhir, yang perlu benar-benar disiapkan adalah...

 

Syarat 5. Harus Siap Sendirian!

Coba deh perhatikan. Di persimpangan lampu lalu lintas misalnya. Berapa jumlah pesepeda dan berapa jumlah pengendara sepeda motor?

 

Aku yakin, jumlah pesepeda bisa dicacah dengan jari tangan sekaligus kaki. Tapi, jumlah pengendara sepeda motor dicacahnya harus pakai helai rambut. Bisa jadi hanya Pembaca sendiri lah yang bersepeda pada saat itu. Biasanya sih di siang hari yang terik.

 

Tapi pastinya sih bersepeda itu lebih condong ke aktivitas seorang diri. Kalau Pembaca diminta mengantar ibu ke pasar, anak ke sekolah, istri arisan, dll dengan bersepeda pastinya agak gimana gitu kan? Pasti banyak yang memilih naik kendaran bermotor karena lebih cepat, efisien, nyaman, dan punya daya angkut lebih banyak kan?

 


Silakan pilih cara pergi bareng dengan sepeda.

 

Nah, itu dia. Mungkin, banyak orang memilih naik sepeda motor disebabkan mereka-mereka itu belum siap dengan syarat 1, 2, 3, 4 dan 5 yang aku rinci barusan.

 

Kalau Pembaca sudah siap atau malah belum? Ini bersepeda yang hampir rutin setiap hari lho, bukan yang Sabtu-Minggu-Tanggal Merah-Akhir Bulan aja. #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI