HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Dua Kali Nyepeda ke Tambang Pasir

Rabu, 8 Mei 2013, 07:42 WIB

Di bulan Januari 2013 silam, aku pingin banget bersepeda dengan tujuan nyari sungai. Sekadar buat tempat main air gitu. Nah, lokasi yang jadi tujuan dalam bayanganku ada di Jogja utara. Masuk kabupaten Sleman lah. Di sekitaran lereng Gunung Merapi.

 

Kalau membahas tentang sungai di Jogja utara, pikiranku selalu melayang pada suasana Kali Kuning seperti foto di bawah ini.

 


Masih asri...

 

Itu foto yang diambil di awal tahun 2010 silam. Sekarang, semuanya sudah berubah. Bencana meletusnya Gunung Merapi telah mengubah wujud hampir setiap sungai di Jogja utara menjadi tambang pasir.

 

 

Ke Tambang Pasir Cangkringan

Agenda bersepeda yang pertama di hari Sabtu (6/1/2013). Yang punya agenda bersepeda sih Mbah Gundul dan aku nebeng ikut aja. Sayangnya, aku telat dateng di titik kumpul Apotik Kentungan. Alhasil, aku bersepeda sendirian sampai ke Cangkringan, tepatnya di Dam Kali Gendol di Dusun Bronggang, Desa Argomulyo.

 

Ckckck, niat banget yah? Hehehe. #hehehe

 

 

Wujud Kali Gendol masih sama seperti setelah bencana. Masih banyak pasir. Entah sampai kapan semua pasir ini habis ditambang. Para penambang rata-rata menggunakan alat berat backhoe untuk mengeruk pasir.

 

Ke Tambang Pasir Pakem

Agenda bersepeda yang kedua di hari Kamis (24/1/2013), kalau nggak salah itu bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kali ini yang ngajak aku. Yang ikutan Mbah Gundul, Pakdhe Timin, dan Paris (yang pulang duluan).

 

Niatnya sih bersepeda sampai Kaliadem. Tapi berhubung mendadak turun hujan galau, jadilah kami terdampar di Dam Kali Kuning di Desa Hargobinangun, Pakem. Kali Kuning juga dipenuhi oleh timbunan pasir, walau volumenya tidak sebanyak yang ada di Kali Gendol. Penambangan pasir di Kali Kuning sebagian besar menggunakan teknik konvensional dengan serokan.

 

 

Dua tahun lebih semenjak bencana meletusnya Gunung Merapi dan wujud sungai-sungai itu belum kembali seperti sedia kala seperti saat sebelum bencana. Yah, mungkin aku harus belajar untuk mengganti bayangan sungai-sungai di Jogja utara menjadi tambang-tambang pasir yang entah sampai kapan akan terus ada.

 

Pembaca pernah ke tambang pasir?

NIMBRUNG DI SINI