HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Tips Bersantap di Warung Selat Solo Mbak Lies

Senin, 21 Mei 2012, 10:06 WIB

Ah, siapa sih Pembaca yang nggak suka wisata kuliner? #senyum.lebar

 

Apalagi kalau sajian kulinernya mendapat predikat uenak sehingga menjadi buah bibir di kalangan pelancong. Tentu rasanya tak afdol bila belum pernah mengicipnya bukan?

 

Selat Solo Mbak Lies yang ada di Kota Solo (Surakarta), Jawa Tengah adalah salah satunya.

 

Eh? Tunggu sebentar. Pembaca sudah tahu kuliner yang namanya Selat Solo kan?

 

Apa itu Selat Solo?

Selat Solo itu 100% nama santapan. Bukan nama selat, sebab kota Solo itu nggak berbatasan dengan laut #hehehe.

 

Kata “selat” disinyalir merupakan lafal Jawa dari kata “slaatje” yaitu bahasa Belanda dari “salad”. Alkisah, di zaman penjajahan Belanda, warga pribumi Solo yang hidup pada masa itu tertarik dengan santapan “salad” warga kulit putih. Berhubung lidah warga pribumi Solo adalah lidah Jawa yang bisa jadi kurang berkenan dengan citarasa Belanda, alhasil dirombaklah “salad” Belanda itu menjadi santapan yang wujudnya seperti di bawah ini.

 


Penampilan Selat Solo dengan daging bistik.

 

Ada sayur-sayuran, irisan daging (seperti steak), bahkan telur. Kriteria “salad” sudah terpenuhi kan? Soal kuahnya adalah kuah semur itu perkara lain. #hehehe

 

Letaknya Nyempil 

Warung Selat Solo ini letaknya cukup nyempil. Alamatnya di Gang II no 42, Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Jawa Tengah. Resminya, buka dari pukul 10.00 hingga 17.00. Nomor teleponnya di (0271) 653 332.

 


Lokasi warung berada di tengah gang. Bukti otentik usaha ini sukses dirintis dari bawah.

 

Untuk menuju ke lokasi lebih nyaman lewat Jl. Veteran kemudian berbelok di gapura Serengan di perempatan ke Jl. Yudhistira atau Jl. Puntadewa (kalau Pembaca tahu kisah Mahabarata, dua jalan itu sebenarnya identik #hehehe). Apabila Pembaca datang saat jam makan siang, bakal lebih mudah menemukannya. Sebab, banyak kendaraan roda 4 berjajar rapi di bahu jalan.

 


Suasana warung di bagian rumah sisi selatan yang ditata lesehan.

 

Sekadar informasi, warung ini dirintis oleh Ibu Wulandari Kusmadyaningrum yang akrab disapa Mbak Lilies atau Mbak Lies. Sedangkan suaminya, Pak Junianto Setyadi berperan di balik layar, dengan turut mempromosikan warung selat di blog http://warungselat.wordpress.com. Blog-nya terbilang cukup update, sebab Pak Junianto Setyadi sendiri berprofesi sebagai wartawan yang tentunya lihai di bidang tulis-menulis.

 


Suasana warung di bagian rumah sisi utara yang penuh dengan koleksi keramik hias.

 

Warungnya sendiri adalah rumah Mbak Lies yang dimodifikasi “paksa” menjadi warung. Pada dasarnya rumahnya tidak seberapa luas. Akibat dijejali berbagai perabot warung, hasilnya menjadi umpek-umpekan. Apalagi Mbak Lies ini hobi mengoleksi keramik hias. Alhasil, suasana warung jadi makin umpek-umpekan karena Mbak Lies turut memajang koleksinya sebagai ornamen penghias warung.

 


Kabarnya busana pelayan berganti-ganti setiap harinya.
Hmmm, keramik hias dan busana unik, sepertinya Mbak Lies ini gemar dengan benda-benda lucu ya?

 

Lantas, bagaimana dengan santapan di warung selat Solo ini?

 

Makan Enak Murah ala Mahasiswa Kere 

Yang perlu diperhatikan adalah fakta bahwa wisata kuliner tak hanya mengandalkan modal perut saja, melainkan juga modal kantong. Hahaha #senyum.lebar.

 

Oleh sebab aku masih berpegang teguh pada mahdzab makan enak murah ala mahasiswa kere aku ingin berbagi tips kepada pembaca apabila pembaca berniat singgah di warung selat Solo Mbak Lies ini.

 

Terutama, jika Pembaca datang beramai-ramai dan tak ingin tagihan wisata kuliner menjadi seperti di bawah ini.

 


Itu Rp78.500 untuk berempat sih.

 


(update) Daftar menu beserta harganya di bulan Mei 2013.

 

Sesuai prinsip makan enak murah ala mahasiswa kere ada beberapa hal yang patut Pembaca lakukan, yaitu:

 

  1. Tanya wujud sajiannya. Ini penting agar tidak kecele. Terutama kalau Pembaca masih awam dengan sajian selat Solo.
  2. Tanya harga sajiannya. Ini juga penting agar tidak kecele. Terutama kalau singgah dengan dana yang pas-pasan.
  3. Jangan menyantap hidangan ekstra kalau dana pas-pasan.

 


Sup Pengantin dengan daging gelatin. Kalau sedang lapar berat, pesan selain ini!

 


Gado-gado lontong cukup bikin kenyang dengan harga tak relatif mahal.

 

Sejauh ini, paket santap yang menurutku paling hemat adalah selat Solo + air putih. Paket santap itu bisa ditebus dengan harga Rp10.500. Harga minuman di warung ini hampir setara dengan harga makanan.

 


Es Campur dan hidangan ekstra. Apa bedanya es campur dengan es teler ya?

 

Sekian dulu review selat Solo Mbak Lies ini Pembaca! Eh, tentu jika Pembaca bukan penganut prinsip makan enak murah ala mahasiswa kere nggak perlulah mengikuti petunjuk di atas. Hehehe. #senyum.lebar

 

Jadi, Pembaca sudah pernah menyantap selat Solo belum ya? #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI