Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kunjungan pagi ke Pantai Sanur, Bali pada Sabtu (6/4/2013) silam.
Pelajaran Pertama
Pelajaran pertama adalah bangun pagi tepat waktu untuk kemudian salat Subuh dan bergegas ke Pantai Sanur selama matahari masih ngumpet di ufuk timur. Andaikan... andaikan di Bali banyak terdapat masjid dan mushalla di mana-mana, kami bakal bertengger di bibir pantai persis saat subuh.
Kami salat Subuh dulu di penginapan. Ternyata, baru masuk waktu subuh sekitar pukul lima lebih sedikit. Itu belum termasuk usaha ekstra untuk bangun pagi lho. Oh ya, tidak ketinggalan juga acara nyasar di jalan bypass Ngurah Rai, karena menuju Pantai Sanur dari Pantai Kuta tidak semudah berpindah dari barat ke timur. #hehehe
Pelajaran Kedua
Pelajaran kedua adalah slow-speed photography tidak selamanya menghasilkan foto indah sesuai harapan atau mungkin aku saja yang tidak terampil menguasai jurus ini. Maklum, waktu itu aku masih senang-senangnya bermain dengan filter ND400 Hoya. Jadi, apa pun obyeknya ditembak dengan f/11, ISO 100, 15 detik, dan pakai filter.
Sayangnya adalah aku (masih) kurang teliti, seperti saat aku mengerjakan ujian pas kuliah di prodi matematika dulu. Oke, dengan teknik slow-speed ombak tampak halus sementara batu karang tetap kokoh. Dari sini sudah sip, eh tapi kapal-kapalnya jadi tidak jelas! Sebabnya? Kapalnya kan digoyang ombak toh? Baru sadar... #hehehe
Pelajaran Ketiga
Pelajaran ketiga adalah di Pantai Sanur ternyata berpotensi menjadi lokasi bencana tsunami. Sebab Bali selatan berpotensi besar untuk menerima dampak zona tumbukan antara lempeng Indo-australia dan lempeng Eurasia. Waow...
Ini betulan! Aku tidak sembarangan omong. Aku dapat informasi ini dari dua orang mahasiswi Universitas Udayana jurusan planologi yang aku lupa namanya dan tidak tahu nomer kontaknya. Waktu itu mereka mewawancaraiku untuk tugas kuliah berkaitan dengan tsunami. Di sekitar pantai seperti tidak aku jumpai rambu peringatan bahaya tsunami. Eh, apa sebenarnya ada tapi aku tidak memperhatikan ya?
Pelajaran Keempat
Pelajaran keempat dan yang terakhir adalah menjaga tata-santun ucapan meskipun itu perbincangan lewat telepon karena bisa memicu musabab yang pelik. Eh, ini aku tidak sedang ngomongin bapak yang ada di foto di bawah lho ya!
Begitu deh Pembaca. Apa ada yang mau komentar?
NIMBRUNG DI SINI
-
#LINTAS NUSAKamis, 29 Nov 2018, 03:33 WIBSanur memang salah satu favorit fotografer landscape untuk hunting foto sunrise. bbrp kali hunting foto disini ga pernah bosen
-
#DWI PUTRATAMAKamis, 26 Sep 2013, 18:55 WIBHalo Wis, Photo slow speednya ajib.., di Bali mampir ke blue point ga?, ombaknya besar2 disana :DWah, ndak sempet ke Blue Point mas Iput, nggak tahu jalannya lewat mana, hahaha
-
#IKLAN VILAKamis, 26 Sep 2013, 18:23 WIBpemandangan disana memang indah banget, memanjakan mata dan pas untuk foto2..Betul, kalau datang lebih pagian mungkin lebih bagus matahari terbitnya.
-
#CUMILEBAY.COMSabtu, 14 Sep 2013, 11:37 WIBKalo ke sanur wajib nyobain sop ikan nya makbeng :)Wah, nggak sempet nyari info kuliner pas di sana. Dekat dengan pantai Sanurnya kah?
-
#DEDE RUSLANSenin, 2 Sep 2013, 07:24 WIBjd pengen tehnik slow speednya, katanya harus ada ombak yg kenceng benar ga?Untuk teknik slowspeed sebenernya nggak harus ombak yang kencang. Asal volume air laut yang terbawa ombak itu besar, walaupun kecepatan ombaknya nggak tinggi cukup kok untuk di slowspeed.