Belakangan ini, galau sepertinya sedang mewabah. Perasaan bimbang, bingung, cemas, itu seperti sedang menghantui banyak orang. Apa yang digalaukan itu bisa bermacam-macam. Mulai dari masalah pekerjaan, uang, hingga cinta. Ah ya, menurutku segala sesuatu yang tak pasti seringkali membuat orang menjadi galau.
Adapun galau yang lama dipendam dalam diri seseorang, suatu saat perlu dilampiaskan. Selain membuat perasaan menjadi lega, salah satunya adalah untuk mencari jawaban atas kegalauan hati. Bentuk pelampiasan itu bisa dengan curhat kepada orang tua, kerabat, atau sahabat. Dapat pula dengan meluapkannya ke dalam bentuk tulisan.
Di Kota Jogja, tepat di bawah Jembatan Sardjito II yang menghubungkan Jl. Nyi Tjondrolukito (Jl. Monjali) dengan Selokan Mataram Fakultas Teknik UGM, terdapat sebuah gazebo yang unik. Sebabnya, di setiap pilar di gazebo itu tertoreh luapan emosi cinta. Dari mulai rayuan gombal hingga uneg-uneg cinta yang tak terbalas.
Sepertinya tempat ini memang menjadi tujuan bagi para petualang cinta untuk meluapkan kegalauan di hati mereka. Walau tempat ini sebetulnya kurang layak dijadikan tempat berpacaran. Kotor dan tak terawat, meskipun sebenarnya punya potensi besar untuk dijadikan tempat berpacaran rekreasi sepanjang Kali Code.
Bila Pembaca sedang senggang dan menyempatkan diri singgah di sana, bisa jadi pembaca akan terkekeh-kekeh membaca torehan di setiap pilar gazebo. Ada banyak inspirasi dari kreatifitas sang penoreh seperti cinta yang diibaratkan wadah kerupuk. Jangan-jangan, pembaca juga akan ikut menorehkan kegalauan cinta di sana? Hahaha, asal jangan sampai ketahuan Pak Satpam, soalnya mencoret-coret fasilitas publik kan termasuk vandalisme. #senyum
Jadi, Pembaca tidak sedang galau cinta kan ya? #senyum.lebar
BTW aku suka dg coretan cinta : wadah krupuk. kreatif tuh hehe
http://yacob-ivan.blogspot.com/2011/06/cipratan-air-mistis-di-jembatan.html